Beautifull White Gardenia (Hongjoong X Seonghwa)

279 24 0
                                    


.
.
.
.
.

Seonghwa POV.

"Hongjoong... bangun.... ku mohon..." aku terus mengguncangkan tubuhnya sambil terisak, berharap ia akan sadar. Tetapi ia tetap diam tak bergeming. Hanya suara alat medis yang meraung dalam ruangan putih berbau khas itu.

Kecelakaan itu membuatnya berbaring tak berdaya, sudah hampir 1 minggu dia tak sadarkan diri. Ya kecelakaan itu, Sebuah truk dari arah berlawanan menabrak mobil Hongjoong yang saat itu sedang dalam perjalanan pulang dari rumahku. Supir truk itu dalam keadaan mabuk, tidak dapat dihindari lagi dan tabrakan itu terjadi. Supir truk tewas di tempat sementara Hongjoong kritis dan dibawa warga setempat ke rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa dirinya koma. Aku terduduk lemas disebelahnya setelah mengetahui bagaimana keadaannya. Sesaat rasa sesal muncul dalam benakku. Tuhan, kenapa bukan aku saja yang berbaring disitu? Kenapa harus dia? Tanyaku sambil menitikan air mata.

FLASHBACK

Hari ini sangat special bagiku, bagaimana tidak? Hari ini adalah perayaan hari jadi kami. Yang keberapa ya? 3 atau 4 tahun? Entahlah.. berapa tahun tidak penting bagiku, yang terpenting adalah perasaan kami satu sama lain, dan janji kami untuk selalu bersama. Aku jadi ingat bagaimana pertama kali dia mengutarakan perasaannya kepadaku.

Saat itu adalah hari kelulusan kami di bangku SMA. Saat acara utama (pengumuman kelulusan, dll) telah selesai, ia tiba-tiba menghilang. Aku mendapati bangku yang tadi ia tempati kosong. Padahal aku ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan kami lulus. Sejenak aku bertanya kepada orang tua Hongjoong tentang keberadaan anaknya. Tapi mereka tidak tahu. Lalu aku teringat dengan kelas seni, tempat pertama kali kami berkenalan. Aku langsung bergegas kesana mengecek apakah ia benar ada di sana, dan ya dia memang berada di sana. Dia sedang berdiri memegang rangkaian bunga gardenia putih sambil memandang ke arah jendela.

"Hongjoong?" panggilku.

Ia berbalik dan tersenyum kepadaku setelah mendengar suaraku memanggil namanya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" tanyaku.

"Aku sedang melihat pemandangan yang kurasa akan ku lihat untuk terakhir kalinya dari ruang kelas yang mempunyai kenangan berarti bagiku."

"Apa maksudmu?"

Dia berjalan menghampiriku, mendekat, mengambil tanganku dan menggenggamnya. Satu tangannya tetap menggenggam rangkaian bunga gardenia putih

"Seonghwa, aku..."

"Kau? Kau kenapa?"

"Aku... aku akan melanjutkan study ku ke luar negeri."

Aku diam dan kaget mendengar perkataannya. Lalu dia melanjutkan lagi perkataannya.

"Aku ingin mengejar impianku menjadi seorang produser musik yang hebat, aku memutuskan untuk meneruskannya di perancis. Program studynya memakan waktu 3 tahun. Dan karena itu..."

Dia menggantung lagi kalimatnya. Aku masih terdiam. Dia melepaskan genggamannya dari tanganku, lalu memasukan tangannya ke saku jas seakan mengambil sesuatu. Dia mengeluarkan sebuah kalung berinisial H. H berarti Hongjoong.

"Aku ingin kau menerima ini." aku hanya menatap kearah kalung yang tengah dia sodorkan padaku.

"Seonghwa, aku mencintaimu, jadi maukah kau menungguku?"

Aku tak percaya dengan apa yang ia katakan barusan. Aku menatapnya dengan tatapan tak percaya, dan tatapan yang seolah memintanya untuk menjelaskan apa maksudnya.

"Seonghwa, kau sangat berarti bagiku, kau seperti udara yang keberadaanya selalu aku butuhkan untuk ku bernafas, kau seperti matahari yang sinarnya selalu membuatku ceria ketika aku berada disisimu, kau seperti pelangi yang mewarnai hidupku dan menjadikannya lebih berarti, aku tau, mungkin permintaanku ini sedikit egois karena memintamu untuk menungguku, tapi sungguh aku ingin selalu bersamamu, tapi aku juga harus mengejar impianku, aku tidak mau kehilangan kau dan juga impianku."

Ateez storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang