chapter 2

369 39 6
                                    

Michael P.O.V

Aku berjalan mengendap-endap di belakang Luke yang baru saja berbelok ke kanan. Mungkin kalian akan mengataiku kepo, tapi aku benar-benar penasaran hukuman apa yang harus Luke dan Melody lakukan. Siapa tau aku nanti menangkap basah mereka tengah... errrr eh tidak jadi deh aku mikirnya jadi ngelantur seperti ini.

Aku berdiri dibalik dinding di perseimpangan empat koridor. Aku melongokkan kepalaku, kulihat Luke dan Lody berjalan menuju taman. Saat mereka sudah cukup jauh Aku keluar dari persembunyianku dan brukk!!

Aku melihat sosok yang menubruk bahuku dan ternyata adalah si mulut cabe atau mulut mercon, cewek sinting juga bisa. Ah, tidak penting pokoknya kalau panggilan jelek pantas untuknya.

Aku mendecak kesal, kulihat ia melotot ke arahku. Wajahnya yang imut-imut menyebalkan menampakkan ekspresi kesal. Dia membuka mulutnya siap mencaci dan aku dengan cepat membekap mulutnya.

Dia semakin melotot padaku dan aku balik memelototinya. "Diamlah, kita bisa ketahuan, ayo!" bisikku dan bergegas menarik tangan mulut mercon ke lokasi.

***

Jasmine P.O.V

Apa aku tak salah lihat? Apa hari ini kiamat ya? Tapi kenapa tak ada yang memberitahuku? Ck, kalian pasti bingung kenapa aku berfikir seperti itu. Aku merasa aneh saja dengan yang terjadi saat ini, 'Michael menggenggam pergelangan tanganku'. Iya, si Michael Gordon Clipboard idiot beruban itu menggenggam tanganku. Ya Tuhan aku harus cuci tangan dengan anti bacteri nanti.

Untung saja saat ini mendesak, jika tidak sudah kugigit tanganny sampai berdarah-darah. Kami-aku dan Michael sampai di sisi taman, dia menarik tanganku agar aku ikut merunduk di balik semak-semak. Ck ini jadi seperti sepasang kekasih yang sedang mojok. Eh, tidak itu tadi pemikiran yang sangat konyol.

Kami memperhatikan Luke dan Lody dengan seksama. Kulihat mereka tengah berbicara entah apa, tak lama Lody pergi mengambil sebuah selang yang terhubung dengan keran. Ck, tidak ada yang seru.

Mataku melotot melihat Lody tanpa sengaja menyemprot Luke tepat di wajahnya. Astaga Luke kasihan sekali. Sedetik berikutnya aku menahan nafasku melihat Lody membuka kancing baju Luke satu-persatu. Astaga Melody apa yang kau lakukan?

"Astaga, aku tak menyangka melody melakukan itu," bisik Michael terperangah. Aku meliriknya sekilas dan ia tengah menatap Lody dan Luke tanpa berkedip.

Aku kembali menoleh pada Lody dan Luke. Seketika jantungku menceloa saat Lody menarik baju Luke lepas. Ya Tuhan apa-apaan ini, Lody apa yang kau lakukan? please kalian jangan melakukan 'itu' disini. Batinku was-was dan mencengkeram apapun di sekitarku.

Aku dan Michael menghela nafas lega karena ternyata Lody hanya berniat menjemur baju Luke yang basah. Aku sampai berfikir yang tidak-tidak karena panik. syukurlah

"ehm.." Michael berdeham. Aku memutar bola mataku jengah, dia ini bodoh atau bagaimana? jika berisik kami bisa ketahuan.

Aku melotot padanya, dia melirik tangannya yang.. Astaga aku menggenggan tangan Mike??? Segera saja aku melepasnya. jatuh sudah harga diriku.

Aku kembali menahan nafasku saat Luke yang shirtless memeluk Lody. Mike sudah bergumam 'oh my god' sekitar 30 kali.

Aku menggeleng ngeri melihat Luke yang masih memeluk Lody berbisik di telinga gadis itu. "Ya Tuhan, Luke kau ternyata pervert. Lody sadarlah jangan sampai terjadi deh.." gumamku komat-kamit.

Idiot's Love Story // m.c (Clifford)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang