Menulis Merah

0 0 0
                                    

Mata itu putih. Terang seperti purnama yang telah terbit dari matamu.

Merah bercerita, 'aku berdiri pada senang yang tumpah tertuang oleh derita.'

Kabur pandangan membuat air mata melekit pada sumpah yang terbilang cukup ampuh untuk menampung. Tulisan susah berbilang kasihan.

Pada bola matamu hitam pekat bermain dengan gembira. Hingga akhirnya merah telah singgah dengan santainya.

Pendek pendek ku menulis. Karena merah senang membaca buku yang berjudul, 'aku lah merah membuta.'

Pusing, terlihat asing mereka yang berdoa obat pada penyembuhan tetesan kecil bereaksi murka di puncak bulu mata. 

Menulis Kitab 40 Ayat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang