Happy Reading✨
*
*
*"Saya terima nikah dan kawinnya Alencia Afelya Allaric dengan maskawin tersebut tunai." ucap Vero lantang dengan satu tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya pak penghulu.
"SAH!!" jawab semua para tamu undangan.
Vero memasangkan cincin di jari manis Alen, begitu juga dengan Alen, kemudian Alen mencium tangan Vero, dan bergantian dengan Vero yang mencium kening Alen.
Di acara ini hanya terdapat sahabat Alen dan Vero, saudara dekat mereka dan rekan kerja Reza dan Roy, orang tua Alen dan Vero, pernikahan ini dilaksanakan di hotel.
Semua para tamu undangan memberi selamat kepada sang pengantin baru itu.
"Cie udah nikah aja, nge langkahin abang, tapi engga papa," ucap Zean, Zean sekarang memegang salah satu perusahaan ayah nya Reza.
Alen menatap Zean, "Makanya cepet cari pacar sono," suruh Alen.
"Engga boleh pacaran Alen," peringat Zean menatap Alen dengan tatapan geram nya.
Alen menyengir kuda, "Ooo iya lupa."
"Abang tunggu ya ponakan abang," ucap Vean menggoda Alen dan Vero.
Alen menatap Vean sinis, "Paansi."
Vero hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Tuh vero aja ngangguk kok," Vean menunjuk Vero dengan dagu nya.
"Udah ah abang jangan ganggu adek nya," ucap Resya menengahi mereka.
"Selamat ya nak," ucap Roy papa Vero.
Vero dan Alen hanya membalas dengan anggukan dan senyuman manis diwajah mereka.
"Nanti kalau Vero buat kamu nangis, aduin aja ya ke mama ya nak, nanti mama sunatin dia lagi," Raisa melirik Vero tajam, mengisyaratkan bahwa jangan berani untuk melukai menantu nya itu.
"Oke ma," jawab Alen sambil tersenyum.
"Kalian nanti mau ke apartemen apa nginep di hotel dulu?" tanya Reza menatap anak nya dan menantu nya.
"Hotel dulu biar langsung jadi anak," celetuk Vean dengan tampang tengil nya.
Alen hanya menatap tajam Vean.
Vero melihat Alen sekilas lalu menatap mertua nya, "Langsung ke apartemen aja yah."
"Ya udah kita mau ngobrol sama tamu yang lain ya," ucap Resya.
Alen dan Vero hanya mengangguk.
Kemudian Reza, Resya, Roy, Raisa, Zean dan Vean pergi untuk menyambut tamu yang lain nya."Alenn!" teriak Fania.
Nesa yang berada di samping Fania, melirik sinis Fania, " astaghfirullah, Berisik faniakk," Nesa menatap Tania tajam.
"Hehehe maaf," kata nya sambil menyengir kuda.
"Selamat ya pak bos," Bima menepuk bahu Vero.
"Yey engga sabar Fania dapet keponakan," ucap Fania antusias.
"Ponakan pala lu," jawab Alen, biarlah ia berkata sedikit kasar, ia masih kesal dengan abang nya, yang selalu saja menganggu nya tadi.
"Bikin sendiri sana," lanjut nya.
"Ayok neng sama abang aja" ucap Jaya, dia sekarang sudah cosplay menjadi om om pedofil.
"Emang bikin nya kayak mana?" tanya Fania kelewat polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVERO
Novela Juvenil⚠BAB EROR TIDAK TERSUSUN DENGAN RAPI SILAHKAN BACA SESUAI URUTAN CHAPTER⚠ Alvero Hendery Geraldeorna. Ketua geng terbesar dijakarta, geng ini sudah sangat terkenal, tidak hanya di dalam kota jakarta tapi juga di luar jakarta, bahkan banyak dari sek...