Genre: Religi
Nama pasangan: Ajeng HendarminPart 1/2 by: Fitri
Nurul Azizah, mahasiswi baru fakultas tarbiyah itu menimang sebuah buku diary lusuh bersampul kulit imitasi berwarna coklat tua yang ditemukannya di basecamp komisariat organisasi mahasiswa.
Andini -senior sekaligus ketua rayon- mengatakan padanya, jika diary itu berisi sebuah kisah "Sang Pengantin" dan tentu saja Andini lupa bagaimana sejarah diary itu bisa berada di basecamp organisasinya.
30 Agustus 2001
Hai diary, hari ini aku genap berusia 18 tahun. Selepas lulus Madrasah Aliyah, aku belum memutuskan untuk mendaftar di fakultas apapun. Aku sibuk membantu Abah mengajar mengaji di sebuah TPQ yang dikelola oleh Abah dan beberapa rekan seperjuangan beliau.15 September 2001
Tragedi dunia 9/11 justru menambah semangat Abah untuk mengajarkan tentang pentingnya ilmu agama. Dua pekan sudah aku terlibat dengan murid-murid Abah yang menggemaskan. Ana adalah salah satunya, gadis kecil berusia empat tahun dengan lesung pipit dikedua pipinya itu sangat manja kepadaku. Ayahnya adalah seorang duda berparas menawan dan masih sangat muda, sedang ibunya telah berpulang setelah melahirkan Ana. Beberapa wali murid pernah berbisik, orangtua Ana menikah karena sesuatu dan pernikahan itu terjadi diusia mereka yang masih belia.20 September 2001
Diary, perasaan aneh apa ini? Sejak beberapa hari yang lalu, aku selalu tersipu ketika Ana dijemput oleh Ayahnya. Kau tahu, aku khawatir jika aku jatuh cinta pada seorang duda. Tapi, saat tak sengaja tatapan kami bertemu, jantungku berdegup begitu liar. Allahu Akbar, sepertinya aku harus banyak-banyak beristighfar.27 Oktober 2001
Malam ini aku akan menulis sebuah pengakuan. Ya, aku jatuh cinta, maaf
aku tak sempat menuliskan semuanya, karena aku sibuk berbalas surat dengan Mas Teguh, Ayahnya Ana. Dan kemarin malam, saat kami berjalan-jalan bersama di sebuah pasar malam, saat kami berjalan dengan menggandeng tangan kanan dan kiri Ana, aku mulai memikirkan hal gila. Aku rasa aku bisa menjadi ibu sambung Ana, dan entah bagaimana, aku merasa siap menjadi pengantin Mas Teguh malam itu juga.***
Part 2/2 by: Ajeng18 Agustus 2001,
Diary,
Aku berdosa di mata Abah, aku telah menikah dengan mas Teguh tanpa izinnya, menurut Abah, mas Teguh sesat, tapi aku yakin tidak.
Abah harus mau belajar lagi, agar tahu semua kebohongan dunia selama ini.21 Januari 2002,
Diary, besok aku akan berangkat ke Irak bersama mas Teguh, sebenarnya aku sangat takut, tapi mas Teguh bilang, pahalanya tidak terhitung. Aku terlanjur setuju mengikutinya dan tidak bisa mundur, aku pasti akan dibunuh kalau berkhianat.Maafkan aku Abah, aku salah, dan Abah benar, aku akan beristighfar dan terus bertobat, semoga aku selamat dan bisa pulang untuk mengambil buku harian ini.
Tapi kalau tidak, mohon siapa pun yang menemukan buku harianku, sampaikan maafku kepada Abah, sampaikan pada Abah bahwa aku telah bertobat, dan semoga kalau pun aku mati, aku tidak dalam sesat.
Dua minggu kemudian Nurul melihat berita bahwa gadis muda yang pernah dilaporkan hilang oleh ayahnya akhirnya diketahui telah meninggal di Irak. Pemerintah membubarkan dan menangkap petinggi organisasi radikal yang menipu dan merekrut perempuan untuk dipaksa berjihad.
[End.]
#gimseru #satusepuluh #temanmenulisid #terusbelajar #hobimenulis #tmbatch3end
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPISTOL, Cerita Epistolari
Short StoryGim Seru dari Komunitas Teman Menulis untuk penutupan Batch 3. Day 1-10 Juni 2022 10 hari menulis dengan genre yang berbeda 10 hari menunggu konsep dari Minnies 10 hari debat terbuka dengan pasangan acak 10 hari bermain-main antara poin & deadline 1...