- 6 -

1K 151 4
                                    

-- sebelumnya.

"Biarkan seperti ini, Taehyung-ah"

"B-baiklah. Tapi jangan terlalu dekat."

Taehyung menggeser tubuhnya sedikit, hendak memberi jarak. Namun, Jungkook kembali menarik tubuhnya. Tidak membiarkan Taehyung seincipun menjauh darinya.

Akhirnya, Taehyung pun memilih pasrah dan senyum kemenangan pun terbit di bibir Jungkook.

****

"Ah ini dia tamu spesial kita sudah datang~"

Sambutan hangat dari Mrs. Jeon menyapa keduanya sesaat setelah mereka masuk ke dalam ruang makan. Wanita cantik itu berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat pada Jungkook dan Taehyung.

"Taehyungie sayang~" panggil Mrs. Jeon dengan nada manja, wanita itu menubruk tubuh Taehyung untuk dirinya peluk. Membuat Taehyung tertawa pelan dan langsung membalas pelukan wanita yang sudah dirinya anggap Ibu kandungnya itu.

Jungkook memutar bola matanya dan memilih berjalan mendekat pada sang Ayah yang sudah berdiri dari duduknya.

"Selamat malam, Ayah." Sapa Jungkook sambil memeluk singkat tubuh tegap Mr. Jeon

Mr. Jeon tersenyum kecil dan menepuk pelan punggung lebar sang anak sulung.

"Kakek mana Yah?" tanya Jungkook sambil mendudukan dirinya tepat di depan tempat duduk sang Ibunda yang saat ini masih asik memainkan pipi bakpau sang calon menantu.

"Kakek masih di kamarnya." Jawab lelaki dewasa itu.

Jungkook mengangguk kemudian menoleh pada Taehyung yang kini sudah mendudukan diri tepat di sampingnya. Pemuda Kim itu tersenyum kecil dan menyapa dengan sopan pada Mr. Jeon yang juga membalas dengan senyuman kecil dan anggukan ringan.

"Taehyung-ah kenapa kau semakin menggemaskan hmm?! Pantas saja Jungkook begitu susah untuk membawa mu kemari! Dia hanya ingin menyimpan dirimu untuk dirinya sendiri!" Ujar Mrs. Jeon dengan nada sebal.

Jungkook yang tiba-tiba disalahkan pun berdecak, senyuman mengejek segera terbit di bibir tipisnya. "Tentu saja Taehyung miliku, Bu. Ibu kan tau bagaimana sifatku, aku tak suka berbagi." Jungkook berucap sambil menyesap teh yang baru saja dihidangkan pelayan.

"Perasaan dulu kau begitu menentang perjodohan mu, mengapa kini seolah kau sudah tidak sabar untuk menikah dengan Taehyung?"

Sosok seorang pria paruh baya masuk di obrolan mereka. Semua yang berada di ruang makan menoleh untuk melihat sosok tersebut yang merupakan sang kepala keluarga Jeon, kakek dari Jeon Jungkook. Jeon Dongwook. Di belakang pria itu kedua adiknya mengekor, Jeon Yugyeom dan Jeon Soobin.

Melihat sosok Dongwook, Jungkook dan Taehyung pun segera bangkit dan membungkuk dengan sopan sebagai salam. Dongwook tersenyum dan segera menghampiri Taehyung, menepuk pelan pundak pemuda yang  begitu di sayanginya itu. Lelaki itu bahkan menghiraukan Jungkook yang statusnya sebagai cucu kandungnya sendiri.

"Kakek merindukan mu Taehyung-ah"  Ujar Jeon Dongwook sambil mengusap rambut ikal Taehyung.

Taehyung balas tersenyum, "Taehyung juga, Kek" Balas pemuda itu.

"Bagaimana Jungkook? Dia tidak menyusahkanmu kan, Taehyung-ah?" Tanya Jeon Dongwook dengan manik yang mendelik tajam pada sang cucu.

Taehyung melirik pada Jungkook dengan bibir yang mengulas senyum kecil. "Jungkook tidak pernah menyusahkan Taehyung, dia juga memperlakukan Taehyung dengan baik, Kek."

Jeon Dongwook mengangguk puas, "Beritahu Kakek jika dia menyakitimu." Ujar pria itu sambil mendudukan dirinya di kursi utama, tepat di samping Mr. Jeon yang sedari tadi sibuk dengan tablet di tangannya.

"Mari kita mulai makan malam nya. Kalian pasti sudah lapar kan?" Ujaran Jeon Dongwook itu pun menjadi pembuka untuk makan malam keluarga itu.

****

Acara makan malam yang di sambung dengan perbincangan hangat itu pun berakhir hingga jam 10 malam. Kini Jungkook dan Taehyung sudah berada di samping mobil mereka, bersiap untuk pulang.

"Kau yakin tak ingin menginap?" Tanya Sang Ayah pada Jungkook.

Jungkook menggeleng, "Besok aku ada meeting pagi-pagi, jarak rumah kakek ke perusahaan begitu jauh Ayah." Ujar Jungkook beralasan, tidak ada meeting sebenarnya. Jungkook hanya mencari alasan agar Ia tidak menginap.

Hari ini adalah hari pertama Ia bertemu dengan Yugyeom setelah kelahirannya kembali. Perbuatan adiknya itu di kehidupan sebelumnya terputar di otaknya saat tatapan keduanya bertemu tadi, memicu amarah yang Ia pendam untuk naik ke permukaan. Bahkan Jungkook tak sadar melukai tangannya sendiri akibat kepalan tangannya yang begitu kencang. Jika Taehyung tak berseru panik mungkin kuku jari Jungkook sudah menggali lebih dalam lagi ke daging di telapak tangannya.

Mr. Jeon mengangguk dan tidak memaksa keduanya lebih jauh, meski khawatir karena ini sudah larut tapi jika Jungkook bersikeras tidak ingin menginap dirinya bisa apa selain mengingatkan Jungkook agar berhati-hati saat mengemudi.

"Kabari Kakek jika sudah sampai, Jungkook." Ujar Dongwook yang berdiri tepat di samping sang anak.

Jungkook mengangguk kemudian dengan sopan berpamitan disusul Taehyung setelahnya.

"Kakek, Ayah.. Taehyung pamit, salamkan juga pada Ibu dan adik-adik." Ujar Taehyung sambil membungkukan badannya.

"Hati-hati kalian. Jungkook jangan mengebut!" seru Mr. Jeon pada Jungkook yang kini sudah masuk ke dalam mobil.

Mobil mulai melaju dengan pelan, Jungkook mengklakson sekali sebagai salam perpisahan pada kedua pria itu yang membalas dengan anggukan ringan, meski tak yakin Jungkook melihat anggukan mereka atau tidak.

"Changwook-ah" Panggil Dongwook pada sang anak. Changwook alias Mr. Jeon menoleh pada sang Ayah yang masih menatap kepergian Jungkook juga Taehyung.

"Benar besok Jungkook ada meeting?" Tanya Dongwook sambil menoleh pada sang anak.

Changwook meringis, "A..da" balas Changwook dengan nada ragu, pria  kharismatik disaat umurnya tak lagi muda itu sebisa mungkin menghindari tatapan sang Ayah yang juga tak kalah kharismatik darinya.

"Kau berbohong ya?!"

Changwook meringis, pria itu jelas tau bahwa besok tak ada meeting seperti apa yang di katakan Jungkook. Meski Jungkook sudah mengambil alih perusahaan, posisi tertinggi tetap di pegang olehnya. Setiap hal yang berhubungan dengan perusahaan Changwook harus tau.

Changwook belum bisa meninggalkan Jungkook sendiri dalam mengurus perusahaan. Changwook masih ingin melihat kinerja Jungkook di balik status sebagai CEO nya, jika memang Jungkook sudah siap di tinggalkan maka Changwook akan mundur.

Dongwook memicingkan matanya saat melihat sang anak yang hanya diam sambil membuang tatapan.

"Hei-

"Ayah sudah malam, mari masuk! Udara sangat dingin di luar sini!" Ujar Changwook sambil berlari masuk ke dalam rumah. Dongwook yang melibatnya hanya bisa berkedip tak percaya.

Dongwook berdecak kemudian melangkah masuk menyusul sang anak yang kini sudah berada di kamar.

BANG

Dengan kejam menutup pintu dengan kuat, menciptakan bunyi benturan yang begitu memekakan telinga. Changwook yang berada di kamar hanya bisa mengelus dada dan dengan pelan mengunci pintu kamar. Jaga-jaga agar sang Ayah tidak mendobrak masuk kamarnya dan berakhir dengan jeweran di telinga miliknya.

-tbc-
****

Absurd banget dan maaf baru update.

BACK TO THE PAST | KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang