15

203 19 6
                                    

"bagaimana jika perasaan ini, debaran yang mengila ini, rasa panas yang menjalar ini saat bersama ada sebuah
perasaan Cinta?"
Ayana🍀





Cuaca malam dengan angin berhembus tak membuat Aya berniat masuk. Dirinya asik menatap kota Jakarta dari gedung apartemennya melalui balkon dengan menyesap cokelat hangat.

Pikirannya melayang saat perasaan aneh yang selalu muncul saat berdekatan dengan seorang Elvano membuatnya tak berkutik.

Namun lamunannya harus terganggu karena benda pipih disebelahnya berdering,

Pembuat Onar👿 is calling ...

Rasanya aneh seharusnya Aya kesal karena terganggu, namun dirinya saat ini malah merapikan rambutnya dan menata penampilannya seakan Elvano bisa melihatnya.

Dengan menghela sebentar Aya menggeser tombol hijau menerima panggilan dari Elvano.

"Hallo"


"Malam Aya" suara El terdengar melalui sambungan telepon.

Tersenyum tipis Aya hanya berdehem.

"Kok cuma hem, jawab atuh"

Aya yang awalnya berdiri di balkon, duduk di bangku yang tersedia di balkon kamarnya.

"Malam. Puas!?"

Terdengar kekehan kecil dari Elvano membuat Aya dibuat tersenyum.

"Iya puas, lo marah sama gue kenapa?"

Pertanyaan to the point dari Elvano membuat Aya mendengus seketika.

"Enggak apa-apa"

"Biasanya cewek kalau bilang enggak apa pasti ada apa apanya"

"Gue enggak apa-apa,"

Ujar Aya namun wajahnya terlihat merengut yang tentu saja El tidak akan tahu.

"Ingat enggak waktu SMA, pas gue lempar lo pake bola,"

Terdengar suara El yang tertawa keras, sedangkan Aya mendengus.

"Parah sih, waktu itu lo mukanya lempeng banget pas kena bola. Mana pas ditanya lo cuma bilang enggak apa-apa terus pergi gitu aja hahahah,"

Aya mendengus kesal, sebenarnya waktu itu dirinya sangat syok saat sebuah bola basket melayang tepat diwajahnya apalagi saat dirinya diperhatikan oleh semua orang.
Pada akhirnya dirinya hanya diam saja dan mengatakan tidak apa apa setelahnya kabur.

"Ay, kamu masih disana kan?"

"Iya"

"Jadi enggak marah nih?"

"Enggak"

"Yakin?"

"Iya"

"Jalan sama gue ya?"

"Iya"

Setelah mengatakan itu Aya sadar bahwa El mengerjainya dengan suara kekehan El mengakhiri.

i hate you bossy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang