Chapter 15

125 23 226
                                    

Aaaaaaa
Omg omg!
Chapter ini berisi scene perdebatan capres cawapres Harry dan Alex wkwk
Temukan ke-egoisan Harry dan penderitaan yang selama ini Alex rasakan
Untuk next chap kayanya bakalan ada scene neng russel

Lopyu 💗

***

Suara deringan ponsel mengusik tidur sepasang pengantin yang kini mengerang kesal dan terpaksa membuka mata ketika meskipun dengan kedua mata yang masih berat karena mengantuk. Alexander beralih terduduk lalu menoleh pada Russella yang kini menatapnya dengan kedua mata menyipit.

"Tidurlah kembali, aku akan segera mengangkat telponnya." ucapnya tersenyum sebelum merunduk memberikan Russella kecupan di kening dan pria itu beralih turun dari kasur seraya meraih boxer dari atas lantai untuk dirinya pakai.

Melangkah mendekati sofa lalu meraih ponsel dari sana dengan sedikit kesal dan langsung mematung ketika menemukan nama penelpon yang baru saja dirinya baca pada layar ponselnya. Menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam lalu beralih pada Russel yang tengah memandangnya dengan kening berkerut juga mata menyipit.

"Ayah menelpon, aku keluar sebentar." ucapnya yang dibalas anggukan dari Russel yang kini memperhatikan Alex yang melangkah keluar dari dalam kamar dengan tubuh sedikit gemetar.

Sebelum panggilan berakhir Alex dengan cekatan mengangkat panggilan tersebut seraya menempelkan ponsel pada telinganya dan berlari menjauh dari pintu kamar yang tertutup agar Russella tak dapat mendengar pembicaraannya.

"Hai Harry, maafkan aku. Aku baru saja keluar dari kamar mandi. Ada apa?"

"Dan apakah aku harus percaya?"

"Apa maksudmu?" tanya Alex bingung seraya terduduk di undakan tangga dan mulai merasakan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya entah mengapa.

Terdengar suara gelakan tawa dari sana yang justru malah terdengar sangat mengerikan untuk Alex yang kini merasakan tubuhnya mulai menegang memikirkan perkataan buruk yang mungkin akan dimulai dari detik ini juga.

"Apa yang kau lakukan hari ini?"

"Apa? Aku? Aku hanya beristirahat lalu mengecek email di ruang kerjaku. Soal Russel, dia baik-baik saja. Kami tetap menjaga jarak dan---"

"Bagaimana rasanya?"

Alexander terdiam mendengar perkataan Harry yang terdengar cukup dingin entah karena alasan apa. "Apa yang kau bicarakan? Rasa apa?"

"Cukup buruk membicarakannya di telepon. Datanglah ke rumah, ada sesuatu yang harus ku bicarakan denganmu."

Sambungan telepon terputus sebelum Alexander membalas dan pria itu terdiam seraya memperhatikan layar ponsel yang menampilkan sebuah pesan yang telah masuk sekitar dua jam yang lalu.

Paman Daniel

Alex, apapun yang akan terjadi hari ini, aku akan tetap berada di pihakmu.

Aku minta maaf soal Roger dan... Oh sayang, kuharap kau tak benar-benar menyukai Russel.

Pria itu terdiam setelah membaca pesan tersebut dan memutuskan untuk mengabaikannya lalu beralih membuka pesan lain yang dikirim dari sebuah nama bertulisan 'Roger' yang dikirim dalam waktu yang bersamaan dengan Daniel.

DECEPTION [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang