sorry but this to far

29 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

rate : 15+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

rate : 15+

.
.
.

aku melangkahkan kakiku diantara lorong kantor, aku bisa mendengar alas sepatu hakku yang beradu dengan lantai sehingga semua mata tertuju padaku.

aku menatap dan menyapa mereka, hei aku terkenal sebagai orang ramah di kantor ini.

agak sedikit tergesa gesa langkahku menuju tujuanku, bos memanggilku untuk segera menuju ruangannya.

aku mengetuk pintu itu terlebih dahulu, dan setelah ada suara yang memerintahkanku untuk masuk, aku membuka pintu itu.

hal pertama yang aku lihat adalah seorang pria yang masih tampan walau sudah berkepala tiga, wajahnya masih tegas dan tampan, cahaya dari jendela yang berada di belakangnya memberikan kesan tambahan bahwa tuhan sedang menunjukan pahatan sempurnanya.

aku memasuki ruangannya setelah ia menyadari kehadiranku, aku menghampirinya dan berdiri tegap di hadapannya.

" airin "

suara tegasnya memanggilku, dan aku hanya menatapnya dan masih berdiri dalam posisi yang sama.

" tolong jam rapat di mundurkan saja setelah jam makan siang ya " aku mengangguk sebagai jawaban.

" baik pak "

" apa kamu sudah makan siang ?" aku tertegun sedikit, rasanya sudah sering bosku menanyakan hal itu dan berakhir mengajakku makan siang bersamanya, tapi karena terlalu sering aku malah merasakan hal aneh dalam diriku.

" belum pak " ucapku sejujurnya.

" yasudah kita makan siang bersama " benar dugaanku.

aku melihat bos beranjak dari duduknya, berjalan melwatiku dan otomatis aku mengekorinya dari belakang hingga menuju parkiran, beliau membukakan pintu mobil untukku ah rasanya dadaku berdegup kencang.

kini aku terduduk di sampingnya yang tengah memfokuskan pandangan ke jalanan yang sedang kita lalui, aku menatapnya sekilas. bosku ini tampan.

" kamu kebiasaan curi curi pandang ke saya ya ? " aku meneguk salivaku dan meremat jariku gugup.

taste of bittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang