Prolog

100 14 15
                                    

"Racun hati adalah ketika kita tidak dapat mengelak pada siapa kita jatuh cinta."


***
"Gue udah kenal lama sama Erlan. Dia anaknya baik juga sopan. Kalo diajak ngomong orangnya juga nyambung,"

"Kalo yang ini Devan. Anaknya smart banget. Gue yakin dia bakal sefrekuensi sama lo. Secara kalian kan sama-sama pinter. Nah, kalo yang in--"

"Udah stop-stop!" Lania langsung menghentikan Aneisha yang sedari tadi sibuk mengenalkan nya dengan beberapa teman laki-laki gadis itu. Dia pusing sendiri mendengar sahabatnya itu mengoceh persis seperti emak-emak yang ingin menjodohkan anaknya.

"Kenapa sih La? Lo harusnya liat dulu orangnya, siapa tau aja nanti ada yang buat lo jatuh cinta kan."

Lania menghela napasnya pelan kala melihat Aneisha masih kekeuh menunjukkan beberapa foto laki-laki di layar ponselnya. "Sha, gue udah bilang berapa kali sama lo kalo gue tu gak minat sama yang begituan," ujarnya jengah.

Aneisha berdecak sesaat, "Tapi gue pengen sahabat gue ini punya pacar." Pasti seru banget kalo misalnya kita double ngedate."

"Sayangnya gue lagi gak pengen punya pacar."

Jawaban santai dari Lania membuat Aneisha mendengus. "Oke, oke. Gue gak bakalan maksa lagi lo punya pacar. Tapi setidaknya lo pasti punya tipe cowok yang lo suka atau gak someone yang lo idolain. Pastinya ada kan?"

"Kenapa lo nanya gitu? Misalnya gak ada, Lo mikir gue lesbi?"

Aneisha dengan mantap mengangguk. Bukan tanpa alasan, dirinya sempat curiga lantaran sahabatnya itu selama ini tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada lawan jenis. Bahkan beberapa cowok tampan di kampus nya saja tidak pernah Lania lirik.

Lania terkekeh melihat raut wajah serius Aneisha. Sepertinya sahabatnya ini takut sekali kalau dirinya tidak normal. "Ada kok. Gue punya tipe cowok bahkan orang yang gue idolain."

Raut wajah Aneisha yang tadinya serius dengan cepat berubah. "Siapa! siapa?!" pekiknya heboh.

"Cha Eun Woo."

Spontan Aneisha memutar bola matanya malas seraya berdecak, "Gue gak bilang bias lo ya!"

"Lah, kan tadi lo nanya tipe cowok sama orang yang gue idolain. Ya, orangnya itu Cha Eun Woo."

"Iya! Tapi bukan cowok Korea halu lo itu juga beb! Yang pastinya gak bakal bisa lo dapetin bahkan dalam mimpi lo sekalipun!" balas Aneisha gemas juga menohok. Memang benar begitu kenyataannya kan?

"Udah, sekarang lo sebutin tipe cowok yang lo suka kecuali bias lo itu!" Pengecualian untuk bias, Aneisha tahu sekali jika Lania termasuk salah satu manusia penggila cowok cantik asal negri ginseng itu.

"Gak ada," jawab Lania singkat.

"Pokoknya harus ada!"

"Dih, kok lo maksa?" Lania tidak habis pikir dengan sahabatnya itu.

"Haruslah, biar gue bisa bantu lo nyari tipe cowok yang lo suka."

Lania memutar bola matanya jengah. Ujung-ujungnya Aneisha pasti menawarinya lagi teman laki-laki gadis itu. Sahabatnya itu termasuk gadis paling cantik di kampus dan tentunya populer. Aneisha tentu saja mempunyai banyak kenalan laki-laki dan pastinya akan sangat mudah untuk mengenalkan Lania dengan laki-laki berbagai jenis karakteria. Dan sayangnya Lania tidak pernah tertarik karena hatinya sudah menjadi untuk satu orang.

Dan yang paling ia sesali, dari sekian banyaknya manusia berjenis kelamin laki-laki di muka bumi ini, mengapa juga hati Lania harus jatuh pada kekasih sahabatnya sendiri.

Andai lo tahu siapa cowok yang gue inginkan Sha. Gue gak tau lo mau jadi sahabat gue lagi apa enggak, batin Lania miris.

***
TBC.

Halo semuanya!

Buat yang udah baca cerita aku sebelum nya, selamat datang ya di cerita baru aku 😊

Padahal cerita sebelah belum kelar tapi udah publis cerita baru lagi 😂

Sebenarnya cerita ini udah lama kali ada di draf cuman kemaren belum ada niat publis. Niatnya kalo ceritanya ini rame aku bakalan rajin up.

Jangan lupa follow, komen, serta votenya ya kawan! Gumawo <3

My LaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang