7. Can Not

257 21 0
                                    

Menyesal. Satu kata yang pantas Jaemin ucapkan saat ini, begitu dia menerima tawaran sang kekasih, untuk ikut jalan-jalan ke Bandung.

Ibarat jatuh tertimpa tangga pula yang Jaemin rasakan saat ini. Karina yang tiba-tiba ada di bandung. Serta Karina yang memonopoli sang kekasih, dan yang lebih parahnya sang kekasih tidak keberatan akan hal itu.

Dia badmood. Ingin sekali dia pulang ke Jakarta. Namun ia ini tipikal orang yang tidak tau jalan, dan naik angkutan umum. Jadi ya susah untuk dia pulang ke Jakarta.

Seperti saat ini ketika mereka tengah menelusuri ramainya kota Bandung, sejuknya suasana Bandung, dan pemandangan alam kota Bandung, Karina tidak ada hentinya memonolopi kekasihnya sendiri.

Destinasi terakhir yang mereka pilih, sebagai penutupan liburan mereka kali adalah Universal Studio Bandung. Yang mana kali ini ada banyak sekali wahana yang harus mereka coba.

Jaemin tipikal wanita yang suka mencoba banyak hal, kalau baterainya tengah penuh. Jadi tidak ada yang bisa menghalanginya kalau dia ingin mencoba sesuatu, ketika baterainya lagi full.

Tapi eh tapi, ini perempuan bernama Karina itu tipikal wanita yang penakut. Banyak sekali wahana yang tidak bisa Karina cobai.

Jaemin kesal bukan main! Pasalnya kekasihnya selalu menuruti semua ucapan yang keluar dari mulut sahabatnya itu. Sehingga Jaemin harus banyak mengalah. Padahal jika di lihat dari posisi, Jaemin ini kekasihnya.

"Ck anjing! Kalau emang sahabat lo gak bisa naik wahana menakutkan kayak gini? Jangan bawa dia ke Universal Studio ngentot! Sayang-sayangin tiket! Kalo emang lo berdua gak mau naik? Gue aja yang cobain sendirian!" Kalimat makian dan juga sarkas keluar dari mulut Jaemin. Setelah meluapkan semua kekesalannya, Jaemin langsung pergi meninggalkan Jeno dan juga Karina.

Jaemin udah gak perduli lagi kalau misalkan Karina menganggap ini semua sebagai kemenangannya. Yang ia pikirkan dan fokuskan saat ini adalah, ia bisa mencoba semua wahana yang ada di Universal Studio Bandung.

Jaemin itu tipikal orang yang tidak bisa menyia-nyiakan sesuatu, apalagi uang! Jadi kalau kalian membeli suatu makanan, makanan itu harus kalian habisi. Kalau kalian membeli tiket untuk masuk ke ruangan tertentu, kalian harus mencoba semua yang ada di dalam ruangan itu. Karena apa? Karena itu semua di beli pakai uang! Dan Jaemin sendiri tau kalau mencari uang itu tidaklah gampang, segampang membalikkan tangan. Terkadang membalikkan tangan kalau sedang keseleo saja susah!

Sementara Jeno yang melihat Jaemin pergi pun tidak tinggal diam. Ia segera bergegas menyusuli Jaemin, tidak memperdulikan Karina yang ada di belakangnya. Sementara Karina tersenyum begitu melihat adanya pertengkaran yang terjadi di antara Jeno dan Jaemin.

*grab* satu cekalan yang Jeno lakukan kepada lengan tangan Jaemin, sukses membuat langkah Jaemin berhenti. Tapi dengan segera Jaemin menyentakkan tangan Jeno dari pergelangan tangannya.

"Kalo niat lo cuma pengen ngelarang gue dan balik nemuin sahabat lo yang lemah? Mendingan lo balik aja sana! Gue pengen nyobain semua wahana di sini!" Titah Jaemin, yang masih melanjutkan langkahnya.

Jeno yang melihat Jaemin jalan kembali, ia langsung menyamai langkah Jaemin, menjadi di sebelah Jaemin. "Kita naik sama-sama yang. Udah dong marahnya." Pinta Jeno yang terus memperhatikan Jaemin, dan sesekali melihat jalan.

Jaemin mendecih begitu mendengar penuturan Jeno. "Terserah lo. Mau lo naik atau enggak! Tapi gimana sahabat lo? Lo yakin ninggalin dia sendirian? Udah sana ke sahabat lo! Gak usah khawatirin gue. Gue bisa balik sendiri ke pengingapan! Gue bukan cewe lemah kayak sahabat lo, yang kalo kesenggol aja pasti retak tuh kepala." Ujar Jaemin yang masih tidak memperdulikan Jeno.

Sementara Jeno sendiri terkekeh melihat Jaemin yang sedang mencebik-cebik kesal, dan juga menggerutu kesal. "Udah napa sih yang jangan cemburu.... cintanya aku tuh cuma sama kamu." Ujar Jeno yang masih asyik meledek Jaemin.

"Makan tai! Siapa bilang gue cemburu? Gak ya! Gue cuma kesel aja sama sifat dongo lo yang gak kelar-kelar, sama sifat jalangnya sahabat lo yang gak ada habisnya!" Ujar Jaemin.

"Yang, aku gak suka ya kamu ngomong kayak gitu." Peringat Jeno, akan ucapan yang keluar dari mulut Jaemin.

Lagi-lagi Jaemin di buat najis oleh Jeno. "Terus gue perduli? Lo pikir gue suka ngeliat lo ataupun Karina saling deket satu sama lain? Enggak ya anjing! Walaupun lo berdua sahabat!" Peringat Jaemin.

"Liat aja! Kalau misalkan Guanlin balik kesini? Gue bakalan buat lo ngerasain, apa yang gue rasain!" Ujar Jaemin, di selingi kalimat ancaman untuk Jeno.

"Kok kamu ngomongnya kayak gitu?! Aku gak suka sama Guanlin tuh karena Guanlin gak anggep kamu sebagai sahabatnya, tapi sebagai wanita yang dia cintai." Ujar Jeno yang tidak terima.

"Ya kenapa emang? Mau Guanlin suka sama gue tapi kalo gue jadinya sama lo? Emangnya kenapa? Toh gue sama dia cuma sahabat, terlepas dari Guanlin mau nganggep gue apa." Jelas Jaemin, membalas ucapan Jeno yang terus membahas sahabat, ketika mereka berdua sedang berdebat masalah Karina.

"Yang! Aku--"

"Kalo emamg niat lo buat cari ribut? Lebih baik lo cabut! Di sini gue mau have fun ya anjing! Lo ini tuna rungu---"

Kalimat makian serta protesan yang keluar dari mulut Jaemin terhenti, karena Jeno yang tiba-tiba menahan lengannya, menarik Jaemin dalam satu kali sentakan, dan sukses membuat Jaemin jatuh ke dalam pelukannya. Jeno langsung memeluk Jaemin dengan sangat erat.

"Kamu cuma punya aku Jaem. Sampai kapapun hanya jadi milikku. Bukan siapa-siapa termasuk Guanlin." Ujar Jeno dengan penuh penekanan di setiap kalimatnnya.

Sementara Jaemin yang di tarik, dan di peluk secara tiba-tiba pun memberontak di dalam pelukkan Jeno. Memukul, dan bahkan menendang Jeno, agar pelukkan mereka terlepas.

"Lo gila ya?!" Tanya Jaemin, menatap Jeno penuh dengan amarahnya.

Sementara Jeno hanya bisa tersenyum bulan sabit, begitu melihat raut wajah Jaemin yang penuh amarah. Sedangkan Jaemin mendelik geli dan menggelengkan kepalanya, begitu melihat tingkah Jeno saat ini. "Emang bener udah gila!" Sarkas Jaemin, yang langsung naik ke dalam wahana, di susul Jeno yang duduk di sampingnya.

"Lo ngapain sih?!" Ketus Jaemin, yang masih kesal sama Jeno.

"Tentu saja mau naik wahana. Kamu pikir aku mau ngapain sih yang?" Ujar Jeno.

"Gak usah deket-deket bisa? Gue risih di samping lo kayak gini!" Pinta Jaemin, mengusir Jeno agar tidak duduk di sampingnya.

Sumpah! Kalau Jaemin lagi kesel tuh bawaannya kesel aja deket sama orang yang lagi dia keselin.

"Gak bisa lah yang~~~ aku sama kamu kan udah sepaket."

STAY WITH YOU - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang