Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, dimana akhirnya Jinsoul berdiri di depan gedung ini. Gedung dimana akan menjadi saksi dari perpisahan resmi cinta dia.
Ada keraguan didalam diri Jinsoul untuk melanjutkan langkah yang tinggal berapa jalan lagi untuk memasuki gerbang utama gedung tersebut.
Jinsoul berangkat dengan kekasihnya Jungeun tentu dan gadis Kim itu sekarang berada di depan Jinsoul sedang berbincang dengan Sooyoung dan Jiwoo yang baru saja juga tiba bersama Jinsoul.
Merasakan tidak ada Jinsoul disisinya Jungeun pun menolehkan kepalanya kebelakang dan menemukan Jinsoul yang terdiam sambil menatap pintu utama gedung putih ini.
Jungeun pun tersenyum tipis, memang ia tidak akan pernah merasakan apa yang dirasakan dengan Jinsoul selama ini tetapi mau bagaimana pun dia harus tetap disisinya bukan?
Gadis dengan rambut merah muda itu melangkah mundur secara perlahan, meninggalkan kedua sahabatnya. "hey, ada masalah?" tanya Jungeun setelah tubuhnya kembali bersebelahan dengan Jinsoul.
Gadis yang lebih tua 2 tahun darinya itu pun tersadar lalu tertawa getir mendengar kekasihnya. "tidak ada masalah kok. Hanya berpikir kapan kita selanjutnya." jawab Jinsoul yang sepenuhnya tidak berbohong.
"oh ya? Kamu mikirin itu? Kalau gitu mulai bulan depan kamu harus kosongin jadwal mu ya? Kita siapkan semua bahkan digedung yang lebih besar dari pada ini. Bagaimana?" ujar Jungeun bersemangat.
Jinsoul hanya terkekeh dengan keinginan kekasihnya itu. "benar ya? Oke kalau begitu." Jungeun pun ikut tersenyum kala gadisnya mulai mengembangkan senyuman aslinya.
Dengan gentle Jungeun menggengam jari-jari Jinsoul lalu mulai melangkah lebih dulu, Jinsoul pun menggengam balik tangan Jungeun dan mengikuti tarikan dari kekasih kecilnya.
"lama bener." protes Sooyoung dengan beberapa makanan dikedua tangannya.
"Heh! Baru dateng udah makan aja." omel Jungeun tak habis pikir.
"keburu dingin, sayang." jawab Sooyoung santai sambil melanjutkan acara makannya, tetapi kali ini Jiwoo tidak berkutik gadis itu malahan ikut makan bersama Sooyoung.
Dari sisi sini lah kalian akan menyadari bahwa kedua pasangan muda itu memang klop.
/ Terpaut /
"wih cantik gila."
Sooyoung, Jungeun, Yena, Ryujin, dan Hyewon tak berhenti-henti memuji paras indah milik Heejin yang berada di atas panggung.
"tisu! Gue butuh tisu! Hidung gue mimisan ini."
"pegang! Tahan gua, cepet tahan!"
"Jeon Heejin apa perlu gue yang gantiin Hyunjin ya?"
"ya ampun." Haseul salah satu sahabat dekat Sooyoung dan Jungeun hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil memijat pelipis wajahnya.
Gadis Jo itu benar-benar pusing sekarang karena harus dikelilingi suara-suara para buaya.
Jangan tanya kemana pasangannya, jelas mereka memisahkan diri dari gadis mereka bisa mati berdiri kalau ketauan nyeleneh gitu ke cewe orang.
"ck, gak seharusnya gue disini." Haseul menatap Hyejoo yang sudah meninggalkan tempat mereka. Kembali kepasangannya mungkin.
Disisi lain ada Jinsoul, Jiwoo, Vivi, Eunbi, Lia, Yuri dan Chaewon yang sedang menikmati pemandangan kedua calon pasutri diatas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaut (End)
Fanfiction"cinta itu bukan soal umur." Andai saja dulu aku memahami itu. /A few chapters about this book/ _________ !warn! -gxg -harshword -nonbaku -angst(?)