Semenjak rumor itu beredar, Jungwon benar-benar menghindari semua orang. Bukan hanya Jay tapi juga berimbas pada kedua temannya.
"Jungwon!".
Sebuah tangan kekar mencekal lengannya tepat saat ia menaiki anak tangga yang mengarah pada atap sekolah.
"Lepaskan!". Pekiknya begitu menoleh dan mendapati sesosok pemuda Hades yang menatapnya dengan tajam.
"Kenapa kau terus menghindariku?".
Namun Jungwon tak menyahut. Ia masih berusaha untuk melepaskan cekalan tangan kekar itu darinya.
"Yang Jungwon". Panggilnya dengan suara dalam.
Si manis pun tampak sedikit tersentak sebelum akhirnya berhenti untuk memberontak.
"Aku hanya menjaga jarak denganmu bukan menghindar".
"Kenapa?".
Jungwon tak lantas menyahut. Ia hanya membalas bagaimana tatapan pemuda dihadapannya yang tersirat kebingungan.
"Kau masih bertanya? Jay, apa kau sama sekali tak tau dengan rumor yang beredar tentangku, kau dan juga Junkyu. Mereka berpikir kau baru saja mencampakkanku setelah bertemu dengan murid baru itu!".
"Dan kau merasa terganggu dengan hal itu?".
Jungwon hanya dapat memutar bola matanya dengan malas.
"Kenapa kau tidak mencoba untuk mengabaikannya saja? Lagipula kedekatanku dengan Junkyu tidak seperti yang semua orang pikirkan".
"Terserah. Aku sama sekali tidak peduli. Kau ingin memiliki hubungan ataupun tidak dengannya, itu bukan urusanku. Aku hanya ingin hidup dengan tenang". Sahut si manis sembari menarik tangannya dari genggaman pemuda itu.
"Benarkah? Kau tidak peduli denganku?".
Jungwon dengan waspada mengambil langkah untuk mundur begitu melihat sang Hades yang bergerak maju seolah ingin mengikis jarak dengannya.
"Ah!".
Pekik si manis yang hilang keseimbangan dan hampir saja jatuh berguling dari tangga karena kehilangan pijakan. Namun beruntungnya, sebuah tangan kekar lebih dulu merangkul pinggang rampingnya dengan sigap. Refleks, sepasang tangannyapun meremat bahu kekar milik sang dominan.
"Hati-hati. Dewa mungkin saja mendengarkan doa-mu".
Keryitan yang tercipta di kening si manispun menjadi sebuah guratan tanya akan maksud ucapan sang Hades barusan.
"Bukankah sebelumnya kau bilang ingin hidup dengan tenang?".
Dengan kesal si manis lantas mendorong dada bidang itu agar segera menjauh darinya. Karena demi Zeus! Jay benar-benar menyebalkan!
Sementara sang pelaku hanya dapat mengulas senyumnya sembari menggeleng kecil melihat tingkah menggemaskan dari putra Aphrodite itu.
"Ikutlah denganku, Jungwon. Akan ku tunjukkan sesuatu padamu". Ujarnya sembari kembali meraih jemari lentik si manis kedalam sebuah genggaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
arcadia | jaywon
Fantasydo not allowed to copy paste my story for any reason! [summary] "𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐦𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐮𝐥𝐚 𝐤𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐤𝐮". ©2021, bunajaywon