Chapter 01 - Hari Pindahan

557 126 18
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Udah semua ya dik?"

"Udah pak, makasi banyak."

Changbin mengulas senyum lebar ketika petugas pengangkut barang berdiri di hadapannya sebelum akhirnya berjalan menjauh ketika seluruh urusan sudah selesai. Seperti yang telah dikatakan kemarin, hari ini Changbin langsung membawa barang barangnya ke tempat tinggal Felix. Tidak terlalu banyak namun sang atasan justru menyewakan sebuah mobil khusus alih alih datang menjemput Changbin menggunakan kendaraan pribadinya. Maaf saja tapi si koala tengah sibuk saat ini.

"Masukin aja semuanya, kamarmu yang itu." Felix yang sedari tadi hanya diam di ambang pintu sembari memperhatikan, pada akhirnya mulai membuka suara. Sosok dengan balutan pakaian rumahan yang membuatnya nampak jauh lebih manis tersebut lantas meninggalkan Changbin tanpa memiliki sedikitpun niat untuk membantu.

"Baik pak." Changbin menjawab setengah hati sembari mengulas senyum paksa andalannya.

"Bukannya aku pernah bilang, jangan panggil aku pak kalau kita gak lagi kerja!"

Tentu umur Felix dan Changbin tak terpaut jauh, hanya berbeda satu tahun. Felix juga lebih muda dari Changbin sehingga akan terasa sungkan jika dirinya dipanggil dengan sebutan 'pak'. Ia bisa maklumi ketika mereka berada di perusahaan, namun untuk saat saat seperti ini, panggilan yang Changbin berikan terdengar sedikit aneh di telinganya.

"Iya Fel, iya."

Mendengus pelan sembari menarik sudut bibir membentuk senyum miring, Felix lantas mengedikkan bahu acuh sebelum akhirnya kembali ke ruangan yang didesign khusus untuk melakukan pekerjaan. Meski sekarang adalah weekend, namun tetap saja email email merepotkan bermunculan di komputernya, membuat Felix mau tak mau harus menyelesaikan agenda tersebut satu persatu.

Selain karena malas dan merasa jika Changbin bisa menghandle semua itu sendiri, Felix juga tak memiliki waktu untuk membantu Changbin berkemas. Mungkin nanti malam baru ia akan mengecek keadaan sang asisten.

"Panggil aja kalau ada apa apa."

Belum sempat menjawab, tau tau Felix sudah main masuk ke dalam ruangan. Si tampan sontak mengubah ekspresi wajah menjadi kesal, tangannya bergerak seolah tengah meremas wajah Felix yang entah kenapa selalu terlihat menyebalkan di matanya.

"Dan ya, tolong sekalian buang sampah yang di sana."

Mendengar ucapan dari belakang, buru buru Changbin berbalik lalu berdiri dengan tegap. Rautnya nampak begitu tegang, harap harap cemas semoga Felix gak melihat apa yang ia lakukan barusan.

"Hehe oke Fel."

Memicingkan mata curiga, secara perlahan Felix menarik tubuhnya yang menyembul dari ambang pintu. Sebenarnya ia tau Changbin tengah kesal, namun tentu saja si manis tak mau ambil pusing. Lagipula raut jengkel itu terlihat cukup menghibur.

Let's Talk, Little Meow [Changlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang