Chapter 3: The Unpredictable Jaemin

457 83 18
                                    

Hampir setiap hari Winter menghabiskan waktu bersama Jaemin. Winter pun sudah terbiasa dengan tingkah laku Jaemin yang memang tidak biasa. Kadang lucu kadang membingungkan. Apabila Jaemin sedang mengajar anak-anak tingkahnya sangatlah lucu. Untuk pelajaran kelas hari ini, Jaemin mengajari anak-anak bernyanyi. Ia mengajarkan lagu yang tengah viral dikalangan anak-anak muda.


Hana dul set!

Niga neomu joha eotteohke eotteohke

Niga neomu yeppeo eotteohke eotteohke

Narang manna bollae eotteohke saenggakhae?

Janmal malgo malhae jeohdago jeohdago~


Jaemin memeragakan nyanyian itu dengan versi yang sangat imut. Tidak ada kecanggungan walaupun lagu itu terlalu lucu untuk dinyanyikan. Bahkan Winter saja agak sedikit malu untuk ikut menyanyikan lagu itu di depan anak-anak.

"Winter, ayo sini ikutan nyanyi!" Seru Jaemin sambil menarik Winter ke depan kelas.

"Malu, Jaem." Gumam Winter.

"Ga apa-apa. Barengan sama gue." Kata Jaemin, "Niga neomu joha, etteohke eotteohke..." Jaemin tampak bahagia menyanyikan lagu itu dengan bibir yang sedikit manyun dan gaya yang menggemaskan.

Mau tidak mau Winter ikut tertawa dan mengikuti gaya Jaemin yang imut. Anak-anak pun merasa senang dan terhibur. Sepertinya kelas mereka yang paling heboh dengan gelak tawa para muridnya. Semua berkat Jaemin yang bertingkah out of the box tapi mampu memberikan suasana yang menyenangkan.

Winter tertawa sampai lemas melihat tingkah lakunya bersama anak-anak didiknya. Benar apa yang dikatakan Jaemin kepada anak-anak ini, ia tidak ganteng namun mempesona. Pesona unik yang memang hanya dimiliki Jaemin seorang.

"Capek banget deh hari ini." Ujar Winter di jalan sepulang mereka mengajar anak-anak desa. "Gara-gara lo."

"Lah kok gue?" Tanya Jaemin.

"Capek gue ngetawain lo nyanyiin Eotteohke song." Ujar Winter sambil cekikikan.

"Lagu favorit gue itu mah." Kata Jaemin sambil memeragakan lagu tersebut dengan gaya lucunya di depan Winter.

"Udah, Jaem. Ga kuat gue!" Winter tergelak.

"Ah, kebanyakan nyanyi sama joget jadi lapar gue." Ujar Jaemin yang seketika baterai di tubuhnya drop, "Lapaaaaarrr~ Pengen nasi, pengen ayam..." Katanya sambil manyun.

Winter hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepala, "Yaudah nanti sampe penginapan kita kan makan siang."

"Seketika gue ga bisa mikir kalau lapar. Hyu~" Jaemin tiba-tiba berjalan oleng dan menubruk-nubruk tubuh Winter.

"Apaan sih, Jaem?" Tanya Winter sambil mendorong balik tubuh Jaemin.

Jaemin bertingkah hiperbola dan pura-pura terlempar jauh karena dorongan Winter. "Aaaaahhhh~" Dia berteriak dengan nada yang aneh.

Winter hanya menggelengkan kepalanya. Begini ternyata Jaemin kalau lapar.

"Lapar, lemes..." Jaemin menopangkan tubuh tingginya ke tubuh Winter yang lebih mungil darinya.

"Astaga, berat, Jaem!" Keluh Winter.

"Hehehehehe..." Jaemin hanya tertawa aneh, "Gendong, dong."

"Gila, gila aja lo."

Mereka sampai di penginapan masih dalam situasi Jaemin yang meracau karena lapar dan Winter yang sudah mulai pusing dengan tingkah laku Jaemin.

Di penginapan, biasanya mereka makan siang bersama dengan makanan yang sudah disiapkan oleh warga desa. Karina, Giselle, Ningning sudah berada di sana. Teman se-geng Jaemin yaitu Jeno, Renjun dan Haechan pun ada di sana. Winter menghampiri teman-temannya yang sedang mengambil nasi dan lauknya untuk makan. Semua mata tertuju ke arah Winter dimana Jaemin sedang menempel padanya karena kelaparan.

KKN, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang