Bab 23. Membiasakan Diri Di Antara Sahabat Pacar

33 3 0
                                    

"Menjadi pacar Kak Cakra ternyata nggak sesimpel yang kubayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Menjadi pacar Kak Cakra ternyata nggak sesimpel yang kubayangkan."
[Kanaya Jingga]
-•¤•-

Suasana lengang mulai terlihat di area SMA Dharma Bakti. Hanya ada beberapa murid yang memang sedang mengikuti ekskul, selebihnya sudah berlomba lebih dahulu meninggalkan sekolah.

Jingga masih duduk di bangku pinggir lapangan outdoor, menunggu Cakrawala. Pacarnya itu belum tampak meski bel pulang sudah duapuluh menit yang lalu berbunyi.

Cewek itu mengisi waktu dengan menggambar ilustrasi wajah pacarnya. Begitu asyiknya sampai kemudian atensinya teralih saat mendengar derap langkah mendekat, disusul suara yang tak lagi asing bagi rungunya.

"Sorry, bikin elo nunggu lama."

Jingga menghentikan gerakan jemarinya di atas kertas gambar, lalu mendongak. Dia mendapati pacarnya sudah berdiri menjulang di hadapannya. Bola mata Cakrawala tertumbuk pada hasil coretan pada kertas di pangkuan Jingga, senyum tipisnya melengkung dan sempat tertangkap oleh Jingga.

"Eh, eng-enggak apa-apa, kok." Jingga menyahut tergeragap saking sempat mengagumi senyum mahal pacarnya yang sekilas terbit.

"Balik sekarang?" Anggukan Jingga menyahuti pertanyaan sang pacar.

Dia buru-buru membereskan peralatan gambarnya dan memasukkan ke dalam tas. Tapi baru saja mau memasukkan kertas gambar berisi ilustrasi wajah Cakrawala, pacarnya itu menahan gerakan tangannya.

"Itu, boleh buat gue?" Dengan dagunya Cakra menunjuk kertas gambar di tangan Jingga.

"Hah?" Jingga sampai terkejut mendengar permintaan Cakrawala. Tidak menyangka pacarnya menginginkan kertas hasil coretan tangannya.

Cakrawala kembali menggerakkan dagu, mengisyaratkan permintaannya tadi.

"Eh, i-ini ya? Bo-Boleh kok. Boleh banget kalau emang Kak Cakra mau." Jingga buru-buru mengulurkan kertas gambar di tangannya dengan gemetar.

Cakrawala mengangguk, lalu menyambut kertas tersebut. Dia kembali menatap hasil ilustrasi pacarnya, senyumnya pun kembali tercetak samar, tapi masih bisa ditangkap netra Jingga.

Hati cewek itu menghangat, jika untuk pertama kali Cakra menyadari, ilustrasi wajahnya tercetak pada kertas gambar Jingga dan membuatnya emosi, tapi sekarang hal yang tak Jingga duga, pacarnya justru terlihat senang dengan hasil ilustrasinya.

Cakra menggulung rapi kertas tersebut dan memasukkannya dengan hati-hati ke dalam ranselnya. Sungguh berbeda dengan sikapnya dulu yang segera meremas kasar kertas hasil ilustrasi sang pacar. Kali ini giliran Jingga yang melengkungkan senyumannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cakrawala Jingga  [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang