The collapse of an empire

506 48 2
                                    

•••

Tubuh Asahi digendong seperti koala. Mulut yang terus bercumbu satu sama lain membuat suasana makin panas. Langkahnya semakin cepat, membawa sang Pangeran pada rumah dibelakang kastil.

Pintu itu terbuka setelah Jaehyuk dengan susah payah membukanya. Ia langsung bergerak, membawa sang pangeran ke lantai atas.

KRIETT...

Suara kecapan basah terdengar, semakin panas dengan tangan saling meraba satu sama lain. Jaehyuk lantas membanting tubuh kekasihnya di atas ranjang, kemudian Jaehyuk membuka pakaian atasnya lalu merangkak naik keranjang.

Ia mengungkung Asahi yang ada di bawahnya lalu kembali mencumbu panas lelakinya.

"Enghh..."

Ciuman itu turun dengan tergesa-gesa menuju leher, turun sampai dada Asahi yang sudah tanpa pakaian.

Kembali lagi suara kecapan yang renyah terdengar seisi ruangan. Asahi yang sedari tadi mendesah pelan kini mencengkram punggung Jaehyuk lalu membalikkan keadaan, menungkung Jaehyuk lalu dengan perlahan membuka seluruh benang yang ada di tubuh keduanya dengan tergesa-gesa.

"Apa kau suka rough sex?" Tanya Jaehyuk disela kenikmatan yang di berikan Asahi.

Tidak menjawab, Asahi terus memanjakan Jaehyuk kecil dibawah sana dengan mulutnya.

"Anghh.."

Tangan Jaehyuk meremas surai Asahi lalu memaju-mundurkan kepala sang Pangeran, membuat sampai kejantanannya masuk seutuhnya di mulut Asahi, hingga mengenai tenggorokan dan membuat Sang Pangeran tersedak beberapa kali.

Asahi juga ingin mendapat kenikmatan, ia membuka resleting celananya lalu mengeluarkan kejantanannya yang menegang, mengocoknya sesekali memainkan ujungnya. Sedangkan Jaehyuk yang sudah keluar lebih dulu melihat Asahi dengan tatapan menggoda,

"Dia cantik dengan sperma di wajahnya."

Tak lama Asahi juga keluar namun cairannya dioleskan pada bibir Jaehyuk.

"Wajahmu bertambah cerah, apa rahasianya?" Tanya Jaehyuk sembari menepuk pelan pipi Asahi yang terkena cipratan spermanya.

"Spermamu, bodoh!!" Rutuk Asahi.

Lelaki itu tersenyum kecil, ia lantas menaiki tubuh Jaehyuk lalu tangannya menuntun tangan Jaehyuk untuk membuka pakaiannya. Sang pengawal melempar asal baju serta celana itu. Bahkan aksesoris yang Asahi pakai juga sudah terbuang sampai sudut kamar.

KREETTT

Jaehyuk menoleh pada jendela yang terbuka karena angin. Ia melihat bulan hampir naik pada tahtanya. Dengan segera ia membalik keadaan, mengungkung Asahi, lalu Jaehyuk meludahi lubang surganya di bawah sana, memainkan dengan jari agar ketika masuk, Asahi tidak merasa sakit.

JLEBB

"Ahhh.. Shit!!"

"Maafkan aku Pangeran, maafkan aku." Ujar Jaehyuk yang dengan perlahan menggerakkan pinggulnya.

"It's ok... Jaehh,"

"Perlahan saja." Tak mendengar ucapan Asahi, Jaehyuk mulai memaju-mundurkan pinggulnya dengan cukup cepat membuat Asahi menggeram sembari mencengkram sprei agar melampiaskan kenikmatan serta rasa nyeri.

Desahan serta geraman terdengar diseluruh ruangan. Hawa panas sudah mulai menyebar menyebabkan kedua insan yang tengah menyatu kini di aliri oleh keringat.

"Eunghhh.."

Jaehyuk semakin brutal menggerakkan pinggulnya, ia melingkarkan kaki Asahi agar penisnya masuk, menusuk semakin dalam agar melampaui batas nikmat.

Kiss a Fae || JaeSahi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang