slytherin boys [18+]

obsessed {tr}

⚠️ konten seksual ⚠️

Pov: Anda terobsesi dengan Tom.

✯

Tom Riddle adalah seorang iblis yang berkeliaran bebas didunia manusia, penampilan nya tergambar seperti para dewa.

Aku sudah menyukainya sejak tahun keempat, hingga tahun keenam saya masih menyukainya.

Aku selalu memperhatikan nya, melihat dirinya menyendiri membaca buku di perpustakaan.

Gosip menyebar mengatakan bahwa Tom tidak memiliki hati, tapi saya punya ketertarikan tersendiri kepada Tom.

Aku tahu semua siswa kebanyakan menjauh dari Tom, tapi aku tidak bisa, aku semakin tertarik kepadanya setiap hari, dan semakin jatuh cinta padanya.

Aku seperti penguntit selalu memperhatikan nya, tersenyum kecil ketika dirinya sedang makan.

Sekarang disinilah saya memperhatikan Tom di ruang rekreasi, dia duduk di sofa sambil membaca bukunya.

Aku mengabsen satu persatu dirinya, kulit nya putih pucat, matanya yang biru, rambutnya yang ikal kecoklatan, dan bibirnya. Oh Tuhan aku sangat ingin merasakan bibirnya.

Secara sepontan saya menekan kedua kaki saya, celana dalam saya basah kuyup hanya dengan memperhatikan Tom. Klitoris saya berteriak meminta perhatian.

Dan aku baru sadar saat melihat ke sekeliling bawah hanya aku dan Tom yang berada di ruang rekreasi.

Aku menjilat bibirku, membasahkannya dengan air liurku, lalu memasukkan jariku kedalam rok ku, dan menggeser celana dalamku kesamping.

Awalnya saya hanya memanjakan klitoris saya, lalu aku kembali memikirkan bagaimana saya bercinta dengan Tom, memikirkan bagaimana rasa miliknya.

Saya memasukkan kedua jari saya kedalam vagina saya, lalu menekan kedua bibirku untuk tidak mengerang. Saya mulai meraba diri saya sendiri ditengah-tengah ruang rekreasi.

Memikirkan Tom semakin membuat saya bersemangat, hingga tiba-tiba ada suara buku dijatuhkan, aku mendongak kearah suara berasal.

Tom sedang melihat kearahku, bukunya sudah dia buang ke lantai. Matanya perlahan turun ke bawah, melihat jariku yang masih berada didalam vaginaku.

Aku menelan ludah ku, ruang rekreasi yang awalnya hangat menjadi begitu dingin, jantung ku berdetak kencang.

Aku langsung menarik jariku, dan membersihkan cairanku di celana dalam. Aku berdiri, lalu meluruskan rokku.