28. Ice

125 10 3
                                        

Hallooo human human~

Sudah lama menunggu?

Sorriii, chap ini udah dari minggu lalu siap sebenarnya.

Tapi ya... chap 29 belum selesai~  ngestuck otak saia🗿

Anyway, happy reading~

Bacanya pelan-pelan.

.

.

.

.

"APAA?! HILANG?! GIMANA CARANYA HILANG?!" Semua orang panik seketika.

"YA GAK TAULAH!" Halilintar ngegas. Matanya melotot seakan ingin keluar dari tempatnya. Tangannya mengepal erat menahan emosi. Pengin lempar sesuatu tapi ditahan.

Bagaimana bisa mereka tak sadar bahwa Ice tidak ada di atas?

Fang greget menjambat rambut ungunya sambil menyetir. "Ck."

"Fang, putar balik," ucap Halilintar tiba-tiba.

"Apa? Putar balik? Kau gila?! Itu di belakang zombie semua!" Fang membalas dengan sedikit berteriak.

Tepat di belakang mobil 3, seekor zombie bahkan sibuk mencakar mobilnya. Di susul oleh kumpulan zombie yang sangat banyak.

Kalau Fang ditanya ingin menyelamatkan Ice atau tidak, ia pasti menjawab iya. Tapi jika mereka harus melewati gelombang zombie yang entah kapan habis itu, Fang bisa mengurungkan niat.

"Trus?! Kau mau biarin dia di jalan tanpa perlengkapan bertarung?! Gimana kalau dia- ..." Gempa dengan emosi menyahut Fang, ia berhenti di akhir kalimat. Enggan mengucapkan satu kata. Gempa menggelengkan kepala, Ice pasti selamat.

"Aku gak mau tahu, Fang! Pokoknya kita putar balik atau aku sendiri lompat dari mobil!" Halilintar mengancam, ia membuka kaca mobil menunjukkan bahwa ancamannya tidak main-main.

"Woi!" Fang mencegah kawannya yang nekad itu, membuat mobil yang dikendarainya hilang kendali satu detik. "Kau mau mengorbankan 17 nyawa untuk 1?!"

"Aku gak bilang mobil 1 dan 2 harus ikut!"

"Gak, kita gak bisa!"

"Fang benar, Hali. Kita gak bisa bertindak gegabah." Sang saudara tertua- Boboiboy angkat suara.

"Tapi-"

"Dengar, ya kalian semua! Kami hanya diperintahkan untuk membawa kalian kepada Kaizo dengan selamat, meski terjadi sesuatu dengan Ketua." Supra berkata dengan muka temboknya.

"Misalnya kau menjadi saudara Ice saat ini, pasti kau ingin menyelamatkannya juga." Solar melipat tangan. Otak cerdiknya tengah mencari jalan keluar yang menguntungkan dan tentunya tidak memperpanjang debat pilkada ini.

"Kalau Ice mati gimana?! Gua gak mau serumah sama zombie!" Keluar sudah bahasa gaul Blaze.

"Kuburkan, mati aja susah!"

"Mulut kalian jangan gitu kali, Ice pasti selamat!"

"Makanya kita fokus ke Kaizo aja."

"KAU-"

"DIEMLAH KALIAN SEMUA! Ish! Debat kek gini gak ada gunanya!" Taufan teriak dari mobil 2.

"Kau diam!"

"Jangan bandel! Kalau kalian kenapa-napa, nanti kami yang di-smackdown tau gak?! Nurut aja napa sih?!" Frostfire tancap gas, menabrak seorang zombie yang gabut berdiri di tengah jalan.

Permata [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang