Chapter 04 - Ternyata Bukan Mimpi

169 37 6
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Déjà vu, Felix kembali membuka pandangan begitu mendapat kesadarannya kembali. Namun sedikit berbeda dari terakhir kali ia terbangun, yang kali ini ia dapati justru wajah Changbin yang berada begitu dekat dengannya.

Sosok tampan tersebut nampak terlelap dengan damai, dan seperti biasa, bilah ranumnya tidak tertutup dengan sempurna. Changbin cukup curang, bahkan tertidur dengan cara seperti itu saja ia masih terlihat menarik.

Mencoba menepis segala pertanyaan mengenai 'kenapa dirinya bisa berakhir tidur dengan Changbin', Felix hendak bangkit lalu pergi ke kamarnya. Mungkin membilas tubuh lalu mengisi perut dengan makanan bisa membuat ia merasa lebih baik.

Srett!!

Namun lagi lagi, untuk kedua kalinya Felix berhasil dibuat terpaku saat mendapati paw kucing yang menyentuh wajah Changbin ketika ia berniat mengelus pipi tirus itu sekilas.

Haha, ia masih bermimpi atau bagaimana? Kenapa keadaan begitu membingungkan hari ini?

"Nghh..."

Merasa sesuatu berbulu menyentuh pipinya, Changbin sontak menggeliat pelan sebelum akhirnya membuka mata tajam nan dingin miliknya. Menoleh beberapa kali, si tampan lantas merentangkan tubuh lalu mengalihkan fokus sepenuhnya ke arah Felix.

"Wah, kamu udah bangun ya?"

Mengulas senyum tipis, Changbin beralih mengelus kepala dari kucing peliharaan Felix. Sungguh, ia baru tau jika pemuda menyebalkan itu memelihara seekor kucing. Tentu Changbin merasa senang, setidaknya ia memiliki hiburan selama tinggal di sini. Tapi masalahnya, saat ini ia justru tak berhasil menemukan keberadaan Felix dimanapun.

Mengedipkan mata beberapa kali karena masih belum mengerti dengan situasi, Felix hanya bisa terpaku ketika Changbin mulai mengubah posisi menjadi duduk sembari mengangkat tubuhnya untuk dipangku.

"Kamu lucu banget, muach. Muach muach muach."

Tanpa aba aba, Changbin tiba tiba menghadiahkan ciuman brutal yang tak bisa Felix hindari. Ternyata sosok mungil itu cukup agresif ketika berhadapan dengan gumpalan bulu menggemaskan tersebut.

Masih mengira bahwa dirinya bermimpi, Felix sontak memasang wajah jengkel karena Changbin tak henti menciuminya. Apakah bawahannya itu tidak tau jika yang tengah ia lecehkan sekarang adalah Felix?

Srett!!

"Meoww!"

Jengkel, Felix langsung menahan bibir Changbin menggunakan kaki kaki kucingnya. Yang lebih tua nampak berkedip lucu, rasa gemasnya semakin meningkat begitu melihat kucing berbulu putih lebat tersebut yang merengut seolah merajuk kepadanya.

"Hahaha maaf maaf, yaudah deh, gak aku cium lagi."

Sebenarnya Changbin cukup heran, kucing di hadapannya seolah mengerti dengan apa yang ia katakan, terbukti dari paw paw yang kini diturunkan. Padahal seingatnya, kebanyakan orang mengatakan bahwa kucing putih itu sedikit bodoh. Namun sepertinya memang ada beberapa spesies hewan dengan tingkat kecerdasan tinggi, mungkin si kucing telah dilatih oleh Felix sehingga bisa sepintar ini.

Let's Talk, Little Meow [Changlix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang