hello guys... i'm back with new chapter of this fu8kin idots story. sorry lama banget ga apdet, dan entah kesambet setan apa ditengah masa uts yang melelahkan gue pengen apdet. happy reading
Gadis kecil dengan pipi bulat itu berlari tergopoh-gopoh menggendong ransel kecil memasuki ruang kelasnya. Dengan wajah tertunduk ia tak berani menatap seluruh teman sekelasnya dan guru yang erdiri di depan kelas.
"Kau terlambat lagi Jasm?" tanya wanita berwajah lembut itu. Gadis keci dengan pipi bulat dan badan berisi itu hanya trdiam mengangguk malu. "Tidak papa, ka bisa duduk di tempatmu," kata wanita itu lagi. Menurut, gadis itu berjalan dengan pelan menuju salah satu tempat duduk yang ada disana.
"Dasar gendut, larinya lucu sekali seperti gajah dikejar pemburu," bisik salah satu anka laki-laki berambut pirang pada temannya. Membuat gadis it mengangkat wajah dan menatap galak anak laki-laki itu yan justru menyeringai penuh ejek.
Jasm kecil degan rambut ikuncir dua tengah duduk di taman bermain sekolahnya bersama salah satu temannya, satu-satunya teman yang ia punya. Jasmine menatap penuh kagum pada sekelompok gadis muda di seberang sana, mereka sangat cantik dan anggun. Besorak dan bergerak lincah, sangat indah. "Kau lihat Ly? Kakak-kakak itu," Jasm menunjuk sekeompok gadis pemandu sorak. "Aku akan jadi seperti mereka, aku akan jadi seperti kakak yang itu, dia cantik," katanya lagi kali ini menunjuk flyer pemandu sorak itu.
"hahahaha, apa aku tidak salah dengar? Si gajah gendut yang imut mau jadi cheerleader? Bagaimana bisa," celetuk seseorang dari belakang. Jasm menoleh mendapati Michael tengah tertawa terbahak menunjuk dirinya. "Cheerleader itu langsing, kurus, mereka juga cantik sdangkan kau itu gendut, jelek, tidak ada cantik-catiknya sama sekali. Mana ada yang mau mengangkatmu, baju cheerleaderpasti tak ada yang muat untuk tubuhmu yang seperi gajah itu. Pipimu saja seperti burger. Aku juga yakin tidak akan ada yang mau menikah dengan gadis gemuk sepertimu" kata Mike tanpa perasaan dan kembali terbahak bersama teman-temannya yang lain.
Jasmine terdiam, perkataan Mike dan tawa teman-temannya yang mengejek membuatnya benar-benar ingin menangis sekarang. Michael benar, ia gemuk, jelek, tidak mungkin ia bisa menjadi cheerleader, tidak akan ada yang mau dengannya. Apalagi Michael. Mungkin karena itu juga Ayahnya pergi, karena ia dan Mom-nya itu gemuk. Apakah mungkin? Fikir Jasmine dan mulai terisak sendiri.
***
Jasmine POV
Aku merasakan amarah yang meluap dari diriku sendiri. Tanganku samapai terasa kebas karena menggenggam foto saat aku berusia 9th dulu. Pipiku terasa basah dan lembab, entah sejak kapan aku menangis lagi. Sudah tiga hari aku tidak berangkat ke sekolah, aku meminta Mom untuk mengatakan pada guruku bahwa aku sakit. Seperti pagi tadi saat Mom mengetuk pintu kamarku sebelum ia bekerja. Aku hanya tinggal berdua dengan Ibuku. Dad dan Mom sudah lama berpisah, sejak aku berusia 3 tahun.
Aku tidak membencinya. Jika ada yang bertanya siapa orang yang paling aku benci di dunia ini, jawabanku bukanlah Dad, bukan juga Michael. Aku menjawab diriku sendiri. Aku membenci diriku dengan fisik yang menyebalkan. Aku benci dengan diriku dengan fisik seolah meminta diejek, aku benci diriku yang membiarkan orang lain menyakitiku. Karena itu juga aku enggan untuk berangkat ke sekolah dan membiarkan orang-orang berbisik-bisik di belakang punggungku, menunjuk ke arahku dengan ejekan mereka. Aku tahu Lody dan yag lainnya pasti menkhawatirkanku, kecuali Mike. Aku yakin dia merasa puas sekarang, bocah satu itu. Aku tidak heran dengan apa yang ia lakukan, tapi aku sendiri heran dengan reaksiku. Kenapa aku merasa agak kecewa? Apa karena aku berharap dia telah berubah menjadi baik padaku?. Haha mimpi
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot's Love Story // m.c (Clifford)
FanfictionDia itu menyebalkan, setiap melihat mukanya yang super songong itu rasanya aku ingin meninjunya. Aku membencinya? entahlah yang pasti dia selalu sukses membuatku marah dan kesal. Aku sendiri lupa sejak kapan perm usuhan ini bermula. Yang aku ingat s...