Pianika Ganas Nomor 4

1 0 0
                                    

Jari jemari menyudahi tawa yang berlangsung lama di hentakan piano.
Kata kata andalannya terhapus oleh realita yang sudah hilang begitu saja.

Peduli apa kau dengannya?
Toh suara nyali yang kau padamkan telah kebakar oleh api api kesombonganmu.
Kau bermandikan sejuk di tepi suntuk. Malas mengobati hati yang telah beku pembaktian.

Lama sudah pertunjukan agamamu menyanyikan dakwah yang terkenal asing pengakuan.
Buatlah bakti yang kuat. Kelas nyatamu akan melipat seluruh mimpi mimpi yang terpajang.

Besar sudah muatmu di kandungan ibumu sendiri. Kelak langkah yang tercipta akan lupa oleh dosa yang sudah syukur panjatkan.

Menulis Kitab 40 Ayat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang