05: Benci

15 1 0
                                    

Selamat membaca....

"Aku yang akan ikut bersama mu"

***

Wonwoo dengan cepat menoleh ke arah Jeno. Ia melihat anaknya yang sedang memandang Siwon tanpa ekspresi.

Wonwoo meneteskan air matanya, dan meraih kedua tangan Jeno.

"Jeno.......jangan pergi....." Lirihnya.

Sembari mengusap kedua mata Wonwoo yang basah, Jeno tersenyum sangat tulus. Seolah-olah memberikan kekuatan di balik senyumannya.

"Papa jangan khawatir, aku akan baik-baik saja," ucapnya sambil mengelus pipi Wonwoo.

"Segera berkemas, kita akan pergi malam ini juga," ucap Siwon.

Jeno hanya mengangguk kemudian melepaskan kedua tangan Wonwoo yang berada di pipinya.

Ia melangkah pergi menuju kamarnya, diikuti oleh Chan dan juga Jeongwoo.

"Kau........sungguh akan pergi?" tanya Chan sambil menggenggam tangan Jeno.

"Iyaa, bantu aku membereskan pakaian ku ya?" ujar Jeno sambil tersenyum.

"Tidak! Jeno hyung tidak boleh pergi! Hiks, jangan pergi.......hiks,"

Jeongwoo menangis sambil menyembunyikan koper Jeno di belakang tubuhnya.

Jeno menatap Jeongwoo, kemudian ia menghela nafas.

"Kita hanya berpisah rumah saja, kita kan bisa bertemu lagi di sekolah," ucap Jeno sembari menarik perlahan koper yang sudah berisi baju-bajunya yang berada di belakang Jeongwoo.

Jeongwoo menggeleng, ia mencoba menepis tangan Jeno yang menarik koper di belakangnya.

Mau tidak mau Jeno harus berbuat kasar, dengan paksa ia menarik koper dibelakang Jeongwoo.

Jeongwoo yang kalah kuat dari jeno pun terjatuh. Chan yang sedari hanya menonton lantas panik dan membantu Jeongwoo yang terjatuh.

"Maaf....."

Jeno yang berusaha membantu Jeongwoo bangun dengan mengulurkan tangannya langsung di tolak dengan mentah-mentah oleh Jeongwoo.

"Kalau Jeno hyung mau pergi, pergi saja sana! Tidak usah kembali lagi,"

Jeongwoo menghempaskan tangannya yang di pegang Chan dengan kasar, dan pergi keluar dari kamar Jeno.

"Jeje......" ucap Jeno sambil menatap punggung sempit Jeongwoo.

"Jeno-ya apakah kau sudah selesai?"

Munculah sosok Siwon dari balik pintu. Jeno hanya memandang nya dengan datar.

Jeno berjalan melewati Siwon tanpa menoleh sedikitpun. Ia menghampiri Wonwoo yang duduk di sofa sembari menangis.

"Pa Jeno pergi dulu ya? Papa jaga kesehatan, dan jangan nangis terus. Nanti manisnya hilang loh,"

Wonwoo yang tadinya menangis jadi sedikit terkekeh mendengar akhir ucapan Jeno. Wonwoo memeluk tubuh Jeno dengan sangat erat, ia mencium kening Jeno cukup lama.

Jeno melepaskan pelukan Wonwoo dan beralih menghampiri Chan.
Jeno memeluk tubuh Chan, dan tak lupa mencium kedua pipi Chan.

"Tolong jaga Papa untukku, dan juga sampaikan salam ku untuk Jeje," bisik nya.

Chan tak sanggup menjawab, ia hanya mengangguk sembari memeluk tubuh Jeno dengan erat.

"Ayo pergi, hari sudah semakin malam,"

Treasure (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang