Dear Clazora 01.

7.6K 500 33
                                    

HEI HEI💋

KALIAN TAHU CERITA INI DARI MANA?

CEWEK?

COWOK?

WAJIB FOLLOW DAN VOTE🔪

HAPPY READING 💋

****

"HEI YANG DISANA. JANGAN PADA KABUR!"

Kedua geng yang sedang tawuran itu tiba-tiba saja berhenti dalam aksinya. Mereka semuanya menoleh dari asal suara itu.

Tiba-tiba saja keduanya terkejut dan membulat kan matanya saat mengetahui siapa yang diujung sana.

"Woi woi, Pak Abdul dong!"

"Gawat nih, kita kabur aja"

"ZORA! AYOK KABUR SEBELUM PAK ABDUL NANGKAP KITA ANJING."

Gadis yang diteriaki oleh temannya ia pun memberhentikan aksinya dalam memukul salah satu ketua dari musuhnya. "Sial! Harus kabur."

Dengan berat hati, Clazora langsung pergi dari sana dan diikuti oleh beberapa temannya.

"HEI DASAR ANAK ZAMAN SEKARANG!"

"AWAS AJA BESOK SAYA HUKUM KALIAN."

Nafas pria itu sudah terengah-engah ia merasa jika pinggangnya akan encok karna terlalu banyak berlari dengan cepat.

Tiba-tiba saja ia menemukan gelang hitam yang menggambarkan tengkorak pak Abdul pun mengambilnya. "Clazora." Gumamnya.

"Shit, anak ini selalu bikin masalah!"

Pak Abdul pun menyimpannya didalam saku celana. Biarkan dia menyimpan nya untuk bukti besok kalau merekalah dalam dalang tawuran ini dengan memakai seragam sekolah 'Angkasa'.

****

Clazora memasuki rumahnya dengan keadaan berantakan dan wajah dipenuhi luka ringan dan sedikit memar. Seketika ia menyadari jika ada benda yang hilang darinya.

Clazora pun mengecek tangan kanannya seketika ia terkejut. "Sialan, gelang gue nggak ada." Gumamnya.

"Gue rasa, pak Abdul nemuin gelang gue deh, dahlah bodo amat!"

"Paling besok gue dikeluarin dari sekolah Angkasa." Lirihnya dan melanjutkan jalannya.

Saat ingin menaiki tangga tiba-tiba saja terhenti. "HEI ANAK SIAL."

Clazora membalikkan tubuhnya dan menatap ayah kandungnya yang memanggil dirinya. "Kenapa?"

"Sini kamu anak sial." Titahnya.

Membuat Clazora langsung menghampirinya. Bugh! Tubuh gadis itu tersungkur saat mendapat kan serangan tiba-tiba oleh ayahnya ini.

"Bangsat!" Umpat nya.

Pria paruh baya itu menyeret tubuh Clazora dan membantingnya kedalam gudang yang gelap sepi.

"Sakit, kenapa lagi sih? Zora capek." Lirihnya.

"Diam. Saya ingin melampiaskan amarah saya! Huft."

Aditya membawa tongkat baseball dan segera memukul gadis itu dengan rasa tak kasihan.

Dear Clazora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang