♛CHAPTER 6♛

121 2 0
                                    

Happy Reading✨

Sepuluh menit kemudian....

Vero keluar dari kamar mandi ia keluar sudah dengan seragam nya, tapi dengan rambut yang basah.

Vero mendapati Alen yang sedang menggunakan pelembap bibir di meja rias.

Vero melangkah kan kaki nya menuju Alen yang berada di meja rias, "Nih," Vero menyodrokan handuk nya pada Alen.

Alen mengerutkan kening nya,"Untuk?" tanya alen.

"Keringin rambut gue," suruh vero.

"Keringin sendiri," jawab Alen, lalu ia fokus lagi pada acara merias muka nya, walaupun sebenarnya ia sudah selesai.

"Harus nurut sama suami, nanti dosa lho, emang lo mau?," tanya Vero sambil menaik turunkan alis nya

Alen yang mendengar perkataan Vero pun akhirnya menurut, karena Alen tidak mau di cap sebagai istri durhaka ia pun akhirnya menurut.

Alen mengambil handuk yang berada di tangan Vero lalu Alen berdiri.

"Duduk," suruh Alen.

Vero duduk di depan meja rias Alen,
Dan Alen mulai mengeringkan rambut Vero dengan telaten, dan setelah itu Alen menyisir rambut Vero.

"Selesai." ucap Alen sambil melihat karya nya menyisir rambut Vero.

'Ganteng banget suami gue' puji nya dalam hati.

Vero yang menyadari istri nya yang melihat ke arah nya terus, lalu berkata, "Iya gue tau gue ganteng, liatin nya biasa aja kali," ucap Vero kelewat pd, tapi memang ganteng sih.

Alen yang mendengar perkataan Vero mengalihkan tatapanya ke arah lain, "Paansi, udah ah ayok ntar telat lagi," elak Alen.

"Kok ah nya sekali doang sih yang banyak dong," goda Vero.

"VERO MESUM!!" teriak Alen, Alen akan ancang ancang untuk memukul Vero, tapi Vero sudah lari duluan.

☆☆☆

Saat ini Alen dan Vero sedang berada di dalam mobil menuju kesekolah.

Sepuluh menit kemudian....

Mereka berdua sudah sampai sekolah, saat Vero ingin keluar dari mobil, Alen mencekal tangan Vero.

"Tunggu," cegah Alen, Vero hanya mengangkat sebelah alis nya seolah bertanya 'kenapa'.

Alen menatap ke luar mobil lewat jendela, "Nanti kalau mereka curiga gimana?" tanya Alen.

"Tenang aja," jawab Vero santai.

"Tap-" belum sempat Alen menyelesaikan bebicara nya Vero sudah memotong nya dengan perkataan nya.

"Tenang aja kalau mereka curiga tentang hubungan kita, kita bakal bilang aja kalau kita itu pacaran," ucap Vero berusaha menyakinkan Alen.

Alen menautkan alis nya, "Tapi kan pacaran dosa, engga boleh."

"Yauda entar gue mintol sama papa buat ngomong sama pihak sekolah yang sebenarnya,"

"Oke," tanya Vero memastikan Alen.

Alen hanya mengangguk ragu sebagai jawaban.

Vero keluar dari mobil dan mengelilingi bagian depan mobil kemudian membuka kan pintu untuk alen.

Saat Alen baru saja keluar dari mobil saja sudah banyak pasang mata yang melihat keduanya.

"Woy demi apa mereka berangkat satu mobil!"

ALVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang