SKIP THIS PART IF U'R UNDERAGE!!
.
.
.
.Ke-esokan harinya mereka berjalan-jalan ke pantai dekat rumah Sam. Sesuai dengan rencana semalam. Menghabis-kan waktu berdua. Mereka telah resmi pacaran, jadi Sam pikir akan bagus jika dia dan John pergi berjalan-jalan, atas saran orang tua-nya juga sebenar-nya. Lagi pula Sam berpikir tidak mungkin dia mengurung John selama 2 minggu di rumah.
Mereka berjalan menelusuri jalanan pinggir pantai. Lalu tercetus pikiran jail dari John, ia menarik Sam ke air. Sumpah, itu adalah keputusan yang buruk. John hanya ingin bermain air, tapi karena tenaga-nya tidak imbang dengan Sam, hal itu membuat Sam terjatuh dan seluruh badan-nya basah. Bukan! Bukan karena badan Sam basah, tapi karena Sam memakai baju dan celana putih. Hal itu membuat pakaian Sam jadi tembus pandang karena terkena air. Kulit Sam ter-ekspos.
John meneguk ludah-nya sendiri. Ini kali pertama-nya melihat kulit paha Sam. Meski masih tertutupi kain, tapi pakaian basah itu mencetak tubuh Sam. Pinggul-nya sedikit terbentuk, hampir seperti wanita, belum lagi kulit putih nan halus itu basah.
John.
Tegang!
John segera membuka kemeja dan menyisakan kaos oblong-nya. Kemeja-nya kemudian ia ikat-kan pada pinggang Sam, bermaksud agar tubuh Sam tertutup. Ia tidak rela jika ada orang lain yang melihat tubuh Sam. Dan beruntung di sana masih sepi.
John kemudian menarik Sam keluar dari area pantai. Menuju ke hotel mereka yang berada tidak jauh dari sana. John tadi juga sudah membeli pengaman. Hei! John tentu saja sudah mempersiapkan diri. Ia bisa menggila jika gagal melakukan 'itu' lagi.
Semalam dia gagal karena lagi-lagi tidak ada pengaman. Awalnya hanya ciuman biasa, tapi semakin intens dan akhirnya mereka hampir melakukannya tapi Sam menghentikan karena ingat perkataan ayah-nya.
John tidak mau memaksa. Hubungan seksual itu antara dua orang, jika hanya salah satu orang yang mau itu namanya pemerkosaan.
Dia juga tidak mungkin melakukan itu di rumah Sam!
John tidak ingin membuat kehebohan.
Apalagi di rumah itu ada anak kecil.
.
.
.Mereka sampai di kamar hotel.
Sam paham!
Sam juga laki-laki!
Birahi juga sudah menguasai Sam!
"Kita bisa pulang jika kau belum siap." John berucap karena sadar dia seperti terburu-buru karena dikuasai birahi, dia bahkan tidak meminta persetujuan Sam sebelum-nya.
Sam tidak berkata apa-apa. Tapi langsung menanggalkan semua pakaian yang menutupi tubuh-nya.
Sial!
John tegang lagi!
John langsung memberi ciuman pada Sam. Sambil berciuman, dengan mudah John mengangkat tubuh telanjang Sam menuju kasur.
John melepas ciuman mereka, lalu menghujani tubuh bagian atas Sam dengan ciuman serta hisapan kecil.
Sam mendorong tubuh John. "Jangan membuat tanda di leher!"
John tidak berkutik. Dia melanjutkan apa yang ia lakukan, tapi juga mematuhi apa yang Sam bilang. John kembali mencium bibir Sam, kali ini disertai lumatan kecil dan bermain lidah. Tangan kiri John bermain di puting Sam, sementara tangan kanan-nya bermain dengan "adik" Sam.
"Ahhh." Sam menggeliat dan mendesah atas kenikmatan yang John berikan.
Sam tidak ingin menikmani ini sendirian! Dia mendorong tubuh John, merubah posisi sehingga kini ia yang berada di atas John. Sam membantu John membuka baju-nya, lalu celana-nya. Kini John hanya mengenakan pakaian dalam. Tapi Sam terkejut, ukuran John tidak biasa. Maksud-nya Sam sudah mengira 'itu' akan besar, tapi tidak sebesar ini.
Hei!
Mereka baru saja masuk SMA.
Siapa sangka 'itu' akan sebesar ini?Jujur, ini bukan kali pertama Sam. Dia pernah dua kali melakukan ini bersama mantan laki-lakinya, tapi sekarang dia agak sedikit ragu, karena tampak-nya punya John lebih besar.
Tidak ingin membuat John menunggu, Sam membuka pakaian dalam John. Dan benar saja, itu besar, tapi bukan masalah. Sam bisa melakukan-nya.
Sam meraih "adik" John, menjilat, lalu memasukkan-nya ke dalam mulut-nya.
"Arhhhh" John mendesah.
Ini kali pertama-nya 'bermain bersama laki-laki', tapi rasa-nya jauh lebih nikmat. Entah karena dia sedang dimabuk cinta atau memang 'permainan' Sam hebat.
Sambil mendesah John meraih pengaman yang ada di nakas dekat kasur mereka, lalu memberikan-nya pada Sam bermaksud untuk menyuruh Sam untuk memasangkan-nya. Dia tidak bisa terus seperti ini. Dia tidak ingin 'keluar' sebelum bisa memasuki Sam.
Sam yang mengerti lalu segera memasang pengaman itu kemudian memberi-nya pelumas dan 'mengocok-nya' sebentar. Memastikan bahwa 'adik' John tegang sempurna.
John melipat tangan-nya di belakang kepala. Memejamkan mata, sesekali mendesah, meresapi kenikmatan yang diciptakan Sam.
Sam kini sudah berjongkok, memposisikan "lubang-nya" pada "adik" John, lalu memasukkan-nya perlahan.
Sesak!
Keduanya merasa sesak.
Sam merasakan "lubang-nya" terlalu penuh, sementara John merasa "adik-nya" terjepit.
Nikmat!
Tidak bisa dipungkiri, kedua-nya merasakan kenikmatan satu sama lain. Di tambah lagi, mereka sedang mabuk cinta, yang membuat 'kegiatan' itu jadi berkali-kali lipat lebih nikmat.
Setelah cukup nyaman, Sam perlahan menggoyang-kan pinggul-nya. John hanya bisa mendongak, tapi tangan-nya kini telah berada pada pinggul Sam, mengontrol gerakan 'naik-turun' Sam.
Tidak lama kemudian, John membaringkan Sam di atas tubuh-nya, lalu memeluknya. Sekarang giliran-nya yang mengambil kendali. Kini John yang menggoyangkan pinggul-nya, menusukkan 'adik-nya' semakin dalam. Tidak lama setelah-nya dia mengubah posisi menjadi di atas Sam. Ia juga memberi Sam kenikmatan dengan 'memainkan' 'adik' Sam.
Dan keluar!
Sam keluar!
Tapi 'permainan' belum usai, John masih sibuk mencari pelepasannya.
Dan pada akhirnya!
Sam membuat John tidak bisa menahan terlalu lama. Hanya berselang satu menit setelah Sam mencapai pelepasan-nya, John juga menyusul.
Tubuh-nya kini ambruk di atas Sam. Napas John memburu. Sam mencoba menenangkan dengan memeluk dan menepuk punggung John. Setalah tenang John mengeluar-kan 'adik-nya' yang masih setengah tegang, lalu membuka pengaman yang membungkus, kemudian membuang-nya.
Kedua-nya kini berbaring. John berbaring terlentang, sementara Sam memeluk-nya. Kedua-nya masih terbanyang 'peristiwa' hebat yang baru mereka alami.
Sangat menakjubkan!
"Sepertinya aku harus mandi." Sam membuka pembicaraan.
John mengecup pucuk kepala Sam "Baiklah." Jawab-nya.
"Tapi seperti-nya aku tidak bisa berjalan." Sam mendongak.
John lalu tersenyum, mengerti maksud Sam. Ia kemudian bangun dan menggendong Sam menuju kamar mandi. John meletakkan Sam dalam bathup. Air hangat adalah yang terbaik untuk kondisi Sam saat ini.
Setelah-nya mereka berendam bersama, bercengkrama dan tertawa bersama.
.
.
.Tamat (part 2)
Bagaimana cerita ini?
Kasih pendapat atau saran dong!
KAMU SEDANG MEMBACA
John and Sam || HwanBby/HwanYoung ✔️✔️
FanfictionPicture by Pinterest Edit by myself Hidup memang penuh misteri. Apa yang kita rasakan sekarang bisa hilang dalam sekejab mata. Sama seperti John So yang awal-nya merasa marah pada Sam Kim karena merebut posisi-nya berubah begitu saja saat mengenal...