03

461 81 9
                                    

-Kenapa semuanya menjadi rumit. Ada perasaan tidak rela saat melihatmu bersandar padanya-

.

.

.

A few days later

Malam ini Taeyong mendatangi rumah Dita. Laki - laki itu terlihat sangat rapih dengan setelan jas berwarna navy yang membungkus tubuhnya.

Hari ini sang ayah mengadakan pesta dalam rangka merayakan ulang tahun Perusahaan yang rutin digelar setiap tahunnya.

Dengan wajah dinginnya laki - laki itu keluar dari mobil, kemudian berjalan dengan langkah santai menuju pintu utama kediaman keluarga yang kebetulan memiliki marga yang sama seperti marga keluarganya.

Taeyong disambut oleh seorang wanita paruh baya yang merupakan Kepala asisten rumah tangga di keluarga Dita.

Bisa dikatakan wanita yang akrab dipanggil Han ahjumma itu adalah salah satu orang yang turut andil membesarkan Dita dan Taeyong.

"Selamat datang Tuan muda" sambut Han ahjumma dengan senyum ramahnya.

"Bagaimana kabarmu ahjumma?" Tanya Taeyong sambil memeluk wanita paruh baya itu dengan hangat.

"Kabar saya sangat baik Tuan muda" jawab Han ahjumma sambil melepaskan pelukannya, kemudian mengusap kedua sisi wajah salah satu anak asuhnya itu.

"Tuan muda terlihat semakin tampan saja" puji Han ahjumma membuat Taeyong tersenyum geli.

"Kenapa? Apa ahjumma semakin jatuh cinta padaku?" Pria itu mulai menggoda sang ibu asuh.

"Dasar anak nakal! Sudah memiliki calon istri yang hampir sempurna masih saja berani menggoda nenek tua ini." Han ahjumma menepuk pundak Taeyong pelan.

Kemudian keduanya tertawa dengan hangat dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Mata laki - laki itu menelusuri setiap sudut ruangan yang kini tengah ia pijak. Sebuah ruang utama yang menurutnya lebih mirip sebuah hall.

Benar - benar menunjukkan status keluarga Lee. Yang merupakan pemilik Lee Corporate yang begerak di bidang teknologi dan pertambangan. Salahsatu perusahaan raksasa di Korea bahkan Asia.

"Masih terlihat sama" gumam Taeyong setelah melihat rumah tempatnya menghabiskan setengah dari hidupnya.

"Tentu saja Tuan muda, Rumah ini sengaja dibangun untuk menyambut kelahiran Nona Muda. Dan Tuan besar tidak pernah merubahnya sejak dulu. Kecuali beberapa penambahan foto anggota keluarga dan lukisan karya Nona muda" ucap Han ahjumma panjang lebar saat mendengar gumaman salah satu anak asuhnya itu.

"Sambil menunggu Nona muda bersiap, mari kita menuju tempat favorit anda Tuan. Saya sudah menyiapkan camilan kesukaan Tuan muda disana" Ajak Han ahjumma pada Taeyong.

Mereka berjalan menuju sebuah ruang santai yang menghadap langsung ke halaman belakang yang terdapat taman bunga yang luas dan padang rumput hijau yang sering dipakai untuk bermain golf oleh pemilik rumah. Dari kecil Taeyong selalu menyebut rumah ini Kastil Tuan Putri.

"Apa abeoji dan eommoni masih belum pulang?" Laki - laki itu bertanya mengenai orangtua Dita pada Han ahjumma.

"Tuan dan Nyonya masih berada di Eropa. Rencananya mereka akan pulang ke Korea bulan depan untuk menjenguk Nona muda" jawab Han ahjumma sambil menghela nafas pelan merasa prihatin pada nasib Nona mudanya yang sering ditinggal pergi keluar negeri oleh orang tuanya untuk urusan bisnis.

"Saya merasa sedih melihat Nona muda terlihat begitu kesepian belakangan ini. Bahkan sekarang Tuan muda jarang berkunjung kemari" Han ahjumma mengungkapkan rasa khawatirnya pada Taeyong.

YOU'RE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang