Sam dan John melakukan pendekatan satu sama lain. Hingga saat ini Sam masih bingung dengan perasaan-nya. Teman-teman mereka juga sudah mengetahui hal tersebut. Jaden dan John menyelesaikan permasalahan mereka. John hanya salah paham, karena nyata-nya Jaden sudah punya pacar. Sedangkan Mama menyukai orang lain.
Tidak terasa sudah sekian bulan mereka sekolah. Dan akhirnya mereka sampai pada waktu libur. Dan mereka akan kembali ke sekolah pada musim panas tahun ini.
Semua orang sudah sibuk mengemasi barang mereka. Tidak terkecuali Sam. Hari ini dia juga akan pulang ke rumah. Dia sudah sangat merindukan ayah, ibu, dan adik kecil-nya. Dia rindu ayah dan ibu-nya, tapi lebih rindu lagi pada adik-nya. Sudah lama sekali sejak terakhir kali Sam melihat-nya. Sam juga tidak bisa sering menelepon karena kesibukan-nya.
Sam masih fokus pada barang-nya, sedangkand John justru sama sekali tidak membereskan barang, dia malah hanya berbaring sambil menatap Sam.
Saking fokus-nya Sam pada barangnya, dia sampai tidak sadar John sudah ada dibekakang-nya dan memeluknya.
"Aku pasti akan sangat merindukan-mu." Ucap John lalu menghirup ceruk leher Sam. "Dan bau-mu" lanjutnya.
"Kau tidak pulang?" Sam bertanya.
"Tidak!" Jawab John lesuh.
"Kenapa?" Sam heran.
"Di sini atau di rumah sama saja. Bahkan lebih baik di sini. Di rumah aku sendirian, sedangkan di sini masih ada beberapa teman yang juga tidak pulang."
Sekolah memang memperbolehkan siswa untuk menetap selama liburan, karena asrama tetap beroperasi selama liburan. Hal ini karena beberapa siswa memang tidak bisa pulang, apa lagi siswa internasional. Libur-nya iuga tidak begitu lama.
"Kau tidak takut?"
"Aku bisa menyalakan lampu."
Sam menggeser barang-nya. Melepas tangan John yang melingkar pada tubuh-nya, lalu menuntun-nya untuk duduk di hadapan-nya.
"Mau ikut dengan-ku?" Sam bertanya.
"Maksudku, dibanding kau tinggal disini kau bisa ikut dengan-ku, beberapa siswa memang masih tinggal, tapi bukan-kah jenuh jika kau tinggal di sini sepanjang tahun?" Sam mencoba menjelaskan, takut John salah paham dengan ucapan-nya.
"Ke rumah mu? Kau serius?" Ucap John antusias.
"Ya, tapi jangan berekspektasi terlalu tinggi! Rumah-ku sangat kecil. Mungkin hanya seluas kamar ini. Dan yang pasti tidak ada apa-apanya dibanding rumahmu."
John tidak peduli. Rasa-nya tetap saja bahagia, itu arti-nya liburannya akan dia habiskan bersama Sam. Refleks dia langsung memeluk Sam kegirangan.
.
.
."Hyeong!" Teriak Steven, adik Sam, begitu melihat Sam turun dari taxi ayah-nya.
Sam langsung berlari memeluk dan menggendong adik-nya itu. Steven sudah menunggu sejak ayah-nya berpamitan ingin menjemput diri kakak-nya.
"Bagaimana kabarmu? Dimana ibu?" Tanya Sam saat melihat Steven hanya sendirian.
"Aku baik. Ibu sedang memasak." Jawab Steven.
Sam menggembungkan pipi, memberi isyarat ingin dicium dan langsung dimengerti oleh Steven.
"Hmm, siapa orang itu?" Tanya Steven ketika melihat John berdiri dekat taxi, sedang menenteng barang-nya dan barang Sam.
"Oh, itu John hyeong. Kau tidak ingat? Dia teman sekamar hyeong di asrama. Kau beberapa kali berbicara dengan-nya melalui video call." Sam menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
John and Sam || HwanBby/HwanYoung ✔️✔️
FanficPicture by Pinterest Edit by myself Hidup memang penuh misteri. Apa yang kita rasakan sekarang bisa hilang dalam sekejab mata. Sama seperti John So yang awal-nya merasa marah pada Sam Kim karena merebut posisi-nya berubah begitu saja saat mengenal...