16

173 19 0
                                    

"cinta datang karena terbiasa, sepertinya ungkapan itulah yang saat ini kurasakan"
_ayana_

Aya turun dari mobil mengikuti Elvano yang sudah terlebih dahulu keluar dari mobil.

Aya meneliti tempat yang saat ini dirinya masuki,  sebuah taman bermain terbesar di kota itu.

"Taman bermain?" tanya Aya.

Elvano tersenyum "bukan ide yang buruk bukan? disini lo bisa hilangin stress atau buat sekedar bersenang-senang menjauh dari berkas berkas menyebalkan di kantor," jelas Elvano membuat Ayana terkekeh.

"Okay no bad," timpal Aya.

Elvano menarik pergelangan tangan Ayana untuk memasuki taman bermain yang penuh dengan banyak wahana seperti roller coaster, komedi putar dll.

"Mau naik apa?," tanya Elvano.

Aya tampak melihat lihat setiap wahana kemudian menatap Elvano "lo enggak takut ketinggian kan?" pertanyaan tiba tiba dari Aya mampu membuat Elvano tersedak Salvinya sendiri dan terbatuk-batuk.

Dan apa reaksi Aya ? Dia hanya menatap memicing pada Elvano membuat Elvano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Enggak lah, cemen banget gue kalau naik wahana di taman hiburan kayak gini takut," timpal Elvano menyombongkan dirinya.

Aya mangut mangut kemudian menunjukkan wahana roler cosster yang cukup tinggi.

"Naik itu aja, gue suka" ujar Aya membuat Elvano mengangguk mantap namun tampak menelan Salvinya susah payah tentu saja tanpa sepengetahuan Aya.

Elvano tersenyum dan menarik tangan Aya dan menakutkan jemari keduanya, sedangkan Aya tampak tak terganggu dengan tautan jari keduanya.

"Ayo kalau gitu, hari ini gue pengen lo tersenyum!" seru Elvano mengajak Aya berlari menuju wahana tersebut.
.

.

.


"Argh ....!  Tuhan tolong!!!!"

"A ... Aaaaaaa!!!!!!"

"Woi berhenti woi, anj*r bang*at set*n gue enggak mau mati!!!!"

Percayalah, detik ini Aya ingin menghilang dari sini. Tolonglah wahananya baru saja berjalan tapi teriakan dramatis dari seorang Pria disebelahnya membuatnya malu setengah mati.

Ingin rasanya Aya mengumpati Elvano yang sok sokan menyetujui ajakannya baik wahana roler cosster padahal dia seorang penakut. Namun dirinya juga iba melihat badan tegap Elvano bergetar ketakutan dan pelipisnya dipenuhi keringat dingin.

Jemari keduanya bukan lagi bertaut tetapi Elvano memeluk lengan Aya dan menutup matanya ketakutan.

Aya sedikit ragu menepuk pundak Elvano berusaha menenangkan
"bentar lagi berhenti, lo bertahan dulu,"

15 menit kemudian,

"Huek ... Huek ...,"

Aya menyodorkan air putih pada Elvano yang lemas.

i hate you bossy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang