13

2.3K 224 4
                                    


   Sesampainya mereka di depan rumah marvel, sudah terlihat sebuah mobil terparkir di sana yg marvel tahu pasti mobil milik mamanya.

"mama udh dateng, mau masuk? " sahut marvel sedikit canggung namun angkasa menggeleng sebagai jawaban.

"gua pulang" angkasa kembali menghidupkan mesin motornya dan langsung menancap gas motor miliknya, marvel menghela nafas menatap motor angkasa yg sudah berjalan jauh dari pandangannya sebentar sebelum masuk ke dlam rumah.

                    ---------------------

Angkasa menatap rumahnya yg kini kosong, terasa begitu hampa. Sepi, kini semakin sepi, ia menghembuskan nafas kasar, mengusak rambutnya kesal, ingin marah rasanya kepada Tuhan, tapi ia sadar diri untuk itu.

Tangannya terulur untuk mengambil handphone menghubungi seseorang disana, sudah berkali kali ia mencoba menelfon namun tak ada satupun panggilan yg di angkat, rahangnya  mengeras melempar asal handphone tersebut karena tersulut dalam emosi, untung saja mendarat di atas kasur :)

(Authour : kasian hpnya)

"SIALAN! BOKAP GA GUNA! " umpat angkasa mengusap kasar wajahnya.

Tak ada lagi yg bisa ia lakukan selain menenangkan dirinya dengan rokok, lalu berjalan ke area balkon kamar miliknya, memandangi bulan yg malam itu bersinar sangat terang, gumpalan asap rokok yg keluar dari mulut angkasa, dan juga helaan nafas pasrah yg terdengar malam itu, menemaninya yg sedang mengadu kepada sang pencipta.

"bercanda mulu" tutur angkasa, bulan yg tadinya bersinar terang sekarang tertutupi oleh awan gelap, rintik rintik hujan mulai turun membasahi permukaan bumi  seakan tahu dengan kondisi pemuda yg tengah terduduk di balkon kamarnya itu.

-
-
-
-

Marvel yg berada di kamarnya menatap keluar jendela melihat setiap tetes air hujan yg jatuh, perasaannya khawatir semenjak angkasa mengantarkannya pulang tadi.

"sayng? " ucap seorang wanita yg memasuki kamar marvel.

"iya ma? " balas marvel menatap mamanya itu

"kamu udh bilang sama angkasa? "

"udah ma"

"hibur dia ya, kasian dia udah ga punya siapa siapa lagi" marvel menatap bingung mamanya, maksud dari tidak punya siapa siapa lagi? Bagaimana? lalu di mana ayahnya angkasa.

"maksud mama? "

"kamu tanya dia aja, ingat kamu bakal jadi rumahnya nanti tempat dia pulang, oh iya gimana hubungan kamu sama angkasa ada kemajuan ga, kalau ada nikahannya kita majuin juga gimana? " marvel bersemu mendengar penuturan mamanya itu, tapi sayangnya dia sudah berjanji tidak akan menikah dengan angkasa pada dirinya sendiri.

"hm, marvel ngantuk" balasnya mengalihkan pembicaraan

"ya udh sana tidur, besok bangun pagi, kita ngurus pemakaman tante tiara jangan lupa kabarin angkasa" ucap mamanya yg di anggukan oleh marvel, wanita yg sudah berkepala tiga itu berjalan keluar kamar anaknya, membiarkan sang anak untuk istirahat.

Marvel segera mengirim pesan untuk angkasa agar bangun pagi dan jangan berangkat ke sekolah dulu karena pemakaman nyokapnya di laksanakan pagi besok, setelah mengirim pesan marvel mengehela nafasnya dan memilih untuk tidur juga berharap kalau angkasa baik baik saja.

"ga bisa tidur bego, malah ke inget itu anjing banget! " geram marvel saat mencoba menutup matanya malah bayang bayang angkasa ketika menciumnya yg terlintas, sumpah demi apapun itu, marvel akan semakin membenci angkasa karena telah berani menodai bibir sucinya ini, walau tadi ia tidak menolak sama sekali, salahkan saja otak dan tubuhnya yg tidak sejalan, seharusnya tadi ia menampar wajah angkasa dan mengumpatinya bukan malah menerima ciuman itu.

"hari ini gw maafin, tapi awas lo besok' berani nyentuh gw!! " tutur marvel menarik selimutnya lalu menggigit gigit geram ujung selimutnya itu sambil meredakan emosi nya, tapi ekhem kalau boleh jujur anu ciuman angkasa boleh juga tadi bikin candu -M

(Author : aelah shy shy mbek lu sok emosi pula

Marvel : ngarang lo thour!

Author : yg bener?

Marvel : mati kek lo anj!!

Author : oh nantangin? Gua bikin lu tidur di tanah mau?

Marvel : heh kok ngancem!

Author : bercanda:v )

Skip bro

Angkasa merebahkan tubuhnya ke atas kasur telalu lelah untuk hari ini, tanganya menggapai handpone yg tadi sempat ia lempar, terlihat beberapa notif disana

Sih cenggeng

|lo di rumah?
|jangan lupa bangun pagi
|pemakamannya besok
|istirahat yg cukup
|itu aja, bye.

Thanks, sweet dream |

Setelah itu angkasa mulai memejamkan matanya, semoga besok pagi semuanya berjalan dengan lancar.

Author : amiinn:)






Cukup sampai disini, gua dramatis bat dah anj*ing , sensor dulu tidak boleh toksik epribadeh

Maap pendek soalnya otak gua lagi ada permasalahannya mwhehehe

Makasih buat yg udah baca ya jangan lupa vote wee, cape ngetik ini:)

Oh iya lu semua don porget istirahat dan bisa bagi time

Angkasa •Nomark [bl]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang