6. Which One is More Important

243 21 0
                                    

"Hah? Solo?" Tanya Karina yang sudah selesai menata makanannya.

Jaemin memutarkan bola matanya malas, begitu Karina pura-pura polos. Kakinya langsung melangkah ke arah kulkas, mengambil minuman kaleng bersoda, dan meminumnya. "Ya solo karena gak jadi nge-sex bareng gue." Jawab Jaemin to the point, tanpa adanya beban begitu mengutarakan hal itu.

Karina terkejut bukan main, begitu mendengar perkataan frontal yang keluar dari mulut Jaemin. "Nge-sex? Kalian--"

"Kenapa sih emang? Lo belum pernah? Cobain makanya! Enak tau! Punya Jeno gede, tenaganya juga bukan main, servicenya juga halus banget, treat like princess banget gue sama dia. Tapi ya cobainnya sama orang laen aja! Jangan sama cowo gue! Tau diri ya... ini aja gue gak ngizinin lo deket sama cowo gue. Sebenarnya lo mah sadar diri, gak usah buntutin cowo gue mulu. Gue tau lo sama mereka sahabatan dari kecil. Ya tapi lihat kondisinya sekarang. Sekarang dia udah punya gue, seharusnya lo kurangin atau jangan pernah deket lagi sama cowo gue. Hargain perasaan cewenya. Emangnya lo gak punya temen selain Jeno?" Ujar Jaemin, yang langsung pergi meninggalkan Karina yang tengah terdiam.

Dan bertepatan ketika Jaemin pergi, Jeno baru saja keluar dari kamar Jaemin. Jeno mengerutkan dahinya heran, menatap mimik wajah Karina saat ini. "Kau kenapa?" Tanya Jeno, yang mulai mendekati Karina.

"Apakah aku perusak hubungan antara kamu sama Jaemin?" Tanya Karina yang langsung menunjukkan ekspresi sedihnya kepada Jeno.

"Kamu ngomong apaan sih? Siapa yang bilang?" Tanya Jeno yang tidak suka.

"Tadi Jaemin negur aku supaya gak deketin kamu lagi. Dia gak suka kalau ngeliat aku deket sama kamu atau sebaliknya. Kamu juga katanya udah sering nge-sex bareng sama Jaemin? Dia juga suruh aku buat cobain itu, tapi dia bilang jangan sama kamu. Aku juga gak mungkin ngelakuin itu sama kamu kan? Lagipula hubungan kita cuma sebatas sahabat dari kecil bukan? Kalau emang aku menganggu hubungan kamu? Kamu bilang ya... biar aku bisa jauh dari kamu." Jelas Karina, yang langsung mengeluarkan air matanya di kedua sudut matanya.

Jeno speechless mendengar penuturan Karina. "Kamu yakin Jaemin bilang kayak gitu?" Tanya Jeno sekali lagi, seakan tidak percaya sama ucapan Karina.

Karina menganggukkan kepalanya. "Tadi dia ngomong sama aku. Awalnya aku tanya kamu ke mana? Terus dia jawab kalo kamu lagi solo. Aku yang gak tau maksudnya pun nanya lagi solo itu apa. Terus dia jawab kalau kamu lagi main solo karena gak jadi nge-sex sama dia. Dan ya, dia mulai bicara itu semua sama aku. Kamu kalau gak percaya bisa kok tanya Jaeminnya sendiri." Ujar Karina, yang sukses membuat Jeno menghela nafasnya kasar.

"Maafin Jaemin ya. Dia gak bermaksud ngomong kayak gitu kok ke kamu. Dia ngomong kayak gitu emang karena lagi kesel aja kok. Dia lagi red flag, di tambah lagi aku sama dia lagi ada masalah. Jadi ya gitu.... jangan di ambil ke hati ya omongan Jaemin." Ujar Jeno, berusaja menenagkan Karina, dengan cara memeluknya dan mengusap surai rambutnya.

"Kalian lagi ada masalah karena aku ya?" Tanya Karina, yang masih menangis di dalam kungkungan Jeno.

"Gak kok. Bukan karena kamu. Kamu jangan mikirin yang tidak-tidak ya." Ujar Jeno yang langsung melepaskan pelukkannya, dan menghapus air mata Karina yang keluar.

"Aku ke Jaemin dulu ya." Ujar Jeno yang langsung pergi dari hadapan Karina. Sementara Karina langsung menghentikan tangisannya, dan mengelap air matahya yang keluar, di sertai seringaian yang ia tunjukkan.

Jeno mencari Jaemin ke ruang tengah, tapi tidak menemukan Jaemin di sana. Alhasil dia keluar untuk mencari Jaemin. Sampai akhirnya ia melihat Jaemin yang tengah bersantai di halaman belakang villanya.

Langsung saja Jeno mengambil duduk tepat di sebelah Jaemin. Niatnya supaya mereka dekat, Jaemin malah menjauhkan duduknya, yang membuat Jeno menghela nafasnya kasar. Jaemin masih marah, pikir Jeno.

"Kalau niat lo pengen bicara soal Karina? Gue gak minat. Lebih baik lo pergi, tinggalin gue sendiri dulu." Ujar Jaemin, sebelum Jeno mengeluarkan sepatah kata.

"Kamu kenapa sih yang?" Tanya Jeno, yang bingung akan Jaemin.

"Sebenarnya hubungan kita tuh gak rumit, kalau lo bisa tegas sama pilihan yang ada Jen." Ujar Jaemin, yang sukses membuat Jeno bingung.

"Maksud kamu?" Tanya Jeno, yang sekarang gantian membuat Jaemin menghela nafasnya kasar.

Tanpa mengalihkan pandangannya yang masih lurus ke depan, dan enggan melihat Jeno, Jaemin menjawab pertanyaan Jeno. "Jen, setiap manusia itu di berikan sebuah pilihan, untuk memilih salah satu di antara pilihan tersebut. Lo gak mungkin ngambil 2 pilihan sekaligus. Lo harus bisa tegas antara 2 pilihan itu, mana yang ingin lo pertahanin, mana yang ingin lo lepas." Jelas Jaemin.

"Dengan kata lain, lo gak bisa mempertahanin 2 wanita dalam hidup lo. Ya walaupun wanita itu sahabat lo sama kekasih lo sendiri. Lo gak bisa mempertahanin dua-duanya sekaligus Lee Jeno. Kalo emang lo masih kekeh mempertahanin sahabat lo di hidup lo? Lo harus siap kehilangan gue di kehidupan lo. Dan begitu juga sebaliknya. Kalau lo mempertahanin gue di hidup lo? Lo harus siap kehilangan sahabat lo di hidup lo. Lo gak boleh egois dengan mempertahankan 2 orang sekaligus. Bahkan seoramg pahlawan super aja harus memilih antara menyelamatkan wanita pujaannya, atau negara atau bahkan dunia yang ia tempati. Dan rata-rata, pahlawan super memilih dunia yang ia tempati, untuk dia selamatkan. Jadi, lo harus memilih itu semua, sebelum lo kehilangan keduanya." Jelas Jaemin.

Hening, satu kata yang dapat di gambarkan saat ini, setelah Jaemin berucap seperti itu. Sampai akhirnya Jaemin mengalihkan pandangannya jadi menatap Jeno. "Jadi, jangan sungkan buat bilang ke gue, kalau misalkan lo milih sahabat lo sendiri. Gue tau caranya mundur atau bubar jalan kok Jen." Sambung Jaemin dengan senyumannya yang terbit.

Jeno terdiam, memikirkan semua perkataan yang keluar dari mulut Jaemin. "Kalau misalkan di suruh memilih? Aku akan selalu milih kamu Jaem. Kamu itu kekasih aku, sementara Karina sahabat aku." Tekan Jeno sekali lagi.

"Gue tau Jen. Lo udah peringatin gue berkali-kali tentang ini. Kalau misalnya lo tetap milih gue untuk selalu ada di samping lo? Berati lo harus siap menghilangkan Karina di hidup lo, tanpa memandang status dia sebagai sahabat lo." Jelas Jaemin.

"Lo tau Jen, gak semua wanita wellcome sama sahabat kekasihnya. Dan gak semua sahabat kekasihnya tuh pengertian kepada kekasih sahabatnya. Dan gue termasuk yang gak wellcome sama sahabat lo, seperti lo yang gak Wellcome sama Guanlin yang termasuk sahabat gue sendiri. Gue aja bisa ninggalin Guanlin demi diri lo. Masa iya lo gak bisa ninggalin Karina demi diri gue?"

STAY WITH YOU - NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang