.
.
.
.
.
.
.
Langit malam begitu Indah di penuhi dengan cahaya yang bertebaran menikmati hisapan demi hisapan dan mencoba untuk mengosongkan fikirannya, terkadang ia lelah jika harus terus hidup seperti ini tapi di sisi lain ia masih memiliki orang-orang yang sayang dengannya, kedua manik itu menatap kearah meja dimana teman-temannya duduk lalu kembali menundukkan pandangannya saat hendak kembali seseorang menarik lengannya secara tiba-tiba membawa pemuda itu menuju lorong kecil tepat di samping restoran, dengan kesal David menepis cengkraman pria itu lalu menatapnya dengan kesal akan tetapi tatapan itu seketika berubah setelah melihat wajah orang yang sudah berani menariknya tiba-tiba, sepintas senyuman terukir pada wajah pemuda itu melangkahkan kakinya sedikit menepi lalu menyenderkan tubuhnya pada dinding membuang asap rokok yang berada di mulutnya mengambil ponsel yang berada di saku celananya mengutak atik isi ponsel itu lalu menaruhnya kembali." gua rasa kita gak ada masalah sama sekali, lantas kenapa kalian nyeret gua ke tempat ini? " Tanya David sambil menghisap rokoknya.
" gua emang gak ada masalah sama lu, tapi gua ada masalah sama temen lu " Jawab salah seorang pria yang berada di hadapannya.
" who? Angga or Rama? " Tanya David lalu menghembuskan asap rokoknya tepat di wajah pria itu.
Tak terima pria itu menarik kerah baju David lalu mendorong tubuh itu menghantam tembok dan membuat David sedikit meringis.
" lu cuman sendiri di sini gak usah sok jagoan " Ujar pria itu sambil berjalan menjauh lalu mengambil botol kaca dan menghantamnya ke arah dinding yang membuat bagian runcing di botol itu.
David tak menggubris ucapan pria itu ia hanya menghela nafasnya lalu kembali bersender sambil memasukkan tangannya pada saku celana
" gua heran kenapa orang-orang kayak kalian masih ajah hidup di dunia ini " Ucapnya tanpa rasa takut sedikit pun.
Mendengar ucapan David jelas membuat pria itu marah kemudian kembali menarik kerah itu dan mengarahkan pecahan botong kearah wajah David menatap mata pemuda yang tengah terpejam dengan sangat kesal.
" apa maksud dari perkataan lu hah? " Tanya pria itu memastikan.
" sudah jelas kan? Pecundang " Jawabnya di akhiri dengan penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga
Teen FictionGak banyak deskripsi hanya sebuah kisah yang memiliki plot twist tersendiri, asik, seru, dan lawak adalah mereka gak ada kata sad hanya ada kata sesad. Tapi jika salah seorang dari mereka menyembunyikan sesuatu bagaimana? Apa kepercayaan masih tumbu...