•••
Sudah menjadi tradisi untuk raja memilih prajurit dan para pengawal kerajaan. Setiap desa yang ada di negeri itu sudah mengutus beberapa untuk pergi ke kerajaan termasuk Jaehyuk,
Dirinya seorang vampir dan satu-satunya vampir yang diutus dari desa untuk pergi ke kerajaan.
Pagi-pagi sekali lelaki itu sudah bersiap siap, entah apa yang ada di pikiran Jaehyuk sampai bisa dengan rapi pada pagi-pagi buta.
"Semoga kau lulus, Nak," Ucap sang Ayah yang ikut mengantar Jaehyuk ke halaman depan.
Jaehhyuk hanya mengulas senyum simpul, yang juga memperhatikan gigi taringnya yang mencuat. Setelah mengucap salam, Jaehyuk bergegas untuk menuju Istana agar mengikuti tes.
Selama diperjalanan, Jaehyuk mendapat beberapa teman yang akan menjadi rekannya dalam bertugas nanti. Perjalanannya menjadi sangat dekat karena candaan yang di buat temannya itu.
Saat sampai di pintu depan kerajaan, mereka di sambut pengawal senior dengan baju Zirah yang lengkap dengan pedang dan juga perisai.
"Apa kalian yang diutus?" Tanya penjaga itu dan mereka sontak mengangguk.
"Masuk." Singkat penjaga itu.
Jaehyuk dan temannya bergegas masuk kedalam halaman istana. Disisi kiri, mereka bisa melihat adanya latihan pedang yang di khususkan untuk prajurit senior. Sedangkan di sisi lain, adalah tempat mereka melakukan tes, terlihat dari beberapa orang yang sudah dengan rapi berdiri didalam barisan.
Melihat itu, Jaehyuk dan kawan-kawannya buru-buru meletakkan tas di atas rumput dan segera berbaris bersama-sama dengan orang lain.
"Tunggu aku, my lord."
•••
Pagi itu, suasana kerajaan sangat ramai, suara pedang yang saling bersentuhan, suara teriakan pengawal dan lainnya membuat Asahi, sang pangeran kerajaan sekaligus calon raja terbangun dari tidurnya.
Ia merenggangkan tubuhnya yang terasa sakit karena dirinya tertidur dengan posisi duduk karena semalam membaca buku panduan menjadi raja.
Setelah merenggangkan tubuhnya, ia berlalu dan masuk ke kamar mandi, Membasahi diri agar terlihat segar.
Tak membutuhkan waktu lama, Asahi keluar dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawah. Ia berjalan menuju lemari pakaian dan membuka pintu itu, mencari pakaian yang pas untuk di kenakan.
Saat telah mendapat apa yang Asahi mau, ia segera berganti. Sesekali ia melihat penampilannya di cermin besar yang ada di hadapannya, memastikan bahwa apa yang ia pilih itu tepat.
Asahi juga menambahkan beberapa aksesoris sebagai pendukung pakaiannya yang mana membuat Krist semakin menawan dengan pakaian itu.
"Kau sangat tampan, Pangeran." Gumam Asahi.
Tidak ada salahnyakan untuk memuji diri sendiri? Lagian, Asahi juga suka mendengar pujian, entah dari orang lain ataupun dari diri sendiri.
Sedang terpaku melihat tampilannya di cermin besar, Asahi di kejutkan dengan suara lembut. Tanpa Asahi berbalik juga dia tahu siapa pemilik suara itu.
"Apa kau akan melihat lihat ayah menyeleksi?"
Asahi membalikkan tubuhnya dan melihat sosok wanita cantik yang ada di hadapannya itu,
"Iya Bu, aku akan menjadi raja selanjutnya maka itu aku harus melihat semua yang Ayah lakukan." Kata Asahi dengan penuh percaya diri.
Tak lama, tangan yang sama lembut dengan suara tadi mengelus rambut Asahi, "Anak yang dulu sering menangis saat malam hari karena tidak di bacakan dongeng ternyata sudah dewasa." Ujarnya kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss a Fae || JaeSahi (End)
FantasyJaeSahi and other cast. _____ #2 in Asahi (110523) #1 in Jaesahi (230823) ___