Senin.
Sudah Senin, pelajaran pertama Matematika pula. Para murid SMA Venus berbaris rapi untuk mengikuti upacara bendera, ada beberapa siswa yang mengikuti upacara bendera tapi berbaris dengan barisan sendiri itu termasuk murid yang terlambat dan diperiksa oleh anggota OSIS.
Mysha memasuki lapangan sekolah dengan topi yang ia pakai, ia memakai atribut lengkap dan tidak pernah terlambat. Memang benar benar murid teladan.
Dia datang bersama dengan sahabatnya, seorang gadis hiperaktif yang sangat aktif dan cerewet tapi baik hati dan berhati selembut sutra walau lebih lembut Mysha buktinya masih bisa bertahan dengan Regan yang gitu gitu aja.Nadine Claryssa, panggilannya Nadin. Si sahabat Mysha yang amaaatt baik. Suka baca komik dan seorang wibu. Berbanding balik dengan Mysha si penyuka K-Pop, Nadin dan Mysha bersahabat sejak kelas tujuh SMP. Nadin itu jomblo happy dan memiliki motto "Jomblo guys, jomblo lebih bebas dan leluasa walau gue uwuphobia kalau liat yang uwu uwu." Lucu memang si gila Nadin.
"Eh mau baris di barisan mana? Yang gak kena panas kek, tambah item gue kena matahari huh!" Tanya Nadin sambil mengibas ibaskan tangannya didepan wajah.
Mysha mengedarkan pandangannya dibarisan OSIS lalu melihat Regan yang berdiri tegap dengan jas OSIS nya. Gadis itu melepas senyuman ketika Regan menoleh kearahnya lalu tersenyum, tapi senyum nya sirna ketika Aluna datang ke arah Regan dan yang membuat Mysha terdiam ketika Aluna memakai Jas OSIS. Apakah Aluna ikut organisasi OSIS? Tapi bagaimana? Aluna adalah gadis berpenyakitan, mungkin jika dipaksa ikut suatu organisasi ia akan mudah drop.
"Ih, si ulet bulu ngapain tuh pake baju OSIS? Gila, sok sok an banget sih ikut OSIS udah tau penyakitan juga tambah jadi beban dong!" Ucap Nadin kesal, dia melirik ke arah Aluna yang menunduk.
Aluna mendongak ketika mendengar perkataan Nadin. Maklum, Nadin itu ceplas ceplos dan pas bilang seperti itu Nadin dan juga Mysha melewati barisan OSIS juga Aluna. Tentu saja Aluna mendengarnya dan merasa sakit hati walau nyatanya benar, Mysha yang mendengar hal itu menyenggol lengan Nadin lalu berbisik.
"Din! Kalau ngomong itu dijaga, gaboleh ngomong kayak gitu dia nanti sedih! Mulut lo gue robek juga ya?!" Bisik Mysha lalu memberengut kesal, Nadin menggaruk tengkuknya.
"Iya deh."
"Sha."
Mysha dan Nadin membalikkan badan, terlihat Regan yang berjalan menuju mereka. Nadin menunduk sedikit memberi ruang untuk Mysha dan Regan bicara jadi Nadin berada di belakang Mysha.
"Kenapa?" Tanya Mysha.
"Ngomong sama Nadin kalau ngomong itu dijaga, Aluna itu punya hati yang lembut jangan sampai hatinya kegores gara gara omongan Nadin. Lagian Aluna masuk OSIS gue setuju setuju aja, kenapa kalian enggak?" Ujar Regan membuat Mysha dan Nadin sama sama mengatupkan bibir.
"Sorry Re, gue tadi nggak sengaja." Nadin menyengir membuat Regan terkekeh.
"Gapapa santai aja, yaudah gue tinggal ya?" Mysha mengangguk, dia menatap kepergian Regan dengan tatapan teduh dan pedih. Regan bahkan sangat menjaga perasaan Aluna tapi bagaimana dengan perasaannya?
"Jangan bengong ah! Yuk."
***
Mysha mendudukkan bokong nya di bangku kantin sendirian, Nadin dipanggil Bu Dian untuk urusan kas kelas. Maklum, Nadin adalah bendahara.
Mysha membuka ponselnya sebelum memesan makanan, dia membuka room chat nya dengan Regan.
Mysha Kejora: Regan?
Jadi?
Aku udah di kantin, katanya mau makan bareng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mervori
Teen Fiction"Jadi jemput kan? Aku udah nunggu dari satu jam yang lalu." Kata Mysha melalui sambungan telepon, tangannya mengadah membiarkan rintik air mengenainya. "Maaf," Suara di seberang sana membuat Mysha tercekat, gadis cantik itu menghela nafas lalu terse...