Entah sampai kapan aku harus bertahan melihatmu yang terus menerus mengabaikan keberadaanku dan memilih bersamanya. Haruskah aku menyerah? - Lee Dita
.
.
.
.
.
.
Terlihat sebuah mobil sport berwarna merah memasuki gerbang sebuah Universitas ternama dikawasan elit Seoul.
Kemudian mobil tersebut terparkir sedikit menjauh dari barisan mobil yang sudah terparkir lebih dulu disana. Bisa dikatakan tempat itu merupakan tempat khusus untuk beberapa mobil saja.
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi disana memperlambat langkah mereka demi menunggu sang pemilik mobil keluar.
Setelahnya para mahasiswi yang berada disana terpekik dan berdecak kagum melihat sosok yang selalu mereka tunggu kehadiranya di Universitas itu.
Seorang laki - laki tampan dengan postur tegap dan wajah bak karakter manga dalam Komik Jepang itu kembali membuat para gadis terpesona. Bahkan tak jarang para mahasiswa disana dibuat iri sekaligus kagum dengan pesona yang dia miliki.
Tetapi mereka tidak bisa sembarangan mendekatinya. Selain karena status yang dimiliki laki - laki itu, ekspresi dingin dan tatapan tajam yang selalu ditunjukkan laki - laki tersebut membuat para mahasiswa dan mahasiswi disana sungkan untuk mendekat.
Dan sepertinya pagi ini laki - laki itu sedang marah, sangat terlihat jelas di wajah tampannya itu.
Langkah lebarnya melintasi halaman Universitas menuju salah satu Gedung Seni yang dimiliki Universitas tersebut dan sepertinya para mahasiswa dan mahasiswi disana tahu siapa yang hendak ditemuinya saat ini.
Brak!!
Suara pintu yang dibanting dengan sangat kasar. Membuat beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang berada disana terlonjak kaget karena suara bantingan pintu tersebut.
Mata laki -laki itu menelusuri seluruh ruangan dan orang - orang yang berada disana berusaha menemukan sosok yang ia cari. Namun sepertinya sosok yang dicarinya tidak berada disana.
"Dimana Lee Dita?" tanya laki - laki itu dengan rahang terkatup rapat
"Di__Dita-ssi ada di lantai dua" Jawab salah satu mahasiswa dengan takut.
Setelah mendapat jawaban, laki - laki itu segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju sebuah tangga dan berjalan dengan tergesa tanpa berusaha menutupi raut kemarahan yang tercetak jelas di wajahnya.
Tidak sampai satu menit dia sampai di lantai atas dan langsung berjalan menuju balkon gedung tersebut. Tempat favorit gadis itu untuk menyalurkan hobi melukisnya.
"Lee Dita" desisnya marah ketika mendapati sosok perempuan yang ia cari sedang duduk manis menghadap ke sebuah kanvas dengan kuas ditangannya.
"Ya?" Perempuan itu mendongak karena merasa dipanggil.
Matanya langsung membulat ketika melihat siapa yang kini tengah berdiri dihadapannya. Ia sontak berdiri dan membungkuk sekali, mengucapkan salam lalu wajahnya kembali menunduk tidak berani menatap wajah laki - laki tersebut.
"Apa maksudmu dengan mempermalukan Hyemi ditempat umum kemarin?" desisnya marah
"Taeyong Oppa itu_"
"Kau pikir siapa dirimu berani melakukan hal serendah itu padanya?" Potong laki - laki bernama Taeyong itu dengan nada dingin.
Dita berusaha menahan rasa kesalnya dengan mengepalkan tangan erat - erat. Ia tidak bisa menyuarakan rasa kesalnya atau apapun itu karena ia tidak punya cukup keberanian untuk itu.
"Maafkan aku." Hanya kata itu yang berhasil keluar dari mulutnya dan saat itu ia dapat merasakan bahwa matanya saat ini pasti sudah memerah menahan air mata.
Ia kesal dan merasa sangat direndahkan dengan segala ucapan dari laki - laki yang berdiri dihadapannya kini. Seolah waktu belasan tahun yang dihabiskannya bersama pria itu tidak ada artinya sama sekali.
Dan ya, memang tidak seharusnya dia mengeluhkan hal semacam itu. Ia cukup sadar dengan posisinya di hati pria tersebut setelah laki - laki dihadapannya ini tahu kalau mereka dijodohkan.
"Kau tidak sedang berperan sebagai tunanganku 'kan?" tanya Taeyong dengan nada mengejek. Entah mendapat keberanian darimana, Dita mendongak dan menatap tepat ke mata Taeyong.
"Bukankah aku memang tunanganmu Oppa" tanya Dita sambil menampilkan senyum mengejek membuat Taeyong semakin marah ketika melihatnya.
Kemudian laki - laki itu mencengkeram kedua lengan Dita lalu mendekatkan wajahnya pada gadis manis itu.
"Aku ingatkan sekali lagi padamu. Pertunangan kita hanya sebuah status Dita-ya. Tidak berarti sama sekali untukku. Kau mengerti" ucap Taeyong sambil menatap Dita tajam
"Kalau begitu kenapa kau tidak membatalkan pertunangan kita saja Oppa?" desis Dita dengan kemarahan yang tidak ditutup - tutupi.
Taeyong mendegus kasar mendengar petanyaan gadis yang sudah ia kenal sejak mereka masih bayi dan tepat dua tahun lalu menjadi tunangannya itu.
"Jika aku bisa, aku pasti sudah melakukannya sejak dua tahun yang lalu." Taeyong menguatkan cengkramannya dilengan Dita dan menatapnya semakin tajam sebelum kembali melanjutkan kata - katanya membuat gadis itu sedikit meringis
"Dengar.. Jangan pernah mengharapkan apapun dari pertunangan ini. Dan aku akan membuat kau menyerah sendiri dengan pertunangan kita." Desis Taeyong kemudian melepaskan cengkramannya dilengan Dita dan berlalu meninggalkan Dita yang sudah meneteskan air mata.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Halo semuanya!!!
Semoga kalian suka sama cerita ini yaa..
Akhir - akhir ini aku lagi suka banget sama Taeyong dan Dita jadi aku nyoba buat fanfiction tentang mereka. It's Just for Fun ya semuanya..😁
Maaf jika tulisanku berantakan dan banyak typo🙏🙏🙏Lee Dita
21 Tahun
Putri tunggal dari pemilik Lee Corporate, Lee Jaewon dan Park Hyejung.Lee Taeyong
22 Tahun
Putra sulung pemilik Lee's Group, Lee Yongwoo dan Kim Heesun.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MINE
RandomKisah seorang Gadis bernama Lee Dita yang selalu disakiti dan diabaikan oleh calon suaminya sendiri membuatnya merasa lelah dengan hidupnya. Akankah Dita bertahan dengan cintanya yang begitu besar pada sang calon suami atau dia akan menyerah dan men...