Setelah Narberal menggunakan sihir teleportasi. Akhirnya aku dan mereka semua tiba disebuah gua yang lain. Goa ini dipenuhi oleh energi sihir yang sangat banyak.
Para pasukan bayangan atau lebih tepatnya bernama shadow garden itu kemudian berjalan terlebih dahulu. Sementara aku berada di barisan paling belakang, dan tentu saja aku mengikuti mereka juga. Karena mereka akan membawaku ketempat dimana pemimpin rahasia mereka berada.
"Sebuah desa, kah?" Aku melihat lumayan banyak perumahan setelah keluar dari mulut goa. Dan aku melihat beberapa puluh meter didepan sana ada sebuah bangunan yang tampak lebih mencolok dari yang lain.
Itu cukup besar dan juga luas. Dan sepertinya kesanalah aku akan dibawa oleh para gadis ninja ini. Aku melihat beberapa orang yang tampak sedang beraktivitas didepan rumah, misal seperti menyapu halaman rumah, cuci baju dan lain-lainnya. Mereka merespon keberadaanku disana.
"Wabah virus, ya?" Aku cukup terkejut saat melihat semacam asap atau lebih tepatnya debu berwarna hijau gelap yang bertebaran dipinggir rumah, terutama didalam pojok atau belakang rumah itu.
"Benar. Ini adalah ulah seorang penyihir." Jawab Narberal yang mendengar aku bertanya dibelakang. Yang lain tidak berani menjawab, jadi dia mewakili yang lain.
Aku mengetahui kalau beberapa gadis yang ada didepanku ini mengigit bibirnya, seolah kesal. Apa itu karena aku? Atau karna penyihir yang dibilang olehnya barusan? Yang jelas aku tidak tahu penyebab kenapa mereka bereaksi begitu.
.
.
.
Didalam sebuah ruangan Atau lebih tepatnya kelas. Ini adalah salah satu kelas diakademi ini. Banyak murid yang berada disana dan duduk dibangkunya. Dan disisi lain, dibagian paling depan, dapat dilihat seorang perempuan dengan muka yang cukup kerutan. Dia sedang mengajar disana, sambil menulis beberapa tulisan dipapan dengan kapurnya tersebut.
Rambutnya putih, warna kulitnya putih dan sedikit hitam. Warna kulitnya hampir seperti warna sawo matang. dia memiliki paras yang bisa dibilang cantik dengan daging pipinya yang sedikit mengerut, membuat dia juga kelihatan seperti seorang nenek usia matang.
"Emiya-sensei...! Saya sudah selesai."
Salah seorang murid perempuan dibarisan belakang berbicara. Dan dari ucapan tersebut, terungkap kalau nama orang yang adalah sebagai guru itu adalah Emiya.
"Kalau begitu silakan tutup bukumu. Dan coba bantulah teman yang ada disebelah kiri kananmu. Atau yang depan juga boleh." Itulah jawaban dari sang guru.
Tiba-tiba beberapa gadis dengan pakaian tertutup berwarna hitam masuk kedalam ruangan. Semua murid merespon itu, termasuk perempuan yang dipanggil guru itu. Banyak yang mulutnya terbuka saat melihat mereka.
"Kami kembali, ketua."
Itu adalah perempuan yang tadi goa. Narberal. Dia sedikit membungkukkan badannya sambil menaruh tangan kanan diperut dan memberikan hormatnya. Perempuan yang ada dibelakangnya juga melakukan hal sama, namun tidak mengucapkan sepatah kata apapun.
"Jadi apa yang kalian temukan?" ( Emiya )
Perempuan bernama Emiya ini sebetulnya adalah perempuan yang dimaksud oleh Fade saat di goa tadi. Yakni pemimpin sebenarnya dari para gadis bertopeng seperti ninja ini. Atau disebut dengan nama "Shadow Garden" tersebut.
"Mereka keren sekali...!"
"Aku tidak percaya bisa melihat mereka.. Biasanya tidak muncul berbarengan seperti ini...!"
"Keren! Mereka muncul berkelompok...!"
"Itu yang didepan Narberal-sama...!"
Beberapa murid yang ada disana mulai heboh saat melihat para Shadow Garden itu. mereka sebelumnya tidak pernah meliat para gadis ninja ini muncul secara bersamaan untuk melaporkan seperti barusan, biasanya hanya satu. Tidak lebih dari itu. Jadi cukup wajar ada yang heboh akibat melihat mereka dalam jumlah lengkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exploring The Multiverse With Various Skills OP
Teen FictionSeorang Remaja Yang Menemukan Dirinya Dalam "Nothingness" Dan Dari Sanalah Ceritanya Tentang Dirinya Dan Masa Depannya Dimulai.