| part 10|

162 13 0
                                    

Hai, welcome!
Tinggalin jejak dong! Vote yaaa! Jangan silent reader 🥰.

| Happy reading|

PART 10.
Masih ingat?

“ senyum – senyum aja lo, le!” ucap jane menyadarkan ileana yang sedang tersenyum sendiri.

Ileana yang tersadar hanya memasang senyum canggung menatap jane dan kyla yang saat ini sedang mampir ke restoran miliknya.

Jane dan kyla memang suka mampir ke restoranya milik ileana, terkadang mereka akan makan bersama atau sekedar mampir untuk bercerita.

“ lea, hubungan lo sama Arthur kayanya sekarang lebih baik,ya?”tanya kyla sambil mengaduk ice lemon tea miliknya.

Ileana mengangguk singkat. “ iya, lebih baik. Gue udah ngobrol sama Arthur seminggu yang lalu. Yaa— semacam deep talk?”

“ kita coba untuk mulai semua dari awal lagi.” lanjut nya.

Kyla mengangguk mengerti, selama seminggu ini ia rutin melihat Arthur yang bolak – balik kearah restoran ileana. Ia juga beberapa kali memergoki Arthur yang sedang makan bersama di restoran milik ileana ini.

“ gue ikut senang kalau lo senang, le. Gue harap Arthur beneraan nepatin ucapannya buat gak nyakitin lo lagi.” ucap jane setelah melahap nasi goreng yang ia pesan.

“ tapi awas aja kalau sampe dia buat lo nangis lagi, dia berurusan sama gue!”lanjutnya sambil menunjukan kepalan tangannya.

Ileana hanya tertawa pelan melihat jane. Ia mengalihkan pandangannya saat melihat sosok laki – laki yang ia kenal memasuki restoran miliknya.

Ileana tersenyum saat melihat Arthur yang juga sedang melihatnya. Jane dan kyla Nampak bingung melihat ileana yang tersenyum menatap kedepan. Mereka membalikan tubuh untuk melihat apa yang membuat ileana tersenyum.

“ pantes senyum – senyum..lakinya datengg..” lirih jane kepada kyla.

Kyla mengangguk pelan. “ kita cabs gak?”

Jane berfikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk setuju. “ yuk! Cabs aja lah, biar mereka lebih pendekatan lagi.”

Arthur segera berjalan mendekat kearah meja yang di tempati ileana dan kedua temannya itu.

“ hai, maaf gue telat. Tadi di suruh nemenin ayah meeting dulu.” Ucap Arthur kepada ileana sambil tersenyum tipis.

Arthur mengalihkan pandangannya kearah kedua teman ileana yang saat ini terlihat sedang membereskan tas mereka.

“ hai jane, hai kyla.” Sapa Arthur.

Jane dan kyla spontan melihat kearah Arthur sambil tersenyum canggung.

“ ha—hai juga,thur.” sapa mereka balik, walaupun mereka dulu teman.

Namun karena tidak lama bertemu membuat mereka terkadang canggung jika bertemu, apa lagi aura Arthur yang terasa berbeda dulu dan sekarang.

“ hmmm…lea.. kita berdua pamit pulang ya?” ucap jane sambil berdiri menenteng tas miliknya dengan terburu – buru.

Ileana menatap bingung kearah kedua temannya. “ loh tumben buru – buru?” ucap ileana.

Kyla mengangguk cepat. “ iya soalnya udah di cariin nih hehe. Pamit ya, le.” Ucap kyla sambil mendorong jane pelan.

Kyla menatap Arthur sebentar.

“ duluan,thur.”

“ pamit ya, thur, lea.” ucap jane sebelum akhirnya berlalu pergi bersama kyla.

Ileana dan Arthur hanya menatap keduanya dengan bingung.

Selanjutnya Arthur memilih duduk di depan ileana.

“ lo belum jawab ucapan gue tadi.” Ucap Arthur sambil melipat tangannya di atas meja.

Ileana menyeritkan dahinya, bingung.

“ ucapan yang mana?”

Arthur mendengus pelan. “ itu.. gue minta maaf karena datang terlambat, padaha kan kita janjian jam 1 buat makan siang bareng tapi gue baru sampai jam 2 ini.” Jelas Arthur.

“ oh, gak papa kok. Kan masih ada waktu.” Ucap ileana sambil mengangguk pelan dan tersenyum manis.

Arthur yang melihat ileana tersenyum manis lantas ikut tersenyum, ia tidak tahan jika sudah melihat ileana tersenyum manis. “ jadi mau kemana sekarang? atau masih mau makan?” tanya Arthur.

Ileana menipisnya bibirnya. “ hmm.. sebenarnya tadi aku udah makan bareng kyla dan jane, art. Maaf ya gak nunggu kamu. Aku gak maksud batalin janji kok, Cuma tadi aku lapar banget.” Ucap ileana dengan pelan.

Memang benar tadi saat bersama kedua temannya ileana sempat makan siang bersama karena jane dan kyla datang dari jam makan siang.

Arthur mengangguk kepalanya pelan. “ gak papa kok, sebenarnya juga tadi meeting nya sambil makan siang jadi gue juga udah makan.” Ucap Arthur sambil tersenyum tipis.

“ terus gimana? Sekarang mau kemana? Jalan – jalan aja? Ke mall? Atau taman?” tanya Arthur lagi.

Ileana terlihat berfikir. “ ke mall aja gimana?” tanyanya.

“ boleh, yuk!. Mau langsung jalan?”

Ileana mengangguk pelan, ia segera bangun dari duduknya. “ yuk. Kamu duluan aja kedepan, aku titip resto dulu.”

🌑🌑🌑

Ileana menatap ke sekitar toko donat yang sedang ia datangi bersama Arthur. Ia sudah duduk di meja pojok yang berada di toko itu, dan Arthur katanya yang ingin memesan, ileana hanya menurut.

Tak lama ia melihat Arthur yang berjalan sambil membawa nampan yang berisi beberapa donat dan 2 ice chocolate.  Laki – laki itu segera duduk di hadapan ileana.

“ silahkan ice chocolate – nya.” Ucap Arthur sambil memberikan segelas.

Ileana menerimanya sambil tertawa pelan. “ terimakasih, di bayar dengan apa nih?”

“ dengan perasaan aja, mba.” Jawab Arthur dengan nada menggoda.

Ileana hanya tertawa pelan, ia sangat merindukan Arthur yang seperti ini. Sambil mengobrol singkat, ileana mengambil sepotong donat.

“ eh! Jangan yang itu,an!” seru Arthur sambil memegang pergelangan tangan ileana.

Ileana menatap bingung. “ kenapa. Art?”

“ itu ada isi selai kacangnya, lo kan alergi selai kacang, ana.” Jawab Arthur. “ nih, yang ini aja, ya? ini isinya coklat atau mau yang isi matcha?” ucap Arthur sambil menunjuk 2 donat lainnya.

Ileana terdiam, ia terkejut karena Arthur masih mengingat alerginya. Tiba – tiba dirinya terasa kembali kesaat ia dan Arthur berpacaran saat SMA.

“ ka—kamu masih ingat, art?” tanya ileana dengan tatapan tidak percaya.

Arthur lantas menatap ileana yang saat ini sedang menatapnya dengan pandangan terkejut. “ gak ada yang aku lupain tentang kamu, ana.” Jawab Arthur sambil tersenyum tipis.

Ileana masih terdiam. “ kalau gak ada yang kamu lupain, terus alasan kamu pergi apa art? Kamu gak keliatan ngelupain aku, terus kenapakamu pergi?”  ucapnya dalam hati sambil menatap Arthur yang saat ini juga sedang menatapnya dengan senyum tipis.

TBC.

Haii, gimana part ini? Semoga suka, nyambung dan ngefeel ya. Tolong tinggalin jejak dooonggg.

Vote ya, komen, dan follow akunku juga 🥰❤️

Seeeuuuuuu, next part.

Other side of ArthurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang