Terbiasa

4.6K 36 0
                                    

Selain bercinta dengan bosnya sendiri. Dia juga selalu bertelanjang ketika berada di apartemen ini. Dia dengan tidak malunya berjalan dengan santai menuju dapur.

Berlenggak-lenggok memamerkan kedua bongkahan bokongnya yang padat, rambut merahnya bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan tubuhnya yang berhenti di depan lemari pendingin. Hawa dingin menusuknya dengan keras ketika membuka kulkas tersebut.

"Kau haus?" tanya Chris dari belakang punggungnya.

Wanita itu menganggukkan kepalanya kemudian menutup kembali lemari pendingin itu dan berjalan menuju meja. "Kau juga haus?"

Chris menyeringai dan memeluk wanita itu dari belakang. "Aku selalu haus ketika melihatmu bertelanjang bulat seperti ini." Bibirnya mengecup pelan pundak wanita itu dengan gerakan sensual.

Selena menggelinjang ketika merasakan kedua tangan besar itu meremas payudaranya dengan keras.

"Ah! Chris! Aku ingin minum," omel wanita itu dan segera meneguk air mineral itu ketika lelaki itu menghentikan aksinya.

Chris kembali beraksi ketika wanita itu selesai menuntaskan dahaganya. Dia mendudukkan wanita itu di atas meja dan membenamkan kepalanya di kedua payudara yang indah itu. Dia mencium aroma tubuh Selena yang sangat memabukkan kemudian merangkak naik dan melumat bibir wanita itu dengan rakus.

Lelaki membuka lebar kedua kaki Selena agar tangannya bisa menerobos masuk ke dalam liang kewanitaan itu. Ia menyeringai penuh kemenangan ketika wanita itu membuka lebar bibirnya ketika lelaki itu menyentuh daerah sensitifnya.

"Oh! Chris. Benar di situ," ujarnya membuat lelaki itu semakin terbakar gairah.

Selena semakin menjerit keenakan ketika merasakan lidah lelaki itu Ada di bawah sana. Dia mengigit bibirnya karena tidak kuat menahan gelombang kenikmatan ini.

Chris pun merangkak naik ke atas wanita itu membuat Selena terbaring di atas meja. "Kau tidak akan meninggalkanku bukan?"

Wanita itu menganggukkan kepalanya kemudian mengecup orlan bibir lelaki itu. "Aku tidak akan meninggalkanku, maka dari itu sekarang Kau harus membuatku merasakan surga yang sebenarnya."

Lelaki itu menganggukkan kepalanya kemudian memasukkan kejantanannya ke dalam liang kewanitaan itu dengan keras

"Ahh!"

Selena tersentak hebat, kedua tangannya dilingkarkan kepada leher lelaki itu dan kedua kakinya melingkar di pinggul lelaki itu.

Lelaki itu menggerakkan pinggulnya dengan cepat dia semakin mempercepat gerakannya ketika merasakan jika gelombang itu akan datang.

"Kau selalu nikmat," ucapnya kemudian menggendong Selena ke dalam pelukannya. Dia tidak akan membiarkan wanita itu meninggalkannya karena hanya Selena yang bisa memuaskannya.

Setelah bercinta dengan panas mereka memutuskan untuk makan malam bersama. Wangi sabun vanilla menguar dari tubuh keduanya, dan mereka juga kompak menggunakan pakaian yang sama kaso biru muda dipadukan dengan celana hitam.

"Jadi kedua orang tua Kau memutuskan untuk menjodohkanmu dengan Maria?" tanyanya dengan santai sesekali dia memasukkan pasta yang di masak oleh lelaki itu untuknya.

Chris menganggukkan kepalanya. "Tahun ini juga menjadi tahun terakhir aku menjadi artis."

Wanita itu termenung dan menyelipkan rambutnya ke dalam kedua telinganya. "Terus Aku kerja apa kalau Kau nggak menjadi artis lagi?"

Lelaki itu menyeringai lantas meletakkan kedua sendok dan garpunya di samping piringnya. "Kau bisa menjadi sekertaris pribadiku? Kita akan sering bercinta di ruang kerjaku."

Wanita itu berdecih. "Kau gila. Aku tidak pernah mencium bangku kuliah. Lulus senior high school juga karena bantuan dari sahabatku. Aku itu sebenarnya bodoh."

"Tapi hebat ketika di atas ranjang?"

Wanita itu terkekeh dan menganggukkan kepalanya, setuju dengan pendapat lelaki itu.

BMW 760i M itu berhenti di depan rumah kecil pinggir kota New York. Wanita itu pernah bercerita jika dia menyewa rumah itu bersama dengan sahabatnya yang juga bekerja di sini.

Sebelum keluar dari dalam mobil wanita itu melumat bibir Chris dan di balas oleh lelaki itu dengan tidak kalah rakusnya. Keduanya terkekeh dan saling melemparkan senyuman.

"Aku pulang dulu. Besok akan ada tanda tangan kontrak dengan brand baru. Kau harus bangun pagi," jelas Wanita itu membuat Chris mencium bibirnya dengan lembut tidak tahan melihat bibir itu bergerak terus menerus.

"Iya. Malam ini Kau tidak mau menginap di rumahku?"

Selena menggelengkan kepalanya. "Akan ada banyak yang curiga. Aku pulang dulu ya. Bye."

Chris menatap Wanita itu yang berlari dan masuk ke dalam rumah itu. Dia ingin sekali membelikan apartemen mewah untuknya hanya saja Wanita itu selalu menolak.

Lelaki itu pun meninggalkan rumah itu dan pergi menuju tempat nongkrongnya bersama dengan teman-temannya.

"Kau ke sini mau tidur atau bermain bersama Kami?" tanya lelaki dengan mata zamrud kemudian dia menyodok bola biliar itu masuk ke dalam meja.

"Jangan seperti itu Rey. Dia sedang dalam mode galau," jawab lelaki yang sedang memperhatikan Chris.

Chris menggerakkan tangannya yang sedang menutup kedua matanya.

"Kalian pernah dijodohkan?"

Keduanya tertawa. Kemudian menggelengkan kepalanya. Ini zaman modern kenapa harus ada acara dijodohkan segala.

"Big No."

"Kau di jodohkan?" tanya Rey.

Lelaki itu menganggukkan kepalanya. "Dengan Maria Wilde."

Kali ini Rex tertarik dengan percakapan ini.

"Maria Wilde itu bukannya artis juga?"

Lelaki itu menganggukkan kepalanya. Dia artis dan juga anak konglomerat yang membuat Daddynya sangat tertarik kepada wanita itu.

"Kau menyukainya?"

"Tentu saja tidak! Aku sudah mempunyai wanita yang aku cintai."

Rey terkekeh kemudian menatap Rex dengan pandangan jahil. "Kalau begitu berikan Maria kepada Rex. Dia sangat menyukai wanita itu. Hampir di semua kamarnya berisi foto wanita itu. Psikopat dia."

Chris menyeringai dan mendudukkan dirinya di atas sofa. "Serius Kau suka kepada Maria?"

Rex menganggukkan kepalanya dari SMA dia sudah menjadi penggemar Wanita itu.

"Besok Aku ada makan malam bersama dengannya. Berdua. Di hotel Walton. Kau bisa datang ke sana."

Rey tercengang. "Miami? Jauh sekali."

Chris menganggukkan kepalanya. "Mereka sengaja membuatku terjebak dengannya agar terjadi sesuatu. Kau mau tidak Rex?"

Rex menganggukkan kepalanya. Senyum lebar tercetak di wajahnya. Kapan lagi dia makan malam bersama dengan wanita itu.

"Kau harus membuatnya hamil anakmu agar dia tidak bisa menikah denganku Rex." Chris memberikan pendapatnya. Itu adalah jalan satu-satunya agar dia tidak menikah dengan wanita itu.

"Tenang saja Rex sangat bisa menghamili anak orang. Benarkan Rex?"

Tentu saja Rex menganggukkan kepalanya. Dia sangat senang jika disuruh untuk menghamili wanita terutama jika itu adalah Maria Wilde. Lelaki bermata cokelat itu sangat menyukainya dan rasa sukanya kepada wanita itu tidak pernah lenyap sedikit pun.

"Kalau begitu. Bagaimana rencananya?"

Chris menyeringai dan menjelaskan bagaimana cara Rex bisa makan malam bersama dengan Maria. Dia tidak akan melupakan pertolongan sahabatnya itu kepada dirinya. Ia juga bisa menghabiskan malam yang bergairah dengan Selena.

CRAZY COUPLE [PINDAH KE KARYA KARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang