Awal Jaemin mengenal Winter adalah ketika mereka berada dalam satu kelompok proker. Jaemin tidak berpikir apa-apa dan hanya berniat untuk berteman baik karena mereka satu kelompok. Pada dasarnya Jaemin bukan orang yang senang berlaku keren atau terlihat istimewa di depan orang lain. Jadi ia berlaku apa adanya seperti dirinya yang biasa.
Si ganteng aneh. Jaemin sering mendengar orang-orang memanggilnya seperti itu. Ia tidak keberatan. Mungkin dia memang aneh, tapi ia tidak peduli selama tingkahnya tidak merugikan orang lain. Kalau masalah ganteng, ia juga menyadari kalau dirinya tampan dan good looking. Ia juga sangat sadar beberapa temannya atau kenalan temannya berusaha untuk mendekatinya dan menarik perhatiannya. Tapi seketika mereka menjauh karena sifatnya yang kadang tidak seperti manusia yang normal.
Lain halnya dengan Winter, gadis itu tidak peduli dengan keanehannya malah Winter suka meladeni tingkah Jaemin. Winter membiarkannya bertingkah aneh, bahkan Winter terkadang mengikutinya, Winter selalu menjawab pertanyaan random nya, Winter selalu tertawa karena candaan recehnya. Jaemin merasa Winter seperti ketiga sahabatnya yang menerima apa adanya dirinya. Pada intinya, Jaemin merasa nyaman bersama Winter.
Ketika Jaemin merasa nyaman, sedikit demi sedikit ia akan membuka dirinya. Ia akan memperlihatkan sifatnya yang lain bahkan tanpa ia sadari. Ia mulai menceritakan hal-hal pribadi tentang dirinya atau bahkan keluarganya. Ketika ia menceritakan tentang ibunya kepada Winter, ia melihat Winter menanggapinya dengan tatapan yang lembut. Jaemin sangat menyayangi ibunya, jadi ia merasa senang ketika Winter memuji ibunya. Ia bahkan berkata akan mengenalkan Winter kepada ibunya. Jaemin serius mengatakan hal itu, bukan hanya basa-basi. Ia ingin mengenalkan temannya yang begitu menghargainya kepada ibunya.
Semakin lama ia mengenal Winter, ia semakin menyukai gadis itu. Foto-foto yang ia ambil tempo hari tiada bosan ia pandangi. Foto gadis yang lucu dan baik hati itu, selalu membuatnya tersenyum. Namun senyum itu tidak bertahan lama ketika Winter menunjukkan sikap yang berbeda. Jaemin bingung dan tidak tau apa salahnya. Di tengah kegalauan hatinya, tiba-tiba saja Winter menghilang.
Mungkin kejadian itu adalah titik balik bagi Jaemin. Rasa cemasnya begitu mengganggu hatinya. Ketika ia menemukan Winter, meraihnya dan memeluknya dalam dekapannya, ia sadar bahwa ia ingin melindungi gadis ini. Ia ingin selalu berada di dekatnya dan menjaganya dengan baik.
Saat pagi hari tiba, setelah kejadian menghilangnya Winter kemarin, Jaemin rasanya ingin segera melihat Winter dan memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Sebelum ia pergi mengajar anak-anak desa, ia mengunjungi kamar Winter untuk mengecek kondisinya.
"Winter..." Panggil Jaemin sambil mengetuk pelan kamar Winter.
"Iya, masuk, Jaem." Jawab Winter.
Jaemin masuk dan melihat Winter bersandar di atas tempat tidurnya. Terlihat Winter yang masih pucat dan terlihat lelah akibat kejadian kemarin. Jaemin menghampiri Winter dan duduk di sebelahnya.
"Gimana keadaannya sekarang?" Tanya Jaemin.
"Masih agak lemes sih. Aneh padahal ga kenapa-kenapa." Jawab Winter.
"Ya kenapa-kenapa dong." Ujar Jaemin sambil mengusap lembut rambut Winter. "Kemarin pasti hari yang menakutkan buat lo. Capek secara mental lebih berasa dari pada capek fisik."
Winter hanya diam saja. Semburat merah terlihat di pipinya.
Jaemin tersenyum melihat tingkah gadis yang imut ini. Ia menyadari kalau Winter itu malu. Winter yang malu-malu seperti ini malah membuatnya semakin gemas. Rasanya ia ingin memeluk gadis itu dan menci- ah sudahlah. Tidak baik ia membayangkan hal yang tidak-tidak.
"Yaudah, gue pergi dulu ya. Lo istirahat aja, nanti gue ke sini lagi." Kata Jaemin.
Winter hanya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN, I'm in Love
FanficKisah para mahasiswa Universitas SM yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu desa terpencil. Dimana Winter dipertemukan dengan sesosok laki-laki yang mungkin saja menjadi jodohnya. Bukan KKN di Desa Penari karena genrenya bukan horro...