15

405 60 20
                                    

Berikan vote & comen

Terimakasih 😍

Happy reading
.
.
.

Suasana hening di meja makan pagi ini, seakan keheningan terus di rasakan sepasang suami istri yang di tengah duduk berhadapan. Tidak ada percakapan, hanya ada beberapa pelayan yang menyiapkan sarapan mereka di meja besar tersebut.

Taehyung, pria itu terus menatap sang istri yang terus menundukkan kepalanya di seberangnya itu, sesekali membuatnya tersenyum manis, saat seminggu belakangan ini gadis itu tidak lagi memberontak, apalagi menatapnya dengan tajam. Tidak seperti pertama kali pria itu membawa pulang sang istri.

"Saya senang kamu enggak..."

"Kalau kamu enggak suka melayani saya, kamu enggak perlu layani saya. Saya bisa ambil sendiri. Kamu layani saja tuan kamu" gadis itu bersuara, menatap datar ke arah pelayan yang berada di sampingnya seraya melayani nya itu, terus saja melirik tak suka ke arahnya tertangkap di sudut mata gadis itu.

"Maaf Nona?" Lirih pelayan tersebut panik, yang membuat gadis itu membuang wajah nya ke samping, dan Taehyung kini menatap sang istri dan pelayan tersebut bergantian.

"Hey, sayang"

"Ada apa Hem?" Tanya Taehyung, gadis itu hanya terdiam, lalu mulai menyandarkan punggungnya pada kursi seraya melipat kedua tangannya di atas perutnya.

"Keras sekali" lanjut Taehyung, gadis itu mendongak menatap suaminya itu yang sedang memotong daging steak di piring putihnya

"Enggak suka ya?" Ucap gadis itu, Taehyung seketika meletakkan garpu dan pisau di piring tersebut, seraya menatap istrinya yang duduk di hadapannya.

"Kamu kan sukanya perempuan polos yang kapan saja bisa kau bodohi" lanjut gadis itu tersenyum getir, Taehyung terus menatap istrinya itu.

"Sayang, kamu kenapa?"

"Kamu marah sama saya, iya?" Lanjut Taehyung, gadis itu kembali memperlihatkan senyum getirnya dan mulai mendongak menatap suaminya itu.

"Taehyung, saya sakit"

Taehyung terdiam tersenyum tipis, menatap teduh penuh kasih sayang ke arah istrinya yang seakan tengah mengeluarkan kekesalannya.

"Marah, kesal, benci, jijik, ingin terus berteriak saat bayangan bayangan kejadian itu terus menghujam saya setiap waktu" ucap gadis itu, senyum tipis Taehyung memudar, tatapannya semakin terfokus pada istrinya.

"Saya sakit, Taehyung" lanjutnya, mata Taehyung mengedip seraya menelan Saliva yang seakan sangat sangat sulit ia telan.

"Sayang"

"Kamu, ingat?" Tanya Taehyung lirih, gadis itu hanya menanggapinya dengan senyum getir

"Kamu tau saya sakit, tapi kamu enggak bisa mengontrol hasrat kamu dan menumpahkannya pada perempuan lain, kenapa Taehyung?"

DEG!

Jantung Taehyung mencelos, mendengar kalimat sang istri dengan suara bergetar hebat saat mengatakan kalimat tersebut.

"Butuh waktu satu Minggu saya mengatakan ini di hadapan kamu, sebenarnya kamu anggap saya ini apa, Taehyung?" Lanjutnya wajahnya kini gadis itu tundukkan dengan senyum getir seakan menyembunyikan mata merahnya menyimpan sebutir air mata di dalamnya.

Taehyung kembali menelan pahit salivanya seraya membuang wajahnya ke samping sekilas, lalu mulai menatap sang sekretaris pribadi yang berdiri di belakang meja makan bersama beberapa pelayan di sana.

"Seokjin, handle semua jadwal saya hari ini dan..."

"Enggak perlu" pangkas gadis itu, Taehyung kembali menatap istrinya

SUATU KEINGINAN|| KIM TAEHYUNG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang