"Kapan kamu jadi milik aku?" - Nazwa Amanda
"Jangan pernah berpaling dari aku ya" - Diana Aqila
Tidak disangka ternyata nazwa sudah memfollow duluan akun Instagram ali dan pernah nge dm ali dan tentu saja pesan itu tidak dibalas sama ali.
"Selesai" ucap diana dan langsung menaruh handphone berlogo apel miliknya itu.
⛅️happy reading⛅️
Setelah itu mereka pun mulai menggibah lagi dan lagi terkecuali nazwa dia lebih memilih untuk bermain handphone nya saja.
Kringg
Kringg
Kringg
Bel pertanda masuk pun telah berbunyi kini semua murid yang masih berada di kantin atau diluar kelas segera berlarian untuk masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Ali, diana beserta teman-temannya itu juga langsung masuk ke dalam kelasnya. Sebelum bel masuk berbunyi nazwa telah meninggalkan kantin itu dan tentu saja itu membuat tanda tanya dipikirkan teman-temannya.
"Gua mau ke toilet dulu kalian duluan aja" ujar ali dan langsung masuk ke dalam toilet.
Mereka semua pun meng 'iya' kan perkataan ali termasuk diana juga meng 'iya' kan perkataannya. Dan siapa sangka sedari tadi nazwa telah menunggu ali di depan pintu masuk toilet laki-laki. Dan tentu saja itu membuat ali terkejut setelah itu dia mulai memasang wajah seperti biasa lagi.
"Cie kaget ya?haha" ujar nazwa tertawa dan tentu saja respon ali masih sama seperti tadi.
"Lo ngikutin gua?" ucap ali yang kini bertanya dan ya itu membuat nazwa salah tingkah.
"Engga" balas nazwa menjawab pertanyaan ali.
"Lain kali gak usah kayak gini gua gak suka" ujar ali dengan wajah dinginnya itu.
"Kenapa?" ucap nazwa yang kini mulai bertanya dan tentu saja itu membuat ali ingin memukul wajah nazwa saat ini juga tapi tidak mungkin secara nazwa adalah perempuan.
"Gua ga suka" balas ali dengan memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana sekolahnya itu.
"Tapi gua suka sama lu" ujar nazwa kepada ali.
"Gua tau lu suka sama gua bahkan lu sampe rela ngejelek-jelekkin diana di sec account Instagram lo itu" balas ali yang kini mulai serius.
"L-lo tau dari mana?" balas nazwa dan mulai bertanya kepada ali.
"Penting banget gua kasih tau kalo gua tau itu dari mana?" ujar ali kepada nazwa dengan wajah yang sangat serius.
"Maaf" ujar nazwa yang merasa bersalah dan mulai menundukkan kepalanya.
"Minta maafnya sama diana bukan sama gua" ujar ali kepada nazwa.
Siapa disangka ternyata nazwa telah menurunkan air matanya itu dan tentu saja itu membuat ali merasa bersalah juga.
"Lo nangis?" tanya ali kepada nazwa dan benar saja ternyata nazwa memang nangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALI
Teen FictionAli fransakti yang berasal dari keluarga yang terhormat dan harmonis itu mempunyai sifat yang sangat susah ditebak oleh semua orang termasuk kedua adiknya maupun teman-temannya.