Boneka Pinggir Jalan

0 0 0
                                    

Panas terik matahari datang bersantai bersamanya.
Keringat bercucuran deras meneteskan air dari dalam rezeki.

Rupa-rupanya ia tengah berjuang dari kesulitan yang mengekor takdirnya ini.
Ia mau anak anak kecil bergembira lewat senyumnya yang sudah ia pasang dengan susah payah.

Mengerti, aku mengerti. Lewat tatapan cemas, besok aku makan apa. Tengok lah, badan kurus tengah menggali kenyamanan lewat negerinya yang gempal kemakmuran.

Menulis Kitab 40 Ayat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang