20

341 47 12
                                    

Berikan vote & comen

Terimakasih 😍

Happy reading
.
.

"TAEHYUNG!!"

Teriak Sohyun, mulai menangis hebat saat gadis itu baru saja sampai di lokasi kejadian saat polisi datang ke mansion nya sekedar memberinya kabar mengejutkan itu

"Tolong suami saya!"

Teriak Sohyun memohon kepada seluruh warga yang berada disana dan salah satu anggota polisi yang terus menenangkan nya, serta bodyguard pribadinya yang terus memegang Sohyun kalau-kalau gadis itu akan turun ke jurang sana

"Tenang nyonya, tim kami sedang menyelamatkan suami anda di sana" kata polisi tersebut menenangkan

Lalu tak lama, beberapa tim datang dengan seseorang yang di bawanya, seseorang yang berbaring dengan luka bakar diwajah dan sebagian tubuhnya membuat Sohyun menutup mulutnya dengan kedua tangannya, lalu menangis histeris setelah nya.

"TAEHYUNG!!" Tangisan hebat yang di sertai isakan itu mulai Sohyun tunjukkan seraya terduduk di aspal saat melihat keadaan Taehyung di hadapannya.

**

Tiga bulan telah berlalu begitu cepat. Sohyun, gadis itu kini duduk di samping ranjang rumah sakit tempat seorang pria dengan wajah dan sebagian tubuhnya yang tertutup perban putih tengah berbaring tidak sadarkan diri dengan banyaknya selang infus yang menancap di tubuh kekarnya.

Tangan mungil yang kini disibukkan mengusap lembut dan perlahan lengan Taehyung dengan kain basah itu, sesekali mengusap kasar air matanya dalam diam.

Air mata yang terus menuruni pipinya itu, kini membuatnya menghentikan aktivitas nya dan mulai menundukkan kepalanya seraya terisak disana.

Tiga bulan sudah, Taehyung berbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan banyaknya selang infus yang membantunya tetap bertahan.

Isakan yang terdengar menyayat hati itu, membuat Sohyun mendongak, menatap wajah sang suami yang kini terbalut perban putih itu.

"Taehyung, kapan bangun?" Lirihnya, mengambil tangan Taehyung untuk di genggamnya, sesekali mencium tangan kekar itu.

"Taehyung pernah ngomong sama aku kalau Taehyung enggak akan pergi dulu kan?"

"Taehyung bakal pergi bareng-bareng sama aku kan?"

"Taehyung enggak bakal ninggalin aku sendiri sama bayi kita kan?"

"Enggak kan, Taehyung?"

"Taehyung akan bertahan buat aku dan bayi kita kan, iya kan?" Kata Sohyun bertubi-tubi, yang di selingi dengan isakan membuat nafasnya kembang kempis menahan rasa nyeri yang menyelimuti hati.

"Aku takut Taehyung" lanjutnya, kembali menundukkan kepalanya dan terisak disana.

Ceklek...

Pintu kamar rawat Taehyung terbuka, Sohyun memejamkan matanya rapat saat gadis itu sudah hafal betul, siapa dalang dari terbukanya pintu kamar rawat sang suami tepat pukul empat sore hari selama tiga bulan terakhir ini

"Honey"

Isakan Sohyun tertahan, saat suara bariton itu kini tertangkap di ruangan nya dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan Taehyung.

Cup

Kecupan singkat tepat di di kepalanya, telah Sohyun dapatkan dari seseorang itu, yang kini mulai menyentuh bahunya seolah ingin Sohyun menghadap ke arahnya menyambut kedatangannya.

"Saya pulang dari kantor, tapi kamu tidak menyambut saya, Sohyun?" Tanyanya, Mata kelam itu kini menatap wajah cantik Sohyun yang terus menunduk.

Tangan kekarnya kini menyentuh dagu Sohyun, di arahkan nya ke atas agar menatap manik kelamnya.

SUATU KEINGINAN|| KIM TAEHYUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang