00.02 ; Telah tiba

11 2 0
                                    

•••
⭑𖤥 ⛧ ᝰ ⑅ 𐀔 ␥

Bismillah
Semoga kalian suka ya cerita part ini :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.












"...."

"Lya please jangan bilang itu tujuan kamu" Aku cuman natap kak Purdha diam

"Kalau kamu niat nya cuman berharap bisa ketemu idol, dengan alasan kuliah ke Korea kamu salah besar Lya.

Kalau tiba-tiba kamu udah ga sanggup kuliah di Korea karena gak pernah ketemu idol kamu, yakali kamu suka-suka hati pindah ke Indonesia, ga bisa gitu Lya"

"....."

"Lya ingat pesan aku, kalau tujuan kamu bukan benar-benar kuliah ke Korea Selatan, aku yakin kamu bakal nyesel suatu hari nanti, karena tujuan kamu kesini bukan belajar, tapi berharap bisa ketemu idol kamu"
Aku cuman diam dengerin apa yang kak Purdha bilang

"Ubah niat kamu, sebelum terlambat"

"Maaf kak, aku bukan orang yang kayak gitu" sahut ku, sekarang kak Purdha yang diam

"Aku ke Korea Selatan untuk belajar, kalau bukan untuk belajar ngapain aku belajar mati-matian pas Man?haha ga munafik, tapi iya aku juga berharap bisa ketemu idol tiba-tiba, tapi aku tau itu gak akan mungkin, aku tau kak." Aku tersenyum ke arah kak Purdha

" Bagus lah kalau gitu, jangan ada sedikitpun pun harapan untuk berharap sama orang yang beda sama kita Lya" lalu ia meneguk air mineral





















'Aku tau itu ga akan mungkin kak.....'


























'Kalau doa sama Allah apa salah ya kan 😌🙏🏻'





























🕊️<---🥞--->🕊️

Tok tok

"Lya gimana udah siap?" Kak Purdha mengetuk pintu kamar ku

" Udah kak" aku membuka pintu dengan membawa koper

"Ayuk nanti ketinggalan pesawat"

Sudah 3 hari kami menginap di negara Tiongkok ini, dan selama tiga hari ini juga kak Purdha banyak bantu aku ngevlog di Tiongkok dan ini waktunya aku menuju ke negara impianku

"Kakak bangku nomor berapa?" Tanya ku saat kami sedang mencari nomor tempat duduk kami masing-masing

"Kamu nomor 10 bukan?"

"Iya kak"

"Aku nomor 9"

"Lho kok bis-?"

"Udah ayok itu orang belakang mau masuk" kak Purdha menarik lengan baju ku. Kami sudah duduk di bangku masing-masing

"Lho sabuk peng-"

Belum selesai aku ngomong kak Purdha udah duluan pakein aku sabuk pengaman nya, aku lupa lagi kalau sabuk pengaman di pesawat itu beda sama mobil, hadeeeeeeh maluuu

"Eh, makasih kak" malu saayyy

"Iya sama-sama"

Tidak ada kendala apapun tadi, Alhamdulillah semua berjalan lancar sampai aku tiba di negeri ginseng ini.

Aku dan kak Purdha sudah berpisah dari Bandara tadi. Kak Purdha dijemput oleh temannya, dan aku menaiki mobil jemputan untuk anak penerimaan beasiswa, lalu kami diturunkan di asrama yang akan kami tempati.

Dua Negara | 𝐉𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang