2

256 29 5
                                    

"Pagi ini aku bangunkan kalian lebih pagi karena kalian harus bermeditasi sebelum prajurit lain bangun dan beraktivitas, karena itu akan mengganggu konsentrasi kalian." Seorang gadis berambut pirang memandu mereka untuk datang ke suatu tempat dalam hutan rimbun itu. "Bersandarlah di salah satu pohon lalu duduk sila dengan tegap, busungkan dada kalian."

Tanpa banyak bicara, 4 orang itu langsung mengikuti instruksi sang pemandu, menaruh telapak tangan mereka di atas lutut yang tertekuk.

"Sirkulasi Chi yang baik akan membantu diri kalian sendiri agar pemulihan menjadi lebih cepat. Sebelum melakukan meditasi, izinkan aku memeriksa keteraturan aliran Chi kalian satu persatu, jadi aku bisa tahu berapa lama kalian harus bermeditasi di sini." Gadis itu mulai memeriksa, dimulai dari Xavier.

Ia menyentuh bagian bahu di dekat ketiak, dada, dan bagian perutnya. "Sirkulasi Chi-mu sudah sangat baik, kau hanya butuh bermeditasi selama lima belas menit, gunakan ini di pergelangan tanganmu." Ia memberikan sebuah alat mirip jam tangan.

"Maaf nona Ashley, ini alat apa?" tanya Xavier dengan polosnya.

"Xavier, itu alat penunjuk waktu," jawab Melissa.

"Lebih tepatnya hanya penghitung waktu mundur, kami mendapatkannya langsung saat ada misi ke Eruditio, alat-alat seperti ini memang jarang ditemukan di luar Eruditio. Alat ini memang khusus untuk para anggota untuk menentukan waktu lamanya bermeditasi," jawab Ashley. "Selanjutnya kau, Nona."

Melissa membenahi posisi duduknya sebelum diperiksa. "Maaf Nona luka di pinggangku masih terasa sedikit sakit, apa akan berpengaruh?" tanyanya.

"Benarkah? Biar kuperiksa." Ashley sedikit menyentuh perban yang melilit pinggang Melissa, tepatnya di bagian kanan dimana luka itu terletak. "Sepertinya ekor monster yang melukaimu mengandung sedikit racun," pikirnya. "Tapi bukan masalah besar."

Melissa terdiam sejenak.

"Aku tahu soal monster itu. Itu Blood Lizard, ekornya mengandung sedikit racun yang menghambat kinerja keping darah untuk pemulihan jika memang terluka oleh ekornya, bukan racun yang berbahaya, kau hanya perlu rajin menggunakan cairan pembersih di sekitar lukamu agar tidak mudah terinfeksi," jawab Julian.

Ashley tersenyum, "Tuan Raven benar sekali, kau tidak perlu khawatir, racun ini tidak akan terlalu mengganggu." Ia pun memasangkan penghitung waktu mundur itu di pergelangan tangan Melissa. "Hanya di beberapa titik saja aliran Chi-mu tersumbat, jadi kau hanya perlu waktu 45 menit untuk bermeditasi."

"Baik Nona, terima kasih." Melissa tersenyum.

"Selanjutnya kau." Ashley berjalan ke arah Yin. "Apa kau terkena luka oleh monster yang sama seperti Nona Melissa?" tanyanya sambil memeriksa beberapa bagian tubuh Yin.

"Benar, bukan bagian ekornya, tapi cakarnya," jawab Yin.

"Luka di dadamu sangat dekat dengan salah satu titik utama sirkulasi Chi, jadi kau harus bermeditasi sekitar 1 jam 15 menit karena prosesnya sudah pasti menghambat konsentrasimu, aku merasakan ada dua aliran Chi yang tidak saling bersinergi di dalam tubuhmu," ucap Ashley. "Aliran Chi keduamu lebih besar, apa kau mengikat jiwamu dengan makhluk mistik?"

"Uhm. Bukan terikat, tapi tepatnya dia yang tiba-tiba menumpang di tubuhku," jawab Yin. "Apa kau pernah mendengar tentang Lieh?" tanyanya.

"Lieh ya?" Ashley berpikir. "Aku pernah mendengar tentang itu, tapi sepertinya aku lupa," jawabnya.

"Sial, bisa-bisanya ada manusia yang melupakan masa kejayaanku."

Yin langsung menutup mulutnya, sadar karena Lieh berbicara menggunakan tubuhnya, tentu dengan suara yang jauh berbeda.

Forsaken LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang