Happy reading bestie....
Jangan lupa vote ya! dan share ceritaku hehe.
"Anindi Kantin yok! " Tasya menarik tangan Anindi. " Anak gue sudah nangis dari tadi."
Anindi mengerutkan keningnya dan belum beranjak dari tempat duduknya. " Anak?"
"Iya". Jawab Tasya
"Anak siapa?" Tanya Anindi yang masih tak mengerti.
"Gini nih nasib punya teman kaya lo!" Tasya memegang perutnya, " Cacing gue bego,udah gedor-gedor dinding pertahanan perut gue sejak tadi"
"Ooooo." Anindi ber "O" ria.
"What? Ayo lah Nin gue udah lapar banget nih."
"Kamu duluan aja sana! Cacing gue masih keyang."
Tasya menarik tangan Anindi paksa,mau gak mau Anindi berdiri. " Gue makan,kamu juga makan!"
Dengan terpaksa yang muka malasnya Anindi akhirnya ikut ke kentin.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin,melewati lorong kelas yang panjang.
"Anin,nggak ada tempat duduk untuk kita! Pada penuh semua." Ucap Tasya setibanya di kantin.
Keadaan Kantin SMA Nusa Bangsa memang sudah ramai,satu persatu siswa berdatangan memenuhi kursi-kursi yang ada di sana sejak tadi,bahkan sebelum bel istirahat berbunyi.
Anindi menajamkan matanya kepenjuru kantin ,sampai netranya tertuju pada kursi kosong di pojokan.
Anindi langsung menarik tangan Tasya" Sya ayo cepat! Ada kursi kosong."
Tasya kaget dan segera menyeimbangkan diri dari tarikan Anindi.
"Untung kebagian tempat." Tasya tersenyum lebar.
Anindi mendudukkan bokongnya. " Kan gue yang nemu kursinya,jadi lo!yang pesan makanan." Anindi menaik turunkan Alisnya.
Tasya memutar bola matanya, "masa gue terus yang pesan? gantian dong."
Keluh Tasya.
"Mau makan gak? Kalau gak gue mau balik ke kelas saja."
Anindi kemudian beranjak dan siap pergi dari tempat itu.
"Oke,gue yang pesan!" Tasya berdiri."Ngancam lagi dan lagi."
"Nah, Gitu dong!" Anindi kembali duduk.
"Nyenyenye." Tasya mencibir dan pergi memesan pesanan mereka.
Sembari menunggu pesanan datang,Anindi bermain handphone-Nya. Mengusap layar handphone-Nya ke atas ke bawah,sampai ia tak sadar ada seorang Arjuna yang duduk di depannya dengan beberapa teman-temannya di samping Arjuna.Dia mengamati mimik wajah Anindi yang kadang tersenyum dan kadang mengerutkan keningnya.
"Hai cantik!" Sapa Arjuna kemudian setelah cukup memandang Anindi.
Anindi yang merasa disapa langsung mengangkat kepalanya.Merasa heran karena tak mengenal Arjuna. "Iya,siapa?"
"Lo lupa gue?" Tanya cowok itu.Heran padahal tadi pagi mereka adu mulut.
Anindi mengernyitkan keningnya berusaha mengingat cowok itu.
"LO?" Anindi menujuk wajah Arjuna ketika mengingat wajah Arjuna.
Arjuna menyigkirkan tangan Anindi kemudian mengulurkan tangannya. " Kenalin,gue Arjuna,Revaldo Arjuna Chaldra."
Anindi menatap tangan itu tanpa ingin membalas. "Siapapun nama mu,gue bodo amat!"
"Jangan galak-galak sayang,nanti mukanya tambah jelek." Ucapan Arjuna membuat hati Anindi terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A
RandomBagaimana perasaan kita jika mengetahui seorang tersayang kita berkhianat? Bagaimana perasaan kita jika bertemu dengan orang yang menjadi sumber kehancuran kita? Bagaimana perasaan kita jika harus berbagi kasih sayang dengan seseorang yang kita benc...