11

2.3K 224 0
                                    

      

      
      Angkasa dan pamungkas memilih duduk di sebuah meja yg berada di pinggir kantin, terlalu malas mendengar suara ribut dari siswa siswi lain, sambil menunggu pesanan mereka sesekali pamungkas berceloteh tentang keadaan rumahnya, di mana sang ayah yg selalu jahil dan sang ibu yg katanya trus menanyakan kabar angkasa, sebenarnya anak mereka siapa sih pamungkas jadi bingung, tak terlalu banyak respon sesekali angkasa tertawa kecil mendengar cerita pamungkas, kalau di ingat ingat dia juga sudah lama tidak berkunjung ke rumah sahabatnya itu.

"kesel banget gw, bunda katanya kangen lo pengen ketemu" ucap pamungkas

"nanti gua kesana"

"serius? "

Angkasa mengangguk sebagai jawabannya, tak lama setelah itu pesanan mereka datang, pamungkas ingin segera menyantap makanannya namun pandangan matanya beralih kepada kedua insan yg baru memasuki kantin.

"marvel, rangga? " batin pamungkas lalu segera mengalihkan perhatiannya menuju angkasa, terlihat rauh wajah angkasa berubah datar memandang marvel yg tampak begitu dekat dengan rangga, bahkan rangga tidak segan segan menggenggam tangan marvel, dan lebih lancangnya lagi mereka duduk di meja samping tempat pamungkas dan angkasa berada.

"nanti pulang kerumah akunya bareng ya" tutur pamungkas mengalihkan perhatian angkasa dari marvel dan rangga, angkasa sedikit bingung dengan pamungkas yg tiba tiba memakai aku kamu, sampai akhirnya dia paham.

"iya, bunda minta di bawain apa"

"ga ada, bunda cuman kangen kamu, udh ayo makan, nanti lukanya aku bersihin" pamungkas tersenyum manis lalu melanjutkan acara makannya begitupun dengan angkasa mengabaikan marvel yg menatap mereka sinis

"dih hahaha sok bilang cemburu, sekarang aja lo sama orang lain gitu" batin marvel, kenapa dia jadi geram tiba tiba tidak terima angkasa berlaku manis kepada orang lain, mood marvel berubah drastis dia ingin segera kembali ke kelas rasanya, tapi malah terjebak dengan rangga disini dan pria aneh itu malah mengenggam tanganya tidak tahu malu, padahal tadi marvel udh memberontak untuk di lepaskan membuatnya tidak nyaman sama sekali.

-
-
-

  "maaf soal yg di kantin tadi ang, gw kesel habisnya" jelas pamungkas, angkasa tersenyum lalu mengangguk sebagai jawaban, sahabatnya selalu peka akan keadaan.

Sekarang keduanya sedang berjalan menuju parkiran untuk pulang ke rumah pamungkas, mengingat kalau bundanya pamungkas ingin bertemu dengan angkasa yg sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

Pamungkas home.

Motor keduanya terparkir sempurna di depan sebuah rumah sederhana dengan perkarang yg luas dan di tumbuhi berbagai macam tumbuhan itu, pamungkas mengajak angkasa untuk segera masuk ke dalam rumah terlihat bundanya sedang sibuk di dapur dan sang ayah yg asik menonton tv.

"bunda, yah, nana pulang" Sahutnya saat memasuki rumah sang ayah yg tadinya sibuk di depan tv segera meyambut sang anak

"loh bawa sih ganteng juga" ucap sang ayah saat menatap sang anak yg pulang tak sendiri, angkasa tersenyum ramah membalas ucapan ayah pamungkas.

"sore yah" balas angkasa, pamungkas hanya menatap malas keduanya lalu dia ini apa? ga ganteng gitu.

"aduh sayang, kamu tau aja bunda lagi kangen sama nak kasa" sang bunda yg dari dapur pun ikut turut menyambut anaknya dan tamu yg tak lain angkasa dengan senang.

Note
Kenapa pamungkas manggil dirinya sendiri nana? Okay gua jelasin itu nama masa kecilnya yg dulu sering di panggil sama angkasa, narendra pamungkas sanjaya. Nana itu dari narendra nama awalnya, ok paham lah ya? Pahamin aja kalau ga paham
:))

Angkasa •Nomark [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang