Selamat membaca
Flashback on
"Aku hamil,", ucap seorang pria manis sambil menunduk.
"M-maksudnya? Di dalam perut mu ada bayi?" Tanya pria tegap di depannya.
"Iya, aku hamil anakmu, Gyu. Usianya sudah dua bulan," terang pria manis itu.
"Jangan bercanda Hyung, itu tidak lucu," pria tegap di depannya ini menyangkal.
"Apa maksudmu Mingyu? Kau tidak percaya denganku?," Tanya nya.
"Bukan seperti itu Wonwoo Hyung. Kau pria dan kau hamil?"
Pria tegap yang di panggil Mingyu masih saja menyangkal hal itu.
"Gyu, aku sudah pernah memberitahu mu, bahwa aku bisa hamil," terang Wonwoo.
"T-tapi itu sulit di percaya. Dan kau juga hamil secepat ini? Kita bahkan baru melakukannya satu kali, aku tidak yakin,"
Wonwoo menunduk, air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Jadi kau menuduhku bermain dengan pria lain? Kau benar-benar tega Kim Mingyu!" Bentak Wonwoo.
"Tidak, bukan seperti itu,"
"Jadi apa maksudnya?!" Tegas Wonwoo.
"Gugurkan,"
Deg
"A-apa? Gu-gurkan?" Tanya Wonwoo tak percaya.
"Ya, gugurkan kandungan mu, Hyung," jelas Mingyu.
"Tapi kenapa?" Ucap Wonwoo dengan lirih.
"Aku masih terlalu muda, aku masih ingin menggapai mimpi ku,"
Plak
"Brengsek kau Kim Mingyu,"
Wonwoo menampar pipi Mingyu dengan kuat. Tubuh Wonwoo lemas setelah menampar pipi Mingyu. Tubuhnya meluruh ke bawah, ia terduduk.
"Maaf, Hyung. Kau harus menggugurkan kandungan mu,"
Setelah mengatakan itu, Mingyu pergi dengan motornya. Meninggalkan Wonwoo yang menangis sembari memegangi perutnya.
"Maaf kan Papa ya, nak,"
Kemudian Wonwoo bangkit dan pergi dari tempat itu, masih dengan air mata yang tidak bisa berhenti mengalir.
Saat sampai di rumah, Wonwoo mendapatkan panggilan dari teman Mingyu. Teman Mingyu mengabarkan bahwa Mingyu mengalami kecelakaan.
Wonwoo dengan panik langsung bergegas pergi ke rumah sakit. Walaupun ia sakit hati dengan ucapan Mingyu, ia masih tetap peduli.
Sesampainya di rumah sakit, Wonwoo melihat ibu Mingyu yang sedang menunduk sembari menangis.
"Bagaiman keadaan Mingyu, Ma?" Ya ya Wonwoo.
Bukannya menjawab, ibunya Mingyu malah bangkit dari duduknya, ia menatap Wonwoo dengan sinis.
"Anakku kecelakaan, dan orientasi seksual nya menyimpang. Itu semua karena kamu sialan!" Murka ibu Mingyu sambil menunjuk Wonwoo.
"Mama tau?" Tanya Wonwoo.
"Saya sudah tahu. Saya menyesal menganggap mu sebagai anak saya!"
"Ma..." Ucap wonwoo lirih.
"Jauhi anak saya," ucap wanita paruh baya dengan nada sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure (ON GOING)
Fanfiction"Maaf......" HOMO, GAY, LGBT, BXB⚠️ Minwon area⚠️ Age switch ⚠️