"MEEETTT!"Viera berlarian menghampiri Metta, CEO muda itu masih pakai kemeja biasa seperti mahasiswi pada umumnya. Satu tangannya sibuk membawa buku. Walaupun fakultas mereka sebelahan, Viera jarang sekali mendatangi Metta di fakultasnya begini.
"Aduh," Viera mengeluh capek.
"Santai napa," celetuk Metta, "Kayak habis di kejar setan aja deh."
Viera melengos, "Kelas lo udah selesai?"
"Belum sih," jawab Metta, "Jam satu masih ada kelas."
"Selesai jam berapa?"
"Paling.. jam dua? Satu sks doang, Vie."
Viera manggut-manggut mengerti, "Gue bisa minta tolong nggak?" tanyanya dengan tatapan memohon, "Jam empat nanti ada orang yang mau ketemu gue, tapi gue ada urusan keluarga, urgent banget. Dia ngelamar jadi model di Keshoo tapi belum ada pengalaman modelling sama sekali. Cantik, proporsi badannya emang model banget makanya gue iya-in. Kayaknya anak orang penting gitu deh, selebgram juga. Soalnya gue pernah liat dia sekilas di akun lambe turah." ceritanya yang malah membuat Metta tertawa, "Gue udah nyuruh salah satu manajer Keshoo sih, tapi dia nggak bisa, suaminya masuk rumah sakit."
"Jadi.. harus gue, nih?"
"Iya, please. Nanya-nanya doang kok, dia gimana, pekerjaan sebelumnya apa. Nanti gue kirimin file dia ke elo, biar lebih jelas." Viera membuka ponselnya, seperti mencari sesuatu, "Bisa, 'kan?"
"Okay." Metta mengangguk setuju, "Biar gue ada kerjaan juga. Malas di rumah gue di omelin mulu."
Viera terbahak, "Jangan lupa minggu depan photoshoot sama butiknya Mbak Viola."
"Siap, Bu."
...
"....Kak Alice?"
Gadis dengan rambut hitam panjang itu menoleh saat ada yang menyebut namanya. Ia tersenyum manis, menyuruh gadis di depannya untuk duduk.
"Aku Ametta, Kak. Sebelumnya maaf, Viera nya nggak bisa datang."
Alice tersenyum, "Gapapa kok. Tadi dia juga udah line ke aku." balasnya ramah, "Salam kenal ya, Ametta. Aku Alice. Kamu.. udah lama kerja di Keshoo?"
Metta menggeleng samar, "Baru kok, Kak. Belum ada setahun."
"Ohh.. jadi apa? Model juga?" tanya Alice.
"Aku brand ambassasor-nya Keshoo, Kak."
"Oh ya?" Alice sedikit kaget. Pasalnya, ia sudah melirik Keshoo Cosmetics sejak lama karena tahu CEO perusahaan tersebut baru berusia dua puluh tahun. Berkali-kali Alice melihat majalah Keshoo atau postingan mereka di sosmed. Tapi hari ini ia malah tak mengenali Ametta Priscilla si brand ambassador Keshoo Cosmetics. "Astaga, maaf ya. Padahal aku sering lihat foto-foto kamu, tapi malah lupa..."
Metta nyengir, "Gapapa kok. Santai aja."
Alice kembali menyunggingkan senyuman.
Obrolan mereka berlanjut seputar pekerjaan Alice sebelumnyaㅡyang ternyata pernah menjadi kepala manajer di sebuah perusahaan besar. Yang lebih membuat Metta kaget adalah alasan kenapa Alice memutuskan untuk keluar dari perusahaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twenty-Twenty
Fanfic[ ON-GOING ] Ametta Priscilla terus di paksa menikah oleh kakeknya sendiri, padahal usianya baru menginjak kepala dua. Syarat yang di berikan sang kakek hanya satu, lelaki yang akan menikahi Ametta harus berdarah chinese dan satu keyakinan dengannya...