"Jangan terlalu berharap kepada seseorang, karena bisa saja kalian di kecewakan."
-Mysha Kejora-
Mysha meregangkan badannya, dia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Perutnya sudah berbunyi artinya dia sudah lapar tapi dia malas memasak.
Mysha beranjak dari sofa lalu memakai sweater hangat yang barusan ia beli, dia mengganti celananya dengan celana bulu panjang karena udara sedang dingin lalu mencepol rambut nya asal. Dia mengunci pintu rumah agar tidak ada pencuri yang masuk ketika ia keluar.
Perumahan Mysha ketika malam sangat ramai karena banyak toko toko dan stan makanan, banyak yang jualan jadi banyak pembeli maka dari itu suasana nya tidak sepi tapi ramai.
Mysha membeli steak yang ia bungkus lalu membeli kue red velvet untuk penutupnya, dia berjalan menuju taman dan memakan makanannya di bangku taman ditemani dengan bintang bintang. Taman kota malam ini ramai, dia duduk menghadap danau yang terbentang luas disana. Sangat indah apalagi warna warna lampu yang menghiasi taman malam ini.
"Kenyang banget, apa kamu kenyang nak?" Mysha menepuk nepuk perutnya yang membesar karena kebanyakan makan lalu terkekeh, dia membuang sampah bekas ia makan pada tempatnya lalu kembali duduk.
Matanya mengedar dan dia menemukan dua orang yang menurutnya dia mengenalnya, satu cewe dan satu cowo. Alisnya berkerut lalu mendatangi dua orang itu.
"Regan, Aluna?" Tanya Mysha membuat dua orang yang ternyata Regan dan Aluna itu menoleh.
"Regan, katanya kamu malam ini mau dirumah aja? Katanya kamu masih banyak tugas, tapi kok malah jalan sama Aluna?" Tanya Mysha dengan nada halus tapi menyindir Regan.
Tadi Mysha mengchat Regan mengajaknya jalan tapi katanya Regan banyak tugas dan ingin dirumah saja, tapi nyatanya? Bahkan Regan sekarang sudah mulai berbohong. Atau mungkin Mysha yang terlalu berharap? Mungkin benar, Mysha terlalu berharap makanya dia merasa sakit hati ketika di kecewakan.
"Mysha maaf banget, tadi mama aku nyuruh Regan untuk nemenin aku jalan jalan menghirup udara segar. Awalnya aku nolak tapi mama aku maksa," ujar Aluna jujur dia merasa bersalah dengan Mysha, Mysha hanya diam dia membalasnya dengan senyuman palsu.
"Regan? Terus dia nurut aja gitu?" Tanya Mysha dengan senyuman membuat Regan menjadi lebih bersalah. Jauh bersalah lagi, perasaannya gundah sekarang.
"Maaf Sha, aku nggak bisa nolak Tante Sella." Mysha mengangguk angguk kan kepalanya.
"Sokey, gapapa Re."
"Regan, aku pulang duluan ya nggak mau ganggu waktu kalian berdua." Aluna membuka suara sambil mengambil tas selempang nya lalu kembali memakainya, wajah gadis itu terlihat pucat.
"Nggak mau gue anter Lun? Muka lo pucet," tanya Regan khawatir.
"Aku naik taksi, aku udah pesan dan nggak enak kalau aku cancel. Yaudah aku duluan ya Regan, Mysha bye!" Senyuman terukir di wajah pucat Aluna, dia melambaikan tangannya lalu berlari kecil meninggalkan Regan dan Mysha sendirian.
"Mysha aku..soal tadi aku bener bener minta maaf, aku nggak ada niat bohongin kamu." Regan menyentuh kepala Mysha lalu mengelusnya, Mysha tersenyum dia mengangguk. Anggap aja dia bodoh karena memaafkan Regan begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mervori
Teen Fiction"Jadi jemput kan? Aku udah nunggu dari satu jam yang lalu." Kata Mysha melalui sambungan telepon, tangannya mengadah membiarkan rintik air mengenainya. "Maaf," Suara di seberang sana membuat Mysha tercekat, gadis cantik itu menghela nafas lalu terse...